D u a b e l a s

1.2K 82 3
                                    

Pagi yang cerah untuk memulai hari baru, hari baru bersama hyeon jung. Entahlah aku bisa menepati semua yang kubicarakan atau tidak, tapi jika kami terus menerus bersama pasti akan ada suatu rasa yang akan timbul, walaupun itu mungkin tidak cepat.

Melihat secara klise semua yang terjadi dalam hidupku, sebenarnya aku mulai merasa lelah. Lelah untuk melanjutkan hidup tanpa rasa seperti ini. Apalagi untuk memaksakan diri untuk mencintai seseorang yang bahkan tak menyentuh hatiku sama sekali. Aku bukan mempermainkan hyeon jung, hanya saja aku ingin membalas semua kebaikannya dengan mencoba mencintainya.

"Shin hye-ya," panggil hyeon jung dan menatapku dengan tatapan bingung.

"Waeyo?"

"Wahhh, apa aku sedang salah lihat? Kau bangun pagi dan memasak sarapan?" Ucap hyeon jung dengan wajah mengejek.

Aku menghela nafas. "Aigoo, kenapa aku jadi serba salah, bangun pagi salah bangun siang salah, lalu aku harus bagaimana?"

Hyeon jung memelukku dari belakang. "Tetaplah seperti ini."

Bahkan di saat seperti ini jantungku masih berdetak normal. Ada apa? Kenapa hatiku membeku seperti ini? Aku rasa semua yang dikatakan oleh orang-orang bahwa cinta datang karena terbiasa bersama itu tidak berlaku padaku.

Tapi? Sebelum ini, jika hyeon jung menggodaku dengan kata-kata manis leluconnya jantungku sedikit berdetak lebih kencang. Lalu sekarang kenapa hatiku jadi membeku seperti ini?

Hyeon jung melepaskan pelukannya. "Kau sudah selesai?"

"Ne, ayo duduk--kita makan!"

***

Aku dan hyeon jung sedang berjalan-jalan di pinggir kota sambil menikmati ice cream yang baru saja kami beli. Aku memang merasa sangat senang tapi--seperti ada sesuatu yang mengganjal hatiku. Entahlah itu apa?

Aku melihat ada seseorang yang mengendarai motor ke arah kami dan sepertinya?

"Hyeon jung-ah." Aku dengan sigap menarik lengan hyeon jung yang hampir ditabrak pengemudi itu. "Gwenchana?" Tanyaku

"Ya! Sialan apa kau tidak bisa mengemudi dengan benar!" Teriak hyeon jung pada pengemudi itu dengan emosi yang sudah menggebu-gebu tanpa menghiraukan pertanyaanku.

Aku menarik lengan hyeon jung. "Sudahlah hyeon jung-ah." Ucapku menenangkan.

"Tapi," hyeon jung menatapku. "Baiklah, ayo kita pulang." Lanjut hyeon jung.

.....

Aku dan hyeon jung tidur dengan posisi berhadapan. "Waeyo?"

"Kau cantik." Ucap hyeon jung.

"Yaishh, aku sudah tahu--kau tidak perlu bilang padaku." Ucapku dingin.

Hyeon jung menjitakku. "Kau ini, terlalu percaya diri! Kau tahu, bahkan min ah lebih cantik darimu!" Ucap hyeon jung asal.

Aku membalikkan tubuhku. "Yaishh menyebalkan sekali! Yasudah pergi sana, temui min ah kesayanganmu itu."

"Shin hye-ya, "

Tidak ada jawaban

"Shin hye-ya."

Tidak ada jawaban

"Aku hanya bercanda." Hyeon jung memelukku dari belakang. "Kau marah ya?"

"Anio!" Ucapku mengelak.

"Jangan berbohong."

"Anio." Ucapku penuh penekanan.

"Kau marah kan?" Hyeon jung menggelitikku, "Kau marah kan?"

Aku tertawa geli, "ah sudah-sudah, berhenti menggelitikku," Ucapku sambil menggeliat.

Hyeon jung berhenti menggelitikku. "Jangan marah, aku hanya bergurau."

Aku mengerucutkan bibirku. "Aku hanya tidak suka mendengar nama itu,"

Hyeon jung mengelus puncak rambutku. "Mian, setelah ini aku janji tidak akan menyebut namanya lagi." Hyeon jung memelukku. "Jhaljha!".

Tunggu sebentar? Apa tadi aku marah karena hyeon jung menyebut nama min ah? Berarti aku baru saja cemburu padanya. Apa ini berarti aku sudah mulai mencintainya? Mudah-mudahan saja begitu.

oo0oo

Hari ini aku dan hyeon jung akan pergi ke toko kue yang ternyata milik appa hyeon jung, daebak! Hari ini aku akan makan cupcake sesukaku. Kemana saja hyeon jung selama ini? Dia bahkan tidak tahu kalau appanya punya toko kue.

Lalu? Bukankah aku istri hyeon jung? Berarti... toko itu juga milikku. Aigoo benar-benar menyenangkan--intinya setiap hari aku akan makan cupcake kesukaanku secara gratis, haha.

"Kita bisa berangkat sekarang?" Tanya hyeon jung yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

"Ne, kajja!"

...

Aku dan hyeon jung sedang dalam perjalanan menuju toko kue yang baru saja hyeon jung ketahui bahwa toko itu milik appanya. Katanya toko kue itu sangat besar dan ramai. Em, pasti kue disana enak-enak.

"Shin hye-ya."

"Hm?"

"Aku merasa akhir-akhir ini seperti ada seseorang yang terus mengikutiku." Ucap hyeon jung tanpa mengalihkan pandangan.

"Mungkin itu hanya perasaanmu saja." Ucapku datar.

"Ne, sepertinya itu hanya perasaanku saja."

Tiba-tiba aku melihat ada truk besar yang mengarah ke arah mobil kami. "Hyeon jung-ah!" ucapku gemetar.

"Ad--ada apa dengan remnya," Ucap hyeon jung gemetar.

BRUK!

Tabrakan hebat terjadi, aku masih merasakan tangan hyeon jung yang memeluk erat-erat tubuhku. Kepalaku rasanya sangat sakit, aku memberanikan diri untuk membuka mata. Aku melihat hyeon jung yang sudah tidak sadarkan diri masih dalam keadan memelukku, sampai akhirnya semua pandanganku buyar dan mengitam sempurna.

****TBC*****

Vomment ya readers:) Gomawoyo:)

Nss030416

[1] Matchmaking SucksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang