Will i find you?

6.2K 776 68
                                    


-Minghao pov-

Apa? FengJia? HyeMin? Aku mencerna kata katanya barusan. "Jadi selama ini kau FengJia?" Ia tersenyum miring. "Ya, kau benar. Selamat datang dalam perangkapku Xu Minghao" "Mengapa.. mengapa kau menyekapku sekarang? APA SALAHKU PADAMU HUANG FENGJIA!!" teriakku frustasi. "Apa salahmu? Tak sadarkah kau telah merusak keluargaku?!? Dan kau masi bertanya apa kesalahanmu?!?!?"balasnya

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku. Ya dia benar. Semua adalah kesalahanku. Harusnya aku tau Baba tak suka aku berteman dengan Fengjia. Harusnya aku sadar Baba tak memberi respon ketika aku bercerita soal Fengjia dan keluarganya. "Mengapa diam? Apa kau sadar akan kesalahanmu sekarang?" Aku hanya diam. Tak tau harus menjawab apa. "Kau jadi bisu eoh?" Katanya lagi tapi tak ku hiraukan. "Baiklah, aku yakin ini akan membuatmu bersuara" ia mengambil sesuatu dari tasnya. Cambuk. Itu hal yang pertama kali dicerna otakku.

Tiba tiba saja kedua lelaki kekar yang sejak tadi berdiri dibelakangku membuka seragamku dengan paksa. Aku yang meronta pun hanya membuang energiku. Hyemin berjalan ke belakangku dan mulai mencambukku. Aku menahan diri agar tidak berteriak. "Ya! Kau benar benar kehilangan suaramu?" Dan ia mencambukku terus dan semakin keras, hingga aku tak bisa menahan teriakanku lagi.

Aku sudah terkulai lemas di kursi ini, mencoba menghiraukan sakit di pergelangan tanganku yang ikut tercambuk. Satu hal yang dapat kudengar sebelum ia pergi

"ini baru awal, Minghao. Permainan ini akan sangat panjang. Kuharap kau bisa melewatinya, hahaha.."

-Author pov-

Sudah hampir 2 minggu Minghao tak datang ke sekolahnya. Membuat guru guru khawatir kemana perginya namja berkacamata yang imut itu. Wonwoo dan Mingyu juga masih memata matai gerak gerik Hyemin yang mereka yakini ada hubungannya dengan hilangnya Minghao. Kenapa mereka bisa yakin? Karna secara tak sengaja Mingyu mendengar Hyemin menelpon seseorang dan mengatakan kepada orang itu agar menjaga sesuatu agar tidak lari. Ia juga mendengar Hyemin berkata selama 1 minggu ini tak ada yang mengetahuinya, bertepatan dengan waktu hilangnya Minghao.

Wonwoo juga menemukan bahwa di tas Hyemin ada cambuk. Yang benar saja untuk apa murid sekolahan seperti mereka memiliki cambuk? Mereka berdua tengah mati matian memecahkan kasus ini. Sementara itu, Soonyoung berusaha membuat Jun kembali seperti dulu. Kenapa dengan Jun? Karna semenjak hilangnya Minghao..

Jun berubah drastis.

-Soonyoung pov-

Aku mengacak rambutku frustasi. Sudah 10 hari ini Jun bertingkah aneh dari biasanya. Kadang ia menggebrak meja tiba tiba, kadang ia diam saja seperti patung, dan kadang ia hanya menatap kosong ke depan. Tak perduli dimana dia berada. Ia seperti ini semenjak hilangnya Minghao. Tak jarang ia dimarahi guru akibat melamun, namun reaksinya hanya mengangguk dan melanjutkan kembali lamunannya, seperti sekarang ini.

"Jun, kau kenapa? Mengapa seperti ini?" Tanyaku padanya. Ia hanya menatapku sebentar lalu kembali ke arah pandangannya tadi. Oh ayolah Jun jangan seperti ini, cukup Meanie couple saja yang bertingkaha aneh. Kau jangan. "Hey, jadi bagaimana rumah kosong yang kau bilang itu? Sudah pernah kau lihat keadaan dalamnya?"

Seketika Jun menatapku. Tatapannya tidak kosong lagi seperti tadi. "Aku lupa tentang rumah itu, Soonyoung. Untung kau mengingatkannya. Gomawo" ucapnya sambil menepuk bahuku. "AKHIRNYA KAU KEMBALI MOON JUNHWI! AKU CAPEK MELIHAT KAU SEPERTI AYAM BENGONG BEGITU!" "YA! YA! AKU DISINI TAK USAH TERIAK TERIAK, SOONYOUNG!" "KAU JUGA TERIAK JUN! BA--"

"TUAN KWON, TUAN MOON! KELUAR DARI KELASKU SEKARANG!" Ucap Shim ssaem mengagetkan kami berdua. Aku lupa kami sedang dalam pelajaran sejarah. Kamipun segera keluar dan menuju atap
"Kau kenapa?" Tanyaku setelah kami duduk diatap. "Tak apa hanya memikirkan masalah di kantor saja" "ah, begitu. Kau tak kekantormu hari ini?" Jun diam beberapa saat. "Ya aku akan kesana, kau mau menemaniku? Sekalian kita lihat isi rumah itu. Bagaimana?"

