TWO

207 18 9
                                    


Halo~ saya balik lagi masih dengan cerita yang sama :v TYPO masih betebaran~ jangan lupa vote+comment ya >.< Happy Reading~


Apakah ratu elisabet sudah lahir?inikah inggris dimasa lalu?oke pertanyaan-pertanyaan itu sudah berputar-putar diotaku sebagaimana yang kulihat—apakah orang orang ini sedang bercosplay?semuanya berpakaian gothic meskipun tidak se-colourfull yang biasa kulihat, disini lebih di dominasi hitam-coklat-putih gading, begitupun laki laki disini banyak yang beberapa memakai Armour—baju zirah perang maksudnya.

"ehem"

Aku bahkan melupakan orang disampingku karena terlalu asik dengan fantasiku—tunggu, semuanya putih aku bahkan tidak melihat adanya tanah.

"sebaiknya tutup mulutmu atau serangga akan masuk"

Ewh, dia sudah kembali ke sifat arrogannya.

"ini dimana? Kenapa semuanya melayang."kutatap wajahnya penuh pertanyaan.

"kau pernah dengar Legenda Istana frenzella di langit ke-4?" dengan angkuh melipat tangannya didada dan menatapku tajam.

"umm...sepertinya penah baca dicerita buku anak-anak"kucoba ingat ingat bangaimana ceritanya—awan lembut seperti gulali dengan kehidupan diatasnya

"ohh..aku ingat!apakah cerita itu nyata?dan ini adalah tempatnya?"tanyaku semakin penasaran

"yap!ayo ikut aku"

Dia dengan santainya loncat dari kastil kami berdiri dan berjalan meninggalkanku, kastil ini tingginya kira kira 10 meter dari tempat di jatuh tadi, manusia mana yang enggak mati kalau terjun begitu saja.dasar

"Hoiii...ayo cepat turun" kai rupanya ingat ada aku masih tertinggal diatas

"bodoh...mana bisa!! Ini tinggi!!" sekuat tenaga aku mencoba berteriak dengan bantuan tanganku karena jarak aku dan kai memang jauh.

Kai berbalik ke tempat dia terjun tadi dan mengulurkan kedua tangannya, seperti ingin menggendong bayi

"apa yang kau tunggu!ayo cepat turun!" kata kai yang terdengar sangat pelan dari sini, tangannya terus saja memberi aba aba agar aku turun, tapi aku terlalu takut.

" aku takutttt"

" akan aku tangkap bodoh!"katanya berusaha meyakinkanku

Aku pasrah dan menjatuhkan diriku dengan menutup mataku, Kurasakan angin seperti mendorong melawan tubuhku, tapi gravitasi lebih kuat menariku jatuh kebawah, aku tak berani membuka mataku. Tubuhku terasa sangat ringan tanpa adanya beban.

"buka matamu bodoh!"katanya dengan suara yang amat dekat

Hanya beberapa inci saja, aku kan kai hampir berciuman. Dengan cepat aku turun dari gendongan kai dan menahan rasa maluku.

kami berjalan cukup lama sampai ada bagian awan yang harus kami lompati untuk sampai kesebrang, aku benar benar takut ketinggian tapi kai dengan santainya melompat hanya dengan satu langkah.kini giliranku

"jangan lihat kebawah bodoh"sarannya

"berhenti panggil aku 'bodoh'!"teriakku sebal

Ada aku sudah terlanjur lihat kebawah dan ternyata aku bisa melihat bumi namun sangatlah jauh.

keringat di pelipisku meluncur yang kesekian kalinya, begitupun kai yang terlihat sudah sangat tidak sabar menungguku, kai mengulurkan tangan tapi tetap saja tidak sampai jika dari tempat aku berdiri dan parahnya sepertinya awan ini sudah mulai berjalan semakin jauh.

"cepatlahh"katanya yang sudah tidak sabaran

"kau bodoh! jaraknya terlalu jauhh"

akhirnya kai melemparkan tali yang ada diikat pinggangnya. ku ikat dipinggangku dan berayun, aku bahkan tidak berani membuka mataku tapi aku tau kai menarik tali yang aku pengang dari atas.

"kenapa kau berat sekali sih"keluhnya

"tidak sopan berkata seperti itu kepada gadis"

aku memilih berjalan dibelakang kai daripada harus ribut lagi.

"sampai"

Aku baru tersadar karena sedari tadi hanya menunduk. Sekitar selusin pengawal tengah berjaga didepan kerajaan yang sangat besar didepanku.

Dan lagi-lagi kai main pergi begitu saja menghampiri para pengawal dan aku hanya bisa mengikutinya.

"dimana raja harles?"

Tombak mengkilap pengawal seketika sudah beberapa inci dileherku dan kai

"kalian siapa?apa urusan kalian dengan raja?" teriak salah satu pengawal

Cukup lama kai menatapku, entah apa yang dipikirkannya

"maaf..kami hanya rakyat biasa yang kelaparan, kami hanya ingin meminta beberapa beras kepada raja"katanya dengan wajah memelas dengan alis menyatu sangat tidak cocok sampai hampir membuatku tertawa kalau saja aku tidak ingat ada tombak dileherku.

Tapi ancaman tombak pengawal berhasil mengendur berkat wajah aneh kai.

Rumpu rumput terasa menusuk kulitku dan aku harus menunduk menghindari ranting pohon yang berjarak beberapa centimeter diatas kepalaku. Pintu tua yang sudah berkarat ternyata yang menjadi tujuan kai.

"ayo masuk"

disini lebih mirip seperti halaman belakang yang luas dibanding bayanganku tentang istana yang terdapat banyak patung ataupun taman bunga dimana-mana

"pintu ini sering aku gunakan untuk melarikan diri waktu kecil dulu"

"kenapa melarikan diri?"tanyaku sambil terus mengikutinya semakin masuk kedalam

"karena aku bosan terus terusan diistana dan aku tidak mempunyai teman satupun" katanya dengan nada sedih

"kasian"ceplosku tanpa sadar bukan bermaksud mengejeknya.

"yak..begitulah kehidupan seorang pangeran"katanya malah membanggakan diri

"cih..benarkah?bukannya para pengawal tadi bahkan tidak mengenalimu?"ejekku

"entahlah, saat aku pergi dari istana sedang terjadi sesuatu di istana—tapi aku memang benar benar seorang pangeran"

Terlalu singkat??? maafkan aku T.T

My Cat StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang