D e l a p a n

1.5K 90 5
                                        

"Jatuhkan senjata kalian!"

"Tangkap mereka semua!"

*suara deru mobil polisi*

"Akhirnya kita bisa menangkap mereka, kita harus mencari tahu apa motif pembunuhan ini!"

"Siap, kami akan segera mencari tahu!" Ucap salah satu anggota kepolisian.

Salah satu polisi wanita datang dengan nafas terengah-engah. "Hyu rin belum kelihatan sejak kita kembali dari rumah tempat terjadi pembunuhan di gangnam!"

"AIGOO.. Cepat kembali ke rumah itu!"

***

"Hyu rin-ah!" Teriak salah satu polisi wanita saat melihat salah satu temannya yang sudah tergeletak di dalam gudang.

"Hiks.. hiks.. aku takut." Ucap seorang anak kecil yang berada di pojok gudang.

Polisi wanita itu menghampiri anak yang berada di pojok gudang tersebut. "Ghwencana?"

Anak itu memeluk polisi wanita yang sudah berada didekatnya. "Hiks.. hiks.. dia--dia--dia tertembak karena menutupi tubuhku. Hiks.. hiks...."

Polisi wanita itu membulatkan mata. "Tertembak?"

"Hiks.. N--ne," anak itu mempererat pelukannya.

"Omo,omo hyu rin sudah tidak bernafas lagi!" Ucap seorang polisi yang memeriksa keadaan hyu rin.

Polisi wanita itu membulatkan mata sempurna, tubuhnya melemas seakan tak sanggup lagi untuk bangkit dan membawa sahabatnya itu. Dengan langkah gontai ia melangkahkan kakinya ke tempat dimana sahabatnya sudah tak bernyawa.

Air matanya mulai menetes tak beraturan. "Hyu rin-ah, bangunlah jangan bergurau seperti ini, kau tahu ini semua tidak lucu! Kumohon bangun! Bangunlah, kumohon. Hiks.. hiks." Polisi wanita itu mengguncangkan tubuh sosok yang sudah tak bernyawa di hadapannya. seakan tak percaya jika sahabatnya itu sudah tak bernyawa lagi.

"Hyu rin-ah, hiks.. hiks...."

-----

Ting.. tong

"Yeyyy, akhirnya eomma pulang juga!" Gadis mungil itu membuka pintu rumahnya dengan cepat berharap sosok yang berada di balik pintu adalah eommanya yang sudah berjanji akan membelikannya cupcake.

Cklek.

"Shin hye-ssi!"

Gadis mungil itu tersenyum tipis lalu ber-oh ria. "Kau rupanya, ada apa ahjumma? Tapi eommaku juga belum pulang."

Wanita itu memeluk gadis mungil dihadapannya. "Shin hye."

Gadis mungil itu menaikkan alisnya. "Waeyo?"

"Eom-eomma--" wanita itu terisak, tak mampu mengeluarkan kata-kata yang dapat menghancurkan gadis mungil yang berada dipelukannya.

Gadis mungil itu melepaskan pelukan wanita yang notaben-nya adalah sahabat eommanya. "Ada apa dengan eomma? Apa terjadi sesuatu?"

"Hyu rin tertembak, dia meninggal di tempat, hiks.. hiks...."

Gadis mungil itu membulatkan matanya. Tubuhnya melemas, sampai akhirnya dia terjatuh dengan dengkul menyentuh lantai. "Eomma...." Ucap gadis mungil itu lirih persis seperti bisikan.

***

"Yaishhhh, mimpi buruk macam apa ini!" Gerutuku sambil mengusap- usap perlahan kelopak mataku.

[1] Matchmaking SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang