Aku membuka mata perlahan, kemudian menatap kosong ke arah jam dinding yang terpampang indah dikamarku. Aku sudah berada di rumah karena aku sangat benci dengan rumah sakit. Sebenarnya bukan benci!
Hanya saja, ada satu kejadian yang membuatku trauma akan rumah sakit. Kejadian yang membuat hatiku pilu jika mengingatnya. Walaupun kejadian itu terjadi saat aku masih sangat kecil. Namun, kejadian itu masih terus terbayang dan terus terngiang jelas di telingaku.
Sekarang, bangun dari tidur bukanlah hal yang indah. Bangun dari tidur berarti menjalani kembali kehidupanku yang sangat tidak menyenangkan. Bangun dari tidur berarti memulai kembali takdir kehidupan bak neraka yang menimpaku.
Andaikan aku bisa meminta keajaiban, aku hanya ingin meminta satu. Satu saja--yaitu Hyeon Jung bisa bangun dan bisa bersamaku setiap saat, aku tidak ingin dia pergi!
Aku beranjak dari kasur dan menyelusuri pandangan keseluruh bagian rumah Hyeon Jung. Aku tidak mendapatkan keberadaan appa. Yahh--mungkin appa sedang pergi ke suatu tempat.
Aku berjalan ke arah dapur. Setelah sarapan nanti, aku akan mengunjungi rumah sakit sebentar. Hanya sebentar.
.
.
.
.Aku sudah bersiap untuk pergi ke rumah sakit. Walaupun sebenarnya aku belum sembuh total. Tapi, yahh--aku tidak bisa sehari tidak bertemu dengan Hyeon Jung. Sepertinya aku mulai jatuh cinta padanya. Yaa, setidaknya saat dia bangun nanti--aku sudah dalam keadaan mencintainya dengan tulus.
Drtt.. drtt..
Aku meraih ponsel dari dalam tas miniku, kemudian segera menggeser layar ke tombol hijau.
"Ne, waeyo appa?"
"Polisi sudah menemukan pelakunya." Jelas appa di sebrang sana.
"Nuguya? Nuguya? Nuguya appa?"
"Jadi ternyata pelakunya adalah kekasih dari Shin Min Ah."
"Mwo? Apa hubungannya? Kenapa dia ingin mencelakai Hyeon Jung?"
"Jadi, berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian. Min Ah bukan meninggal karena bunuh diri. Tapi--dibunuh oleh kekasihnya itu."
"Mwo? Appa, kau membuatku semakin bingung. Jadi--kenapa dia juga ingin membunuh Hyeon Jung?"
"Kau tahu? Pihak kepolisian sudah menyelidiki bahwa Hyeon Jung adalah mantan ketua gangster. Jadi, Mereka menduga Hyeon jung yang sudah membunuh Appa dari Min Ah. Dan ternyata--yang sudah membayar Hyeon jung dan anak buahnya adalah Ayah dari kekasih Min Ah tersebut."
"Aku masih belum mengerti appa."
"Jadi, Min Ah membunuh appa dari kekasihnya tersebut. Dan kekasihnya itu membalas dengan membunuh Min Ah. Karena merasa dendam pada Hyeon Jung yang sudah memberitahu kebenaran yang sudah membunuh appa dari Min Ah. Pihak kepolisian menduga kekasih Min Ah tersebut, dendam karena hal itu."
"Aku tidak menyangka kalau kejadiannya bisa serumit itu. Jadi--sekarang appa sedang berada dimana?"
"Appa sedang berada di kantor polisi."
"Ah, yasudah aku tutup teleponnya. Aku ingin pergi ke rumah sakit."
"Tunggu.. tunggu...."
"Ne?"
"Tadi, pelaku tertangkap di sekitar rumah sakit. Jadi kau harus berhati-hati putriku. Aku takut masih ada orang lain yang bersekongkol dengannya."
"Ne, appa. Aku akan berhati-hati, aku tutup teleponnya ne."
"Ne."
Tut.. Tut.. Tut..
