Jalan Hidup Salikin (28): Khalwat

180 10 0
                                    

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Sudah saatnya seni dijadikan media dakwah untuk mengajak orang berhati lembut, berpikiran lurus, berperilaku santun, bertutur kata halus, dan menampilkan jati diri serta inner beauty setiap orang.

Bagi telinga yang sudah sensitif, bunyi-bunyian alam sesungguhnya tidak lain adalah sama' bagi para salikin. Apa pun yang didengar telinga sesungguhnya itu adalah musik makrokosmos, musik alam raya.

Bunyi deru ombak di laut, gemercik air sungai, gesekan dedaunan, dan nyanyian burung-burung malam, serta suara guntur pun semuanya menyampaikan pesan. Para salikin harus membiasakan telinganya untuk lebih sensitif menerima suara-suara yang tidak melalui gendang-gendang telinga, melainkan langsung ke pusat saraf mereka.

Penghayatan terhadap setiap suara, kemudian dirasakan bagaikan irama musik indah merupakan karunia dari Allah SWT. Dalam salah satu ayat pernah disebutkan, "Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya." (QS. Fathir [35]: 1).

Dalam kitab "Tafsir Fakhr ar-Razi" dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan keutamaan tambahan pada ayat ini ialah suara yang bagus (as-shaut al-hasan).

Nilai-nilai keindahan dan kebaikan mendapatkan tempat yang positif di dalam Alquran, seperti diisyaratkan dalam surah al-A'raf ayat 32, "Katakanlah, 'Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan- Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?"

Sindiran Alquran terhadap suara yang tidak memiliki unsur keindahan dan dianggap kasar ialah suara keledai. Ini seperti dinyatakan dalam Surah Luqman ayat 19, "Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai." Suara keledai terkenal keras dan tidak beraturan.

Agaknya, memang seni dan musik tidak banyak disinggung di dalam Alquran. Tetapi, Alquran itu sendiri melampaui karya seni terbaik sekali pun. Baik pada masa turunnya mau pun zaman-zaman sesudahnya.

Salah satu kemukjizatan Alquran ialah keindahan dan ketinggian nilai seni sastra dan bahasanya yang amat menakjubkan.

Red: Chairul Akhmad

#kolom nasaruddin umar #jalan hidup salikin

JALAN HIDUP SALIKINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang