Aku terus memandangi jarum jam yang terus berjalan. Yaishhhh, kenapa mereka belum pulang juga sih? Lagipula kenapa jong suk harus berlagak sok akrab seperti itu. Hih, menyebalkan.
Aku merubah posisi lagi dari berbaring ke posisi duduk. Masih terus memandangi jarum jam yang terus berjalan. Sebenarnya mereka pergi ngegym atau pergi berkencan sih! Aku benar-benar tidak habis fikir. Yaishh! Aku mengacak-acakan rambutku frustasi. Bagaimana tidak bingung? Mereka sudah pergi hampir 7 jam.
Ting... tong...
Huh, akhirnya mereka pulang juga. Aku segera bergegas membukakan pintu.
"Hon--" Aku menggantungkan perkataanku, kemudian memandangi seorang ahjumma yang sudah lama tidak kujumpai kini sudah berdiri tepat di depan pintu apartemenku.
"Ahjumma." Ucapku dengan nada menyenangkan. Aku sontak memeluk ahjumma itu dan ia pun membalas pelukanku.
Kami melepaskan pelukan penuh kehangatan itu. "Bagaimana kabarmu?" Tanyanya padaku.
Aku tersenyum lebar. "Sangat baik ahjumma."
"Baguslah." Jawabnya singkat.
Aku mempersilahkan ahjumma itu masuk dan duduk di sofa yang berada di ruang tengah apartemenku. Aku meletakkan minuman kaleng dingin di meja.
Aku duduk di sebelah ahjumma itu. "Ahjumma aku merindukanmu." Ucapku manja padanya.
"Aku juga merindukanmu sayang, tapi kenapa aku belum melihat jong suk. Pergi kemana anak itu?"
Aku mengerucutkan bibirku. "Ahjumma anakmu itu benar-benar tega, dia pergi ngegym dan meninggalkanku sendirian. Padahal dia belum lama kembali, seharusnya dia mengajakku berkencan romantis, bukan malah sibuk sendiri seperti itu."
"Haha, memang dia pergi dengan siapa?" Ucap ahjumma sambil terkekeh ria.
"Itu, hyeon jung. Yang waktu itu aku ceritakan pada ahjumma di telepon." aku mendengus kesal.
Ahjumma hanya tersenyum tipis kemudian menatap kosong ke arahku. "Waeyo ahjumma?" Tanyaku saat melihat air wajah ahjumma yang berubah drastis.
Ahjumma tersentak, ia sontak menjawab pertanyaanku dengan gelagapan. "I--itu, mungkin--mungkin jong suk hanya ingin mengenal hyeon jung lebih dekat."
"Untuk apa?" Aku menatap bingung ke arah ahjumma.
Air wajah ahjumma berubah lagi menjadi tenang. "Aku juga tidak tahu sih." Ahjumma sepertinya melirik ke arah dapur. "Apa kau ada sesuatu yang bisa kita masak?"
"Ah, kebetulan aku baru saja belanja bahan-bahan makanan." Jelasku.
"Bagaimana kalau nanti kita memasak untuk makan malam bersama, kau mau?"
Aku tersenyum dan kemudian memanggut-manggutkan kepalaku. "Ya, aku mau."
***
Warna kejinggaan langit senja sudah lenyap tak terlihat. Aku dan ahjumma baru saja selesai memasak. Ia membuatku benar-benar selalu merasakan kehangatan dari sosok eomma. Ia selalu memberikanku kasih sayang seperti eommaku sendiri. Ia memang benar-benar sangat baik, tidak salah dulu eommaku bersahabat dengannya.
Tapi yang membuatku sangat bingung sekarang adalah--kemana perginya hyeon jung dan jong suk. Mereka belum juga memperlihatkan batang hidung mereka sama sekali. Apa saja yang mereka lakukan di luar sana? Yaishh, benar-benar membuatku bingung.
Bagaimana kalau mereka benar-benar berkencan? Haha, tidak-tidak. Kenapa aku jadi berfikiran bodoh seperti ini sih, haha!
Ting.. tong..
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Matchmaking Sucks
Fiksi PenggemarMenikah tanpa mengenal satu sama lain. Ya, itulah yang dialami Park shin hye. Tapi semuanya [salah], ternyata shin hye mengenal calon suaminya itu. Dia adalah sosok yang sangat menyeramkan di mata shin hye. Copyright © 2016 by; Instyy