Halo~ saya balik lagi :* saya bikin ini ampe baper baper T.T , maaf kalo agak kurang nyambung semoga cemistry-nya udah dapet dan semoga pada suka >.< happy Reading
"berjalan diatasnya atau mati-" kata kai berusaha mengingat-ingat kata kata nenek carolie dengan serius sampai sampai bibirnya maju beberapa centi sangat lucu, 'hey! Apa yang aku pikirkan-'
"Haloo~ ada orang disana?"kata kai dengan tangan sudah melambai lambai didepan wajahku yang menarikku kembali kealam sadar
"umm-maaf"kataku berusaha senormal mungkin
"jadi bagaimana?"tanya kai lagi
"bagaimana apanya?"kataku tak mengerti maksudnya
"ch,apa yang kau pikirkan sih?atau-kau sakit?" tiba tiba tangannya sudah berada dikeningku
"t-tidak!aku hanya sedikit-mengantuk, jadi kurang fokus"kataku sambil menunduk menghindari tatapan saphire yang seakan dapat menembus pikiranku mengingat seberapa dekat wajah kai dengan wajahku semakin membuat jantungku berpacu
"baiklah-setelah menemukan petunjuk pertama kita akan istirahat" kata kai akhirnya percaya
Sebenarnya bukan karena mengantuk, itu semua bohong-hanya sebagai alasannya saja sebab sedari tadi yang dipikiranku hanya kai, tiba tiba jantungku berdetak sangat cepat dan pasti wajahku tadi sangat merah, apalagi saat kai menyentuh keningku-seakan akan ada sengatan aneh yang menjalar ketubuhku dan kupu kupu seperti keluar beterbangan dari perutku-apakah aku jatuh mulai jatuh cinta pada kai?
"ah!"teriak kai menyadarkanku dan ternyata jarakku berjalan sudah sangat jauh, segera aku hampiri kai
"lambat sekali sih!"desahnya tak sabaran
"maaf-"
"lihat itu!"teriaknya menunjuk kearah jembatan yang samar samar karena tertutup kabut tebal
"kurasa ini yang dimaksud nenek carolie, jika kita berjalan diatasnya tentu tidak akan jatuh dan mati" terangnya dengan semangat seakan sudah memcahkan kasus besar
"bagaimana jika yang dimaksud 'mati' karena kabutnya?"
"kalau begitu akan aku periksa" katanya sambil berlari mendekati jembatan itu, tiba tiba dia kearah kanan jembatan dan berjongkok cukup lama sampai akhirnya memberiku kode untuk menghampirinya
"ada apa?"tanyaku penasaran dengan yang dilihatnya
"lihat, tanaman ini mati-dan itu"tunjuknya ke tepi jembatan yang menghubungkan dengan awan
"burung itu mati yang kurasa karena kabut itu!"lanjut kai
Sekilas tidak ada yang salah dengan kabut, hanya sulit melihat ketika didalam sana, tapi jika diteliti lebih dalam bisa dilihat tanaman disekitar jembatan mati sedangkan ditempat lain tidak, burung pun yang tengah terbang lewat atas jembatan sepertinya sedang sial hingga dia mati
"kita akan melewatinya dengan tahan nafas"kata kai mantap lalu menggenggam tangan kananku dan menuntunku dari depan
Sesekali jembatan bergerak entah karena angin atau kurang keseimbangan yang membuat kami sesekali berhenti sebentar, dan tiba saatnya ditengah jembatan nafasku sudah hampir habis
"kai-bisa dipercepat jalannya?"tanyaku
"sulit dengan kabut tebal seperti ini, kita tidak tahu apa yang ada didepan kita!"jelasnya
"nafasku-"
Akhirnya aku jalan-setengah berlari mendahului kai dengan berpegangan pada sisi jembatan sebab rasanya benar benar sudah tidak kuat
"tunggu-"kata kai berusaha menghentikanku
Pletak
Kayu yang kuijak patah menyebabkan kakiku masuk dan menyangkut
"ada apa?!"kata kai berusaha menghampiriku dengan penglihatan seadanya
"kayu yang kuinjak patah!kakiku tersangkut !"teriakku sekuat tenaga, rasanya paru paruku mengecil sangat sesak dan sakit, apalagi kulihat kai berlari meninggalkanku-bagus! Satu satunya orang yang kuharapkan, sampai pandanganku menjadi samar samar dan kudengar kai beberapa kali meneriakkan namaku bersamaan dengan benda kenyal menempel dibibirku, memaksa membuka mulutku-memberikan sesuatu yang kuperlukan dan tiba-tiba semuanya gelap.
kutelusuri perlahan mencari cari-ah!itu dia kubuka mataku perlahan dan yang pertamakali kulihat wajah kai sangat dekat denganku dengan ekspresi yang tidak bisa kujelaskan
"bagaimana perasaanmu?" tanyanya sambil membantuku duduk dan memberikan botol minumnya kepadaku, segera kutenggak habis sebab rasanya mulutku teramat kering
"uhuk!"
"pelan pelan"katanya dengan sabar menepuk nepuk punggungku pelan
"cukup baik"kataku
Tiba tiba kai bangkit dan duduk agak jauh dariku dan terus saja menatap api unggun dengan wajah sedih, entah apa yang dipikirkannya-seperti menghindariku
"maaf"katanya pelan tanpa menoleh kearahku
"untuk?"tanyaku tak mengerti
"semuanya-kita sudahi saja sampai disini"katanya sedih
"apa maksudmu?!"erangku histeris tak percaya
"kupikir-sudah terlalu jauh membawamu dalam masalahku, aku akan meminta penyihir lain untuk membawamu kebumi-"
"tidak!"potongku setengah tak percaya dengan ucapan kai
"mengingat sudah beberapa kali kau hampir mati-"
"tidak!tidak!tidak ada yang bisa kulakukan lagi dibumi!"kataku bergetar hampir menangis, seakan akan ada paku besar mencap didadaku, terlalu cepat hingga aku tak sadar sampai rasa sakitnya tiba.
"disini tidak aman, aku sudah tidak membutuhkanmu lagi"desahnya masih tidak mau menatapku
Segera kuhampiri dan kutangkup wajahnya agar aku dapat melihat mata saphiernya
"sekalipun kau tidak memintamu, aku akan tetap disini!aku ingin bersamamu-hanya kau yang kupunya" ungkapku sambil menunduk tak ingin kai melihatku menangis dengan perlahan tanganku diwajahnya turun sampai didadanya-aku tak ingin melihat wajahnya sekarang-apalagi ekspresinya, dengan perlahan kurasakan lengan besar kai mengelus pungunggu perlahan dan memelukku semakin erat membuat air mataku semakin meleleh didadanya.
Setelah kurasa sudah normal segera kuangkat wajahku menatap kedalam mata saphiernya
"aku akan tetap disini-akan aku terima konsekuensinya"ucapku mantap
Tak kusangka kai malah semakin mendekatkan wajahnya kearahku dan menutup mata, refleks aku melakukan hal yang sama dan yang kurasakan setelahnya sesuatu yang lembut dan hangat menyapu bibirku dengan perlahan
"terimakasih"
Ada yang penasaran sama nama asli kai?//uhuk//wajah kai?oya, kai itu sebenernya umurnya masih muda~ berapa ya? Wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cat Story
RomansaBerawal dari Ryoko yang membawa kucing hitam kerumahnya,disertai kelakuan aneh si kucing.