Time

1.6K 169 18
                                    

#Hanbin pov#

Aku diam menumpukan dagu di atas lipatan tangan ku sendiri, merasa bosan dengan kegiatan yang sejak sepulang sekolah ku lakukan bersama orang menyabalkan di depan sana, yang sedang membersihkan seisi kelas.... Jiwon, si anak baru....

Dalam hati aku menggerutu, bagaimana bisa jiwon si anak baru itu mencari gara gara di pelajaran Park songsaengnim, dan aku pula yang kena dampaknya.... Hanya karena dia tertidur hingga mendengkur dan aku harus mengawasi bocah itu di hukum hingga malam hari seperti sekarang.... Sial, gara gara dia aku melewati jadwal kerjaku untuk hari ini, lengkap sudah kemalangan mu hanbin,.....

"Oyy... Jiwon-ssi.... Selesai itu, letakan semua alat kebersihannya di pojok kiri kelas, aku akan pulang, jangan berani berani kabur atau besok kau akan mati...." Teriakku pada jiwon yang memang masih sibuk mengepel juga membersihkan kaca.... Anak baru itu menoleh ke arahku, lalu tersenyum memberi tanda jempol..

"Pulanglah, ini sudah malam... Terima kasih sudah mengawasiku hingga aku benar benar mengerjakan semua ini.... Aku tidak akan kabur..." jawabnya masih tersenyum... Aku bangkit lalu berjalan menuju rak buku, tempat ku mengisi daya ponsel yang sempat mati karena kehabisan daya beberapa jam yang lalu.... Kucabut lalu memasukannya ke dalam saku almamater....

"Sampai jumpa besok, dan jika aku masih melihat kelas ini kotor, besok aku akan membunuhmu, arraci?" kulihat jiwon mengangguk memberiku sinyal untuk segera pergi... Baiklah, tugasku untuk mengawasi nya sudah selesai, arrghh aku lelah.... Aku berjalan dengan bahu yang sedikit merosot menjauhi kelas, ternyata berdiam diri lebih melelahkan dari pada pekerjaan paruh waktuku.....




.......



#Author pov#

Ruangan itu gelap, tak ada penerangan sama sekali di sana.... Hanya karena tembok ruangan berwarna putih, mampu membuat penglihatan sedikit lebih kentara..... Terdapat sesosok laki laki berdasi sedang berdiri di dekat jendela ruangan kebesarannya.... Laki laki itu diam, meletakan kedua tangannya di belakang lalu perlahan membuat senyuman yang terlihat seperti seringaian kecil yang terukir di bibir tipis tua nya....

"Tuan... Semuanya sudah di bereskan..." Terdengar suara berat yang terkesan merendah dari arah belakangnya... Laki laki itu menolehkan kepalanya sedikit tak berniat untuk berbalik....

"Baiklah... Kau bisa pergi..." Ucapnya... Lalu laki laki itu tersenyum lebih mengerikan dari pada senyuman sebelumnya....



........




#Hanbin pov#




Akhirnya aku sampai di pelataran rumah... Hanya baru sampai pelataran tapi aku sudah benar benar mencium bau apartemen busuk ku.... Ku letakan sepeda usang yang sedari tadi ku tuntun di dekat tembok pembatas, melangkah malas lalu masuk kedalam....

"Aku pulang....." Seruku memancing seseorang di dalam rumah untuk menyambut kepulangan adiknya.... Ucapan itu menjadi kata yang sering ku ucapkan sepulang kegiatan sejak kedatangan jinhwan hyung.... Namun sepersekian detik setelahnya, aku tidak mendengar sahutan di mana mana... Kemana jinhwan hyung? Apa dia tidur?

"Hyung...."

Tetap tidak ada jawaban....

"Jinan hyung, apa kau tidur??"

Kudekati kamarnya, hanya untuk memastikan keberadaan hyung mungilku di tempat peristirahatannya....

Tok tok tok

beberapa ketukan ku lakukan di pintu kamar jinhwan hyung, namun tetap tidak ada jawaban dari arah dalam, baiklah mungkin dia sudah benar benar tidur..... Aku berjalan kembali ke arah sofa ruang tamu, meregangkan otot badanku di atasnya lalu meraup napas sebanyak mungkin.... Kemudian aku teringat akan benda segi empat yang belum ku jamah sejak sepulang sekolah tadi, kurogoh saku almamater lalu mengeluarkan benda di dalamnya... Menekan tombol power untuk mengaktifkan benda itu kembali....

WHO [BINHWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang