Jalan Hidup Salikin (17): Khalwat

264 14 0
                                    

REPUBLIKA.CO.ID
HomeDunia-IslamGaya-Sufi

Jalan Hidup Salikin (17): Khalwat
Rabu, 31 Oktober 2012

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Khalwat tidak mesti dipertentangkan dengan aktivitas sosial. Khalwat dalaam arti hidup menyendiri dan mengasingkan diri dan memutus hubungan sosial adalah bid'ah.

Para Nabi dan sufi selalu memelihara persahabatan (al-shuhbah). Para tokoh sufi pada umumnya memiliki komunitas tersendiri yang biasa disebut dengan jamaah tarekat.

Dia sendiri bertindak sebagai syekh atau musryid (lihat artikel terdahulu "Antara Syekh dan Mursyid"). Syekh dan mursyid sesekali melakukan kegiatan khalwat bersama murid-murid terbatasnya.

Ketika para salik hanyut di dalam khalwat, jiwa dan kalbu mereka sudah kosong dengan ketakjuban dunia dan dipadati dengan integritas cinta dan kesucian. Mereka sangat menikmati visi keindahan batin dan diluapi dengan kesucian cinta dan ketulusan kepada Tuhannya.

Mereka tidak lagi merasakan kejenuhan di dalam berkhalwat. Hanya karena tanggungjawabnya sebagai khalifah, mereka kembali bergabung dengan keluarga, jamaah, dan masyarakatnya.

Para salikin tetap memiliki aktivitas untuk mensejahterakan keluarga dan masyarakat. Bahkan, tidak sedikit jumlah jamaah tarekat yang sukses mengembangkan ekonomi yang berbasis jamaah.

Jumlah anggota yang besar merupakan pasar tersendiri bagi unit usaha mereka. Apalagi, mereka yakin bahwa transaksi jual-beli produk dari dan untuk lingkungan mereka lebih diyakini kehalalan, kebersihan, kesucian, dan keberkahannya.

Filosofi
Filosofi di balik khalwat bermacam-macam. Bahkan, dalam setiap agama juga dikenal adanya kegiatan serupa dengan khalwat. Suhrawardi dalam bukunya, "Awarif al-Ma'arif", menjelaskan, ketika Allah SWT menunjuk Adam dan anak cucu-Nya sebagai khalifah dan menjadikannya sebagai arsitek dunia, yang keberadaannya menjadikan surga makmur, Allah menciptakan salah satu komposisi Adam dari unsur tanah sesuai dengan keberadaan bumi dan menjadikannya 'meragi' selama 40 hari.

Red: Chairul Akhmad

#kolom nasaruddin umar

#jalan hidup salikin

JALAN HIDUP SALIKINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang