Bab 10

74 3 0
                                    

***Chloe Point of View***

Tepat jam 5 pagi aku bangun dan langsung turun menuju dapur.

"pagi bibi noor!!!" kataku sambil menepuk bahu bibi noor.

"yaampun non, masih pagi bikin kaget aja".

"masak apa kita hari ini bi?"

"non maunya apa biar bibi masakin"

"aku gak minta dimasakin bi. hmmm kita masak spaghetti bolognese aja yaa?"

bibi noor hanya merespon dengan anggukan kepala dan langsung menyiapkan semua bahan untuk masak. Kami pun mulai memasak mulai dari mengiris tomat, bawang bombay, jamur kancing untuk bumbu dan memasak air untuk merebus spaghetti. Dan terakhir aku memarut keju diatas spaghetti tersebut.

"taraaa, spaghetti bolognese ala chef chloe" "chloe?" sahut bibi noor.

"oh, maksudku. Spaghetti bolognese ala chef claire" jawabku dengan penuh semangat untuk menutupi kegugupanku.

"ini buat mom dan dad" kataku sambil mengambil dua piring besar

"gaperlu non, mereka lagi ke luar kota"

"oh ya? berarti kita masak kelebihan dong bi?"

"hmmm, sepertinya gitu non".

Aku memutar otak dan mendapat ide "spaghetti ini aku mau bawain buat dokter calvin aja deh biii!".

Bibi noor langsung menyiapkan tempat bekal dan sambil kami mengisi tempat bekal tersebut, bibi noor bertanya "kenapa harus buat dokter Calvin non?"

"karena hari ini aku mau ketemu dokter Calvin bi, aku pengen tanya sesuatu"

"kenapa gak kasih ke Mike aja non?"

"mau sih bi, tapi aku gak ketemu Mike hari ini"

"loh kan Mike bakal jemput non"

"hmmm, aku boleh minta bantuan gak bi?"

"bantuan apa non?"

"nanti pas Mike dateng, bilang aja Claire nya udah pergi duluan".

Bibi noor menghentikan pekerjaannya dan menoleh ke arahku "loh, emang ada apa non? non mau pergi kemana? berangkatnya sama siapa?"

"yagitudeh bi, ada sesuatu yang harus aku cari tahu" jawabku sambil menutup tempat bekal tersebut dengan kepala menunduk tanpa menoleh ke arah bibi noor.

***

Aku keluar dari rumah dengan topi hitam yang terpasang di kepalaku layaknya artis-artis hollywood yang menyamar guna menghindari paparazzi. Aku berjalan kaki ke jalan besar untuk menunggu taxi kuning yang menghiasi kota new york.

Ketika aku melambaikan tangan untuk memberhentikan sebuah taxi dari kejauhan , tibatiba saja sebuah mobil berlambang empat lingkaran sejajar berhenti di depanku. Audi S3 Cabriolet berwarna merah tersebut perlahan-lahan membuka kacanya dan ternyata itu adalah Rey.

Rey membuka kacamata hitamnya dan menyapaku "Morning Claire, mau bolos sekolah? Kesambet apa lo, seorang claire mau bolos sekolah?".

Aku membelalakkan mata mati gue ketangkep basah! Aku menurunkan topi untuk menutupi wajah dan berlari ke taxi yang  berhenti di belakang Rey. Ketika aku membuka pintu taxi, tangan rey menengkeram tanganku dan menarikku masuk ke dalam mobilnya. Aku mecoba keluar dengan membuka pintu mobil rey yang terkunci itu dan kemudian berhasil membukanya. Lagi-lagi tanganku dicengkram kuat oleh Rey, aku pun berkata "urusan lo sama gue apa sih? Emang lo siapa gue?".

Perlahan-lahan cengkeraman tangan Rey makin melonggar dan akhirnya melepaskan tanganku itu. Aku pergi meninggalkan Rey dan masuk ke dalam taxi yang sedari tadi berhenti di belakang mobil Rey.

"Manhattan Hospital, please"

Aku turun dari taxi dan bertanya dimana ruang Dokter Calvin. Aku diantar ke ruang dokter Calvin dan ketika aku masuk "hai claire, silahkan duduk" sapanya dengan ramah. "ada apa pagi-pagi gini?" tambahnya.

Aku mengeluarkan foto yang kutemukan di kotak tadi malam. Aku pun menaruh foto tersebut diatas meja menunjukkannya kepada dokter Calvin, dan ia memasang wajah agak kaget.

"dokter Calvin, maksud dari foto ini apa?"

"jadi, kamu udah nginget semuanya Claire?"

"claire?"tanyaku dengan alis terangkat satu.

"maksudku, apa kamu udah nginget semuanya, chloe?" jelas dokter Calvin dengan sedikit berhati-hati.

Aku memalingkan wajah dan tertawa kecil kemudian menoleh kembali dengan tatapan tajam "jadi, kau sudah tahu semua dari awal? dan selama ini aku cuman di bodoh-bodohin?"

"Chloe, aku bisa jelasin semuanya" Jawab Calvin menenangkan.

Sekitar 30 detik aku menunggu penjelasan dokter Calvin, tapi dia tidak mengeluarkan kata sedikitpun.

"apa kau benar benar bisa menjelaskan semuanya?"

"tapi, aku bingung harus jelasin dari mana."

"oke kalau begitu, aku akan cari tahu sendiri tentang identitasku dan saudara kembarku itu. karna yang ada, aku hanya akan dibohongin lagi". Aku mengambil foto yang ada diatas meja tersebut dan beranjak dari kursi. Aku membuka pintu ruangan dokter Calvin yang memang sedari tadi tidak tertutup rapat.

"Rey?" teriakku kaget disaat melihat Rey yang ada dibalik pintu tersebut.

Aku menelan ludah dan bertanya kepadanya dengan sedikit ragu-ragu karena tidak siap akan apa yg hendak Rey jawab "rey, apa lo denger semuanya?".

"iya gue denger semuanya, Chloe".

Who am I?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang