"MWO?!"
Bom, Minzy, Chaerin, Seunghyun dan Seungri berkata dengan cukup keras hingga mendapatkan perhatian dari seluruh pengunjung cafe. Sembari tersenyum kikuk, Bom berdiri dan membungkuk beberapa kali mengucapkan maaf kemudian menatap kembali seluruh sahabatnya, menuntun mereka agar masuk ke ruangan khusus.
"Aish.. kaja. Kemari!"
MEETING ROOM
Masih dengan masker dan kacamata hitamnya, Jiyong pun duduk di salah satu kursi bersama Dara disisinya. Keduanya kini harus menyaksikan tatapan-tatapan shock yang tertuju kepada mereka.. namun, keputusan ini adalah keputusan dan hal terbaik yang sangat dinantikan.
"Nideul, micheosseo?!" Suara khas Bom kembali terdengar dan bergema di ruangan itu.
Seungri membuka mulutnya, lalu menutupnya lagi.
"Jiyong. Sejak kapan kau memutuskan ini, eoh? Aku tau kau adalah manusia paling egois di dunia tapi aku tidak menyangka kau akan keterlaluan seperti ini, ng? Eonje buteoooo?! Apa kau telah memikirkan ini matang-matang?" Seunghyun hanya dapat mengacak rambutnya dengan kedua tangan.
Jiyong melepas maskernya, lalu mengusap helaian rambutnya dengan santai. "Eo. Kami telah memikirkan ini. Aku tau ini akan sedikit bermasalah, tapi aku sangat yakin jadi.. dukunglah kami."
"Tentu akan bermasalah, i saeggiya! Bagaimana dengan Bigbang? Bagaimana denganmu?" Namja yang lebih tua darinya pun kembali menjawab dengan kesal.
"Eonni.. keugae jinjjaya? Nideul jinjja gyeolhonhalgoya?" tanya Chaerin cemas. *apa kalian sungguh akan menikah?
Dara mengangguk, "Kami akan membicarakan ini pada sajangnim. Aku dan Jiyong juga akan berusaha agar segalanya tidak akan terganggu dengan keputusan ini, ng?"
Seunghyun menghela nafasnya, melirik Seungri yang kini tengah asik mengetik sesuatu di ponselnya dengan raut wajah gelisah. "Mwoya neo?"
Maknae menoleh, "Ah.. aku, aku merasa harus memberitahukan ini kepada semua member, hyeong."
Lalu beginilah mereka, saling berdebat lagi dan lagi selama beberapa waktu hingga Daesung dan Youngbae yang sedang sibuk di studio sukses menerima serangan jantung setelah mengetahui kabar ini.
Sang leader pun mengangkat bahunya asal, mengecup pipi Dara sebelum menempelkan ponselnya yang tiba-tiba berdering nyaring.
"Yeobose-"
"YA, IMMA!"
Seketika itu pula namja itu menjauhkan ponselnya sesaat dari telinga.
Yang Hyun Suk.
"Ne, abeo-"
"Igeo mwoya? Neo.. GYEOLHON?! Kwon Jiyong, PALLI WA!!"
Tut..tut..tut..
Uh-oh.
Kemarahan CEO nampaknya tidak dapat mereka hindari.
Park Bom lantas menggelengkan kepalanya prihatin, ini memanglah sebuah berita yang sangat membahagiakan sekaligus merepotkan yang akan dihadapi oleh seluruh keluarga besar YG.
Namun Kwon Jiyong..akan tetap menjadi seorang Kwon Jiyong.
Lengkap dengan segala keegoisan miliknya yang selalu saja berhasil membuat orang lain menyerah dan menuruti apapun.. permintaannya.
****
Yang Hyun Suk memicingkan kedua matanya, meniup kepulan asap dari secangkir kopi hitam yang digenggamnya di tangan kanan.
YOU ARE READING
FATE
Fanfiction© 2014 dinaseptavida [RENOVATIO @indofanfictionsarts] Sandara Park, telah kehilangan Jaejoong Kim untuk selamanya. Hancur. Patah. Tidak lagi utuh. Namun demi malaikat kecilnya -Daehan Kim, ia berjuang untuk menjadi lebih kuat. Hingga suatu k...