"Tentu saja aku mau! Manatau ada barang unik disana, kkk~." "Haish dasar tuan barang unik. Yasudah sekarang saja perginya, sebelum kesorean. Kajja!" Ajak Jun, akupun segera mengikutinya menuju mobilnya.

-Mingyu pov-

Aku tengah berjalan menuju perpustakaan, aku disuruh guru mengambil beberapa buku disana. "...bagaimana bisa?" Tiba tiba aku mendengar suara di sudut perpus. Aku mendekat dan mengintip suara siapa itu. Ternyata Hyemin. Aku segera merekamnya di ponselku "Aish pabo! Bagaimana bisa dia pingsan seperti itu?!? Aku hanya suruh kau menjaganya bukan membuatnya pingsan!" Siapa? Siapa pingsan? Aku masih merekan suaranya di ponselku. "UGH PABOYA! BAGAIMANA KALO TERJADI SESUATU SAMA DIA? DENDAMKU BELUM TERBALASKAN SEMUANYA! AKU MASIH BELUM PUAS MENYIKSA NAMJA XU MINGHAO ITU!" Seketika aku terdiam. Ternyata selama ini tebakanku dan Wonwoo hyung benar. Aku mundur perlahan

BRUKK!!

Dan tak sengaja meyenggol buku disebelah kakiku. Sial. "SIAPA ITU?!?" Suara Hyemin membuatku segera berlari. Gawat kalau sampai aku ketauan. Aku segera kembali menuju kelas dan

BRUKK!!

"YA! MINGYU YA! APPO!" Suara itu memenuhi telingaku. "Aw.. Wonwoo hyung?" "YA! KAU INI JALAN LIHAT LIHAT MINGYU-YA!" "Mianhae hyung aku tak sengaja. Aku habis kabur dari orang" ucapku sambil membantu Wonwoo hyung berdiri. "Kabur dari siapa, Gyu?" "Dari.. nanti saja hyung, ada yang lebih penting daripada itu. Kajja cari tempat yang sepi agar tidak ketahuan orangnya" Wonwoo hyung pun mengangguk dan kami menuju ruang audiovisual yang selalu sepi.

-Jun pov-

Aku dan Soonyoung sedang menuju rumah kosong itu. Aku benar benar lupa tentang rumah kosong itu. Aku terlalu sibuk memikirkan hilangnya Minghao. Oke aku akui aku menyukainya, atau mungkin sayang? Entahlah. Aku hanya ingin mengetahui dia berada dimana sekarang.

"Jun? Kau melamun lagi?"ucap Soonyoung menyadarkanku. "Ah mianhae. Kajja! Kita periksa isi rumah ini." Akupun segera turun, begutu juga Soonyoung. Kami memasuki rumah itu. Isinya cukup luas. 'Ya bolehla jika rumah ini jadi rumah singgahku. Dengan dengan kantor soalnya." Aku melihat sekeliling rumah ini, cukup terawat sebenarnya, hanya perlu beberapa perbaikan dan pembersihan saja.

Aku yang menyadari aku kesini tak sendirian "Soonyoung-ah! Menemukan sesuatu?" Teriakku. "Sampai saat ini belum! Hanya ada sampah. Kau mau?" "Aish itukan barang unik kesukaanmu, kkk~" "Haish diamlah kau.. OMO!!" teriakan Soonyoung menarik perhatianku. "Kau kenapa?" Tak ada jawaban. "Hey, Soonyoung--" "apakah kau akan percaya jika aku menemukan seragam sekolah kita?"ucapnya. "Apa?"ucapku tak yakin dengan pendengaranku "kubilang apakah kau.. OMO!!" "YA! Soonyoung kau menemukan apa?" Aku mulai penasaran.

"JUN! KEMARI! CEPAT! SEKARANG!!"teriaknya. "Ya! Kau menemukan apa?!?" Tanyaku tak sabar sambil berjalan menuju ruangan dimana Soonyoung berada. "CEPAT KEMARI! AKU YAKIN KAU AKAN TERKEJUT MELIHATNYA!" Aku mempercepat lariku.

Soonyoung benar, ada seragam dan blazer sekolah kami tergeletak dilantai. Sudah berdebu dan terlihat lusuh. Aku segera masuk ke ruangan itu

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dan seketika aku terdiam melihat pemandangan yang membuat hatiku hancur melihatnya.


Holaa~ Chanri hiyer!✋✋
Mianㅠㅠ Chanri hiatus ga bilang kemarinㅠㅠ
So nikmatin chapter ini ya^^
Vomment juseyo~

*Chanri-ya*

Bully, change everything. [Junhao FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang