Blue rose

1.5K 178 10
                                    



Hanbin membawa jinhwan kembali ke rumah prof jeon, karena tidak mungkin hanbin membawa jinhwan ke dokter biasa.... Hanya prof jeon lah yang mugkin bisa menolongnya...



"Bagaimana prof??" tanya hanbin saat sang profesor keluar dari ruang penelitiannya....




Laki laki paruh baya itu menghela napasnya berat membuat hanbin semakin kacau...




"Jangan membuatku panik, katakan apa yang terjadi padanya prof..." Kini hanbin mulai di kuasai emosinya sendiri...




"Kerusakannya sudah semakin parah...." Ucap profesor lalu duduk di bangku panjang lalu menyesap kopinya.... Hanbin ikut duduk..




"Kerusakan??? Apa maksudnya?? Tolong jangan membuatku bingung..." tanya hanbin tak mengerti




"Kau tidak tau?? Kufikir robot itu sudah mengatakannya padamu... Akibat kecelakaan yang di alaminya waktu itu, organ dan sistem kerja nya menjadi rusak... Dia juga pernah bertengkar dengan mu bukan? Dan itu juga semakin memperburuk keadaannya.... Kau memukul beberapa sistem kerjanya, dan itu sanggup menghentikan kinerja kecanggihannya... Suatu saat nanti dia hanya akan menjadi besi berkarat yang tak ada guna nya lagi..." Tutur profesor dengan nada penuh penyesalan....




Hanbin menunduk, kedua tangannya teruntai kebawah tak mempunyai tenaga lagi walau hanya untuk sekedar bernapas....




"Semua ini karena aku?? Aku yang sudah membuat nya seperti itu..??" hanbin mulai menangis, memukul kepalanya frustasi....

"Semua ini tidak bisa ku percaya, semuanya terjadi begitu mustahil... Bahkan kedatangannya ke dunia ini pun masih seperti ketidak nyataan bagiku.... Tapi dia datang mengatakan kalau aku adalah adikknya di masa lalu, aku ada di dalam kehidupannya... Aku adiknya, tapi kenapa aku tidak bisa melindunginya...." lirih hanbin membuat prof jeon terenyuh haru melihatnya....



Ingatan hanbin kembali memutar kilas balik di saat jinhwan berbicara padanya untuk pertama kali, saat hanbin memukul jinhwan hingga tubuhnya terluka parah, dan saat jinhwan melawan para genster untuk melindunginya... Hanbin menangis terisak membayangkan betapa kejamnya ia dan betapa tak berguna nya ia untuk jinhwan....




Profesor jeon merengkuh tubuh hanbin, membiarkannya untuk menangis di dadanya, menenangkan hanbin layaknya seorang ayah pada putranya... Inilah yang hanbin rindukan, dekapan seorang ayah yang bahkan sudah lama tak ia rasakan....




"Kalau boleh tau, apa yang membuat kau bertengkar dengannya?? Ku rasa robot itu bukanlah tipe pembuat onar, dan aku juga tau kau bukanlah tipe anak yang suka berkelahi.... Ada masalah apa??" Profesor jeon mulai berbicara setelah dirasanya hanbin mulai tenang....




Dengan masih sedikit terisak akhirnya hanbin membuka mulutnya, menceritakan semua perasaannya yang tak pernah ia ceritakan pada siapapun kecuali jinhwan.... Bahkan mungkin sebuah cerita yang bahkan jinhwan pun tak mengetahuinya....




"Kau tau istilah cinta pada pandangan pertama??"


Ucap hanbin masih dengan posisi yang sama, berada di pelukan prof jeon... Dan laki laki paruh baya itu pun mengangguk menanggapi ucapan hanbin....



"Cinta itulah yang membuat ku melukainya.... Saat itu, aku sedang mencintai seseorang, teman sekelas ku seorang gadis sederhana yang bahkan hanya penjual kue beras di sekolah..."



Prof jeon sedikit tercekat mendengarnya, pasalnya putri kesayangan nya suka sekali membuat kue beras....



"Aku mencintainya bahkan aku ingin memilikinya.... Tapi gadis itu tidak pernah menginginkanku, pada malam saat kejadian itu, aku melihat jinan hyung sedang memeluk gadis yang ku cintai di tepian sungai han, di dekat tempat kerjaku... Kau bisa mengerti apa yang ku rasakan saat itu kan prof??" hanbin mendongak untuk melihat wajah sang profesor, lalu prof jeon mengangguk pertanda mengerti.... Hanbin merunduk lagi menikmati dekapan laki laki paruh baya itu...



WHO [BINHWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang