Bab 3

73 4 1
                                    

Hari-hari ku lewati di Rumah Sakit hanya untuk terapi, terapi dan terapi. Aku sudah muak dengan ini semua, katanya sih agar ingatanku cepat pulih, nyatanya? tak ada satu memori pun yang bisa aku ingat. Menurutku sudah cukup saja peran Mike yang selalu datang ke rumah tiap malam untuk mendengarkanku rekaman-rekaman permainan biolaku.

Malam ini, seperti biasanya, Mike datang ke rumah untuk membantu mengembalikan ingatanku. Kali ini dia datang membawa Album foto yang berisi foto-foto kami sedari kecil. Tampak foto aku, Mike dan satu orang laki-laki yang sedang bermain mobil-mobilan dan perosotan di Chelsea Playground yang tidak jauh dari rumah. 

"siapa laki-laki ini?" tanyaku kepada Mike. 

"dia sahabat kita, dulu." 

"dulu? maksud lo?"  

Mike hanya diam mendengar pertanyaanku, dia seperti sedang menyusun kata untuk membuat sebuah kalimat penjelasan dan yang terucap hanyalah "gue gatau mau jelasin gimana, nanti lo bakal tau sendiri kok." 

Selagi aku mencerna kalimat tersebut, Mike langsung mengalihkan topik "liat nih ada foto kita bertiga, lagi main di taman rumah lo Claire".  

Foto demi foto masa kecil ini kami lihat satu per satu dan sampailah ke foto disaat kami sudah mulai memasuki High School. Yang biasanya ada 3 orang dalam satu foto, kini hanya tinggal Aku dan Mike. 

"kemana laki-laki yg ada foto kecil kita tadi?" tanyaku dengan alis terangkat heran

 Mike hanya diam pura-pura tidak mendengar dan lanjut membalikkan halaman album foto. "ini foto terakhir kita berdua, musim gugur tahun lalu di Central Park" kata Mike sambil menunjuk sebuah foto kami berdua dengan background penuh dengan pepohonan yang didominasi warna kuning. 

"woww, kelewat keren pemandangannya. gue mau kesini, Mike" 

"boleh, mau kapan?" 

"besok pagi gimana?"

 "okey besok pagi gue jemput ya jam 8 pagi" jawabnya merespon ajakanku. 

"udah jam 10 malem ternyata" gumam Mike setelah dia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Aku kemudian mengantar Mike ke luar rumah dan kembali masuk ke dalam rumah sampai mobilnya benar-benar sudah melaju meninggalkanku. 

***

Seperti janji kami kemaren, aku sudah siap jam 8 pagi di depan gerbang dan mobil putih Mike datang menghampiriku. 

Lalu sampailah kami di Central Park, sebuah taman yang sangat romatis yang ada di bawah langit New York.  Dari atas jembatan kami melihat danau yang banyak terdapat bebek-bebek yang sedang berenang. Danau tersebut juga menjadi lebih berwarna karena pantulan daun-daun diatasnya. Tidak sedikit juga helaian-helaian daun yg berwarna merah,kuning, hijau atau oranye tersebut berguguran jatuh dan terendam di genangan air danau tersebut.

Kami pun melanjutkan perjalanan mengililingi Central Park ini, "lo gak sekolah?" tanyaku kepada Mike. 

"gue bolos" jawabnya dengan berbisik di telingaku. 

Mendengar hal itu, sontak saja aku memarahi dan memukulinya, Mike hanya bisa menjauh dan melindungi lengan dan bahu kirinya dengan tangan kanannya. Seketika itu Mike menahan tanganku sehingga tanganku tak kuat lagi untuk memukulnya, ia menatap mataku tetapi kali ini dengan tatapan yang berbeda. Tatapan itu seperti mengunci fokusku. Mike menarik tanganku dan menjatuhkan diriku ke pelukannya. Aku merasakan kehangatan pelukan Mike di antara pepohonan rindang yang menggugurkan daun-daun yang begitu indah penuh warna. 

Tak masalah selagi aku tidak bisa mengingat masa lalu, paling tidak aku bisa membuat ingatan baru yang tak kalah indahnya.

Who am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang