E m p a t

1.6K 107 3
                                        

Akupun menguping di depan pintu.

"Ya, kau bilang kau mau membunuhnya! Tapi apa? Kau hanya membuatnya luka kecil."

"Dia sangat sulit dilawan!"

"Dasar bodoh, seperti itu saja kau tidak bisa, dasar tidak berguna!"

Tut...tut..tut...

Apa maksud semua ini?

Dia mau orang itu membunuh hyeon jung-tapi hyeon jung hanya luka kecil? Jika seperti itu,

Apa yang diinginkan min-ah sebenarnya? Musuh dalam selimut?

Aku masih dalam keadaan terpaku di depan pintu dapur, mencerna apa yang barusan saja kudengar jelas dari mulut yeoja didalam dapur sana. Mencoba untuk berfikir, berfikir apa yang akan selanjutnya harus kulakukan. Menolongnya agar dia selamat dari kekasihnya sendiri, atau membiarkannya?

Aku sangat membenci namja itu lebih dari apapun didunia ini! Tapi bagaimanapun yang sedang dipertaruhkan adalah nyawa seseorang. Bagaimanapun aku berbicara padanya , apa dia akan percaya? Kekasihnya yang sangat dia cintai ternyata....

"Sedang apa?" suara baritone khas itu membuatku tersentak kaget.

Aku membalikkan posisi tubuhkan ke arah berlawanan. "a-an-anu, aku-aku, aku mau ke kamar." Aku segera melangkahkan kakiku berlalu meninggalkan namja itu. Tapi, dia malah mencoba menahanku dengan memegang lengan kananku.

"ada masalah?" namja itu menatapku khawatir.

"min ah-"

"Hem..." min ah yang berada di depan pintu dapur berdehem, menatap tajam ke arahku dan hyeon jung.

Namja itu dengan sigap segera melepaskan genggamannya pada lenganku. Aku segera pergi berlalu meninggalkan mereka dan berjalan ka kamarku.

....

Aku membaringkan tubuhku dikasur empuk berukuran king size yang berada di kamarku. Mengotak-atik ria ponsel berwarna merah gelap yang sedang ku genggam.

Kenapa aku harus masuk ke kehidupan kelam namja sialan itu! Aku baru saja mau mencari tahu dia anggota gangster atau bukan. Sekarang? Pacarnya sendiri mau membunuhnya! Sebenarnya kehidupan seperti apa sih yang namja itu jalani selama ini? Lalu sekarang, apa jika aku bicara padanya jika pacar tercintanya itu sebenarnya ingin membunuhnya-dia akan percaya? Aku yakin tidak! Lalu apa yang harus kulakukan?

Yaishhhh, aku mengacak-acakan rambutku frustasi. Menghela nafas berulang kali mencoba menenangkan pikiranku yang sangat kalut saat ini.

Drt..drt...drt..

Appa menelepon? Sesegera mungkin aku menggeser tombol hijau di ponselku.

"wae appa?"

"coba berikan sebentar ponselmu pada suamimu!"

"hah?u--untuk apa?"

"yaishhh, sudahlah cepat berikan!"

"y-y-ya, sebentar!"

Apasih yang appa ingin bicarakan dengan namja itu?

Aku berjalan keluar kamar dan setelah itu turun kebawah. Aku mengedarkan pandangan ke seluruh bagian rumah, kemana dia?

Terdengar suara decitan pintu, "shin hye,"

Aku membalikkan tubuhku. "ini, appaku ingin bicara denganmu!" aku menyerahkan ponselku pada namja itu.

[1] Matchmaking SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang