Not the Worst

6.6K 771 50
                                    

-Minghao pov-

Aku masih memikirkan kejadian tadi. Apakah takdirku dibenci semua orang? Apa salahku? Kalimat itu terus berputar dikepalaku.

'Apapun kejadiannya tetaplah tersenyum, Minghao'
'Minghao! Jika kau bersedih, Ingat saja kau tak pernah sendirian. Oke?'

Hanya kalimat itu yang bisa kugunakan untuk menghadapi semua kejadian tak mengenakkan di hidupku. Kalimat dari 2 orang yang berarti di hidupku, Mama dan FengJia.

KRIINGG!!

Bel istirahat berbunyi, membuatku tersadar dari lamunanku. Sepertinya makan siang di atap boleh juga. Aku segera membawa bekalku dan bergegas menuju ke atap

-SKIP-

Haah, aku memang paling suka di atap. Cuma disinilah aku bisa duduk tenang tanpa perlu memikirkan perkataan orang lain. Aku segera membuka kotak makanku, ada sandwich yang tampak lezat disana. Aku bersyukur mempunyai saudara seperti Jeonghan hyung.

Ketika aku akan mulai makan, aku melihat seseorang. 'Ternyata aku tak sendirian di atap ini' batinku. Akupun mulai memakan sandwichku..

'EOMMA?!? ANDWAE JANGAN PERGI!!'

Teriakan itu menghentikan kegiatan makanku. Aku pikir itu teriakan dari bawah, hingga..

'ANDWAEYO!! EOMMAA!!'

Teriakan itu dari atas sini, aku segera berlari menuju ke sumber suara dan mendapati Jun yang sedang bermimpi buruk. Aduh, aku harus bagaimana?? Ah kutinggalkan saja dia.

Aku segera berbalik, namun hati kecilku berkata aku harus tinggal. 'Oh ayolah Minghao kapan kau pernah tega kepada seseorang?' Aku memutuskan untuk kembali dan berlutut. Aku mengangkat kepalanya pelan dan meletakkannya di pahaku. "Eomma.."ucapnya lirih. Aku merasa sedih mendengar suaranya yang seperti itu. Apakah ia punya 2 kepribadian? Tadi pagi ia sangat sangar, namun sekarang ia serapuh kapas.

"Y-yah Junhwi, ireona..' ucapku sambil menepuk pipinya pelan. Terlihat jelas ada jejak airmata dan keringat yang membanjiri wajahnya. "J-jun, ireona.."ucapku lagi dan tak berapa lama ia membuka matanya dan langsung memelukku. Aku hanya bisa terkejut sebelum akhirnya membalas pelukannya. Kurasakan bahunya bergetar, akupun menepuk nepuk pelan punggungnya agar ia tenang.

Setelah beberapa menit seperti itu ia melepas pelukan kami. Ia menghapus segala jejak airmata yang ada diwajahnya. Aku hanya menatapnya yang tengah menunduk, mengapa ia bisa serapuh ini sekarang? Kemana Jun yang sangar tadi pagi?

"Kenapa kau membangunkanku tadi?"ucapnya menyadarkanku.
"A-ah mian.. kupikir kau bermimpi buruk la--" "gomawo"potongnya. "Ne?" "Gomawo telah menenangkanku. Maafkan kejadian tadi pagi"ucapnya masih menundukkan kepalanya. "Ah ne, tak usah dipikirkan kejadian tadi pagi"

Blam!

Suara itu membuat kami melihat kearah pintu. "Tak usah takut, pintu itu sering begitu."ucapnya menatapku dengan senyumnya,membuatku tanpa sadar membalas senyumannya. "Aku mohon jangan katakan pada siapapun kejadian ini. Cukup kau yang mengetahuinya Myeongho"ucapnya lagi. "Baiklah, Jun--" "Junhui. Wen Junhui. Kau dari cina juga kan? Siapa namamu?" "Minghao. Xu Minghao"balasku. "Baiklah Minghao, sebaiknya kau kembali ke kelas. Aku akan berada disini sebentar" akupun menuruti kata katanya dan bergegas kembali ke kelas.

-Jun pov-

Aku masih menatap pintu yang masih terbuka, aku tak mengerti mengapa anak itu mau menenangkanku setelah kejadian pagi tadi. Aah aku jadi merasa bersalah karna telah merusak hari pertamanya bersekolah. Mungkin habis ini aku harus menemuinya dan mengajaknya pergi ke suatu tempat sebagai permintaan maafku. Aku pun segera bangun dan kembali ke kelas.

-Author pov-

Setelah Jun meninggalkan atap, terlihat sesosok yeoja di atap itu, ia nampak tersenyum miring sambil melihat ponselnya, "lihat saja Jun, sebentar lagi kau akan dipermalukan oleh satu sekolah. Ah hanya satu langkah lagi agar rencanaku berhasil.." lalu yeoja itu pun meninggalkan atap dan pergi ke suatu tempat.

-Minghao pov-

Aku tengah menyiapkan catatanku ketika seseorang mengetuk pelan mejaku. "Hey, Minghao"ternyata Jun. Ada apa kira kira? "Hey Jun, ada apa?"tanyaku.
"Apakah kau sibuk sehabis pulang sekolah?"
"Tidak, memangnya kenapa?"
"Maukah kau pergi bersamaku nanti? Yah anggap saja ini permintaan maafku karna telah merusak hari pertamamu." Akupun tertawa
"Hm baiklah, tapi kau harus mentraktir ku eskrim!!" Kali ini jun yang tertawa. "Baiklah, tunggu aku di gerbang sekolah nanti. Bye Minghao" lalu Jun pergi entah kemana. Aku hanya bisa senyum senyum sendiri.

Tuk..tuk..tuk

Aku mengadah dan seorang yeoja manis berdiri tepat di sebelah mejaku. "Ne?"tanyaku "A-ah bisakah aku meminjam hpmu sebentar? Aku harus mengsms eommaku, namun aku tak ada pulsa."ucapnya. Aku pun meminjamkan hpku padanya dan kembali melanjutkan catatanku. Setelah beberapa menit ia mengembalikan hpku "Gomawo.., jika tak ada kau pasti aku akan kebingungan sekarang. Ah ya, kenalkan Lee Hyemin"ucapnya menyodorkan tangannya. Aku menjabat tangannya "Seo Myeongho."ucapku sambil tersenyum. Lalu ia kembali ke mejanya. Yah hari pertamamu tak seburuk yang kau duga Minghao. Akupun bergegas merapikan buku ku dan keluar kelas. Ya bel pulang telah berbunyi daritadi. Aku segera menuju ke gerbang sekolah untuk menemui Jun.


Chanri back^^
Yaa jadi segini dulu wkwkw
Oiya kalo tulisannya di bold itu mereka ngomong pake bahasa cina, oke?
Konflik bakal muncul di chapter depan sepertinya wkwkw
So, mind to vomment/?^^

*Chanri-ya*

Bully, change everything. [Junhao FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang