***Chloe Point of View***
Aku memejamkan mata dan menghembuskan nafas "okeh, kalo lo denger. Tapi bisa gak lo pura-pura gadenger dan pura-pura gak tahu?"
"kenapa gue harus memenuhin permintaan lo itu?"
"karna..." baru satu kata yang terucap dari bibirku, Rey langsung memotongnya "emang gue siapa lo?".
Aku berdiri terdiam atas apa yang baru saja kudengar dari Rey.
"apa kata-kata gue tadi pagi agak kasar?"
"apa kata-kata gue barusan terlalu kasar?" , dia malah balik bertanya menjawab pertanyaanku
Aku menghela nafas "sorry".
Rey berbalik arah meninggalkanku. Aku berteriak "Reeeyyy" sambil menghalangi jalannya.
"oke gue minta maaf kalo misalnya apa yg gue omongin tadi nyakitin, tapi please gue minta tolong satu hal aja. jangan kasih tau siapa2 dulu terutama Mike" tambahku.
Lagi-lagi Rey diam saja dan melanjutkan langkahnya.
"gue percaya sama lo, Rey" Kataku dari balik punggungnya yang semakin menjauh.
***
Tujuanku sekarang adalah mencari tempat service iphone. "maaf sir, apakah saya boleh tahu, dimana ya tempat service iphone terdekat?"
"apple store broadway. tidak jauh dr sini" Dia pun mulai mengarahkan jalan yg harus kulewati dengan penjelasannya yang sungguh detail lengkap dengan unjukan jarinya.
"thankyou sir".
Aku berjalan keluar rumah sakit menuju apple store broadway sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh bapak tadi. Tiba-tiba mobil merah yang tadi pagi berhenti di depanku, kembali menyetop langkahku. Rey membuka kaca "butuh tumpangan?"
"tidak" jawabku tanpa dipikir panjang.
"okey" sahutnya dan langsung menancap gas meninggalkanku.
Setelah aku berjalan sekitar 15menit "loh kenapa gue disini?"
Aku memberhentikan langkahku "harusnya tadi gue terima aja tumpangan Rey, Chloe bodoh" sambil menepuk-nepuk kepala.
Lagi-lagi Audi merah itu berhenti tepat di depanku."berubah pikiran? Gue hitung ampe tiga. satu...dua...."
"hmmm gue bisa pergi sendiri. Gue gabakal nyesel" kataku dalam hati sambil menggelengkan kepala.
Rey mengacungkan jarinya yang ketiga. "tiiii....."
"Enggak!" teriakku sambil memalingkan wajah.
"okey"
"eh maksudnya iya" tambahku sambil menjulurkan tangan memberhentikan gerakan tangan Rey yang mulai mengganti mode netral menjadi mode drive.
***
"lo mau kemana sekarang?"
"apple store broadway"
"ngapain coba ampe nyasar ke sini", Rey tersenyum menahan tawa. Walaupun aku tidak menoleh ke arahnya ataupun memandang wajahnya, aku yakin dia baru saja memasang senyum meledekku.