#Jinhwan pov#
Disinilah aku sekarang, jalanan penuh debu dan mesin mesum berlalu lalang.... Aku tidak boleh berdiam diri di rumah profesor itu, aku harus kembali pada hanbin dan meminta maaf, meminta penjelasan juga melampiaskan semua kerinduanku padanya.... Aku egois, memilih untuk pergi di saat hanbin mungkin sedang sangat terpuruk, aku harus pulang, aku tidak akan pergi sekalipun hanbin mengusirku lagi....
Aku sampai di pekarangan apartemen nya, terlihat lebih sepi dan kacau dari sebelum aku pergi, mungkin karena hanbin sedang sibuk sekolah dan bekerja.... Perlahan aku melangkah memasuki kediaman usang ini, ku buka pintu kayu yang sudah sedikit keropos lalu duduk di sofa ruang tamu.... Aku menghela nafas panjang dan berat... Bagaimana bisa kau bertahan di tempat seperti ini hanbin, bahkan mungkin tempat ini sudah tidak pantas untuk di sebut tempat tinggal....
Aku kembali melangkan menelusuri apartemen ini, melangkah menuju dapur yang dulu hampir ku bakar... Haha, konyol memang karena aku tidak tau caranya memasak dan menghidupkan alat alat manusia, aku hampir mengumpat saat tau bahwa alat pemuncul api ini terbuat dari besi dan baja.... Bagaimana bisa alat seperti ini terbuat dari bahan dasar tulangku... Manusia memang mengerikan...
Kemudian kedua retinaku menangkap sebuah benda yang sudah tak asing bagiku, itu sepeda kesayangan nya hanbin... Kenapa sepeda nya masih di sini? Bukankah seharusnya habin membawanya ke sekolah.... Atau jangan jangan dia tidak sekolah? Kemana dia??
.....
#Author pov#
Hari kembali petang, langit putih itu kini menjadi jingga dan sudah hampir gelap... Yunhyeong, barista tampan itu memarkir mobil di pekarangan rumahnya, sepertinya dia sudah pulang dari pekerjaannya.... Yunhyeong masuk menuju rumah, menghela nafas dan melonggarkan dasinya, sungguh hari melelahkan, belum lagi nanti malam dia harus bekerja sampingan sebagai barista di Original bar di tengah kota seoul...
Yunhyeong kembali menghela napasnya saat melihat mahluk tuhan yang tadi ia tinggalkan dengan beberapa botol soju kini sedang tergeletak di sofa ruang tamunya, perlahan ia mendekat lalu mengusap surai hitam hanbin....
"Berapa banyak kau minum hari ini anak muda? Seberat apakah masalahmu hingga kau harus melakukan ini..." gumam yunhyeong dengan tatapan lurus penuh kasihan pada hanbin....
"Hyung...." terdengar sayup sayup lirihan hanbin di tengah ketidak sadarannya.... Yunhyeong mendekat karena merasa terpanggil..
"Jinan hyung..." lirih hanbin lagi, dan ternyata yang di maksud 'hyung' dalam lirihannya bukanlah yunhyeong, melainkan jinhwan...
"Siapa jinan??" Tanya yunhyeong berharap hanbin akan me jawabnya...
"Hyung... Kembalilah, ku mohon... Aku sangat kesepian..." hanbin tidak menjawab dan kini ia tidak hanya bergumam, ia juga meneteskan air mata yang jelas jelas terlihat pilu dan meyakitkan.....
Yunhyeong kembali mengusap surai hitam hanbin..
"Jadi kau seperti ini karena kau kesepian...??" yunhyeong lagi lagi menghela napas berat...
"..." hanbin tidak bergumam lagi, ia kembali tidur di alam bawah sadarnya...
"Jangan menyiksa dirimu terus menerus, kau harus tetap hidup dengan baik... Kau tidak boleh seperti ini, aku berjanji akan membantu menemukan hyung mu..."
......
"Hanbin-ahh kau dimana?? Apa kau benar benar marah padaku sampai harus kabur dari rumah..." gumam jinhwan yang tengah berjalan di tepian trotoar berusaha mencari hanbin.... Jinhwan bukanlah manusia, bisa saja dia memakai kekuatan atau kecanggihan nya sendiri untuk mencari keberadaan adiknya, namun karena kerusakan parah yang di alaminya dulu, karena mobil sialan yang tiba tiba saja muncul saat ia melintas di jalan, sistem kecanggihannya sudah rusak dan tak berguna lagi..... Hari menjadi dingin karena malam akan segera datang, tak perduli dengn hal itu jinhwan terus saja berjalan menelusuri jalanan berharap akan menemukan hanbin di suatu tempat.....
KAMU SEDANG MEMBACA
WHO [BINHWAN]
FanfictionKisah tentang pengorbanan seorang sahabat..... BINHWAN ❤❤ BROTHERSHIP SAD END