Aku menghela nafas. Kemudian duduk di sofa sejenak, untuk menenangkan fikiran.
Aku bingung? Kenapa hidupku harus serumit ini? Aku sudah sangat bosan jika terus menerus seperti ini.
Aku menutup kedua mataku. Mencoba untuk membuat fikiranku tenang. Aku tidak mau sampai fikiranku tergangu karena masalah ini. Aku takut, aku takut akan mengalami depresi jika hidupku terus menerus seperti ini.
Kringg.. kringg..
Aku mengernyitkan dahi, ketika telepon rumah berbunyi. Padahal selama ini tidak pernah ada telepon yang masuk. Bahkan kukira telepon rumah itu sudah tidak berfungsi lagi.
Aku beranjak dari sofa, dan setelah itu meraih telepon rumah kemudian segera menempelkan ditelingaku.
"Yeoboseyo.."
"Apakah ini keluarga dari Tn. Hyeon jung?"
"Ne, waeyo? Ada apa dengan hyeon jung? Apa hyeon jung sudah sadar?" Tanyaku pada pihak rumah sakit di sebrang sana.
"Ada yang melepas semua alat bantu Tn. Hyeon jung, Dokter sudah melakukan yang terbaik. Tapi--"
Plukk..
Telepon rumah terlepas dari genggamanku.
Sesak.. sesak itu terasa mengembara di dadaku. Aku tak sanggup mendengar kata selanjutnya yang akan ditukasakan seseorang disebrang sana. Kata singkat yang sangat menyayat hati. Kata singkat yang mampu menghancurkan segala asa, sekarang aku hancur. Benar-benar hancur.
Bulir-bulir bening itu kembali membasahi pipiku. Bulir-bulir bening yang selalu menjadi sahabatku dikala takdir mengutuk kisah percintaanku.
ooOoo
Rumah Sakit Jiwa Seoul. Tepat di kamar 303 terdapat seorang yeoja yang sudah kehilangan arti dunia. Yeoja tersebut mengalami depresi berat. Depresi yang dialami akibat ketidak kuatannya melawan takdir kehidupan yang begitu kejam.
Di sudut kasur yang ditempati yeoja itu. Duduk seorang laki-laki paruh baya dengan paduan jas hitam mencolok yang menyelimuti tubuhnya. Laki-laki paruh baya tersebut menatap nanar ke arah putri sulungnya yang tak menganggap ia ada.
"Permisi." Tukas salah seorang perawat yang biasa masuk ke ruangan yeoja tersebut.
"Ne? Ada apa?" Tanya laki-laki paruh baya yang tak lain adalah appa dari yeoja tersebut.
"Ada perawat baru yang akan menggantikan saya." Jelas Perawat itu.
"Emm.. jadi mana perawat barunya?" Tanya laki-laki paruh baya tersebut.
"YongHwa-ssi, ayo masuk!" Panggil perawat tersebut.
Seorang perawat laki-laki bernama YongHwa tersebut masuk ke dalam kamar 303. Ia membungkuk sopan pada laki-laki paruh baya di hadapannya.
"Anyeong haseyo, Nama saya Jung YongHwa. Saya yang akan menggantikan perawat Hyemi untuk menjadi perawat yang bertanggung jawab pada Nona ShinHye." Jelas namja bernama YongHwa tersebut.
End
***
Sequel bakal secepatnya author publish. Tapi author publish kalo ada yang minat. Kalo gaada yang minat sequel dari cerita ini yahh sudahh tamat ampe sini aja^^
Vote and Comment kalo mau author bikin sequel dari cerita ini^^ Okehh :v jan jadi sider yahh^^
Nss290416
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Matchmaking Sucks
Fiksi PenggemarMenikah tanpa mengenal satu sama lain. Ya, itulah yang dialami Park shin hye. Tapi semuanya [salah], ternyata shin hye mengenal calon suaminya itu. Dia adalah sosok yang sangat menyeramkan di mata shin hye. Copyright © 2016 by; Instyy