Can you trust me?

6.1K 750 58
                                    

-Minghao pov-

Aku tengah melamun, memikirkan bagaimana aku harus menjelaskan semuanya pada Jun, tiba tiba ponselku bergetar. Aku segera mengecheck ponselku

From : Hannie hyungie

Myeongho-ya, kau sudah pulang? Bagaimana kalau nanti kita pergi ke mall? Kau mau kan menemaniku berbelanja?

To : Hannie hyungie

Sebentar lagi aku pulang hyung. Arra hyungie, aku mau!!^^

From : Hannie hyungie

Yeayy^^ aku sedang dalam perjalanan menjemputmu. Aku tunggu di depan gerbang sekolah, Arrachi?

Aku segera menyimpan ponselku kedalam saku. Tak lama setelahnya bel pun berbunyi dan aku segera bergegas menuju gerbang sekolah.

-Jun pov-

Aku tengah berada di cafe. Ralat, kami. Aku, Soonyoung, Wonwoo, Mingyu dan Seungcheol hyung. Sudah 2 jam kami disini dan bercerita apa saja. Maklumlah, sudah lama kami tak berkumpul seperti ini. "Hey Jun, kau kenapa? Ada masalah?"tanya Seungcheol hyung. "Ani hyung, tak ada" balasku sambil tersenyum tipis dan memperhatikan Wonwoo dan Mingyu yang sedang sibuk berlovey dovey berdua. Sedangkan Soonyoung dan Seungcheol hyung tengah menatapku,menunggu jawaban. "Sekarang apa?"tanyaku pura pura tak tau. "Ayolah Jun, kami sudah lama mengenalmu. Kau ada masalah kan?"desak Seungcheol hyung,

"Aish. Baiklah baiklah. Ne, aku ada masalah. Puas hyung?" Ia terkekeh pelan "masalah dengan siapa hm?" "Anak baru yang satu kampung halaman dengannya, hyung."celetuk Soonyoung membuatku menatapnya tajam. 'Aish dasar mulut ember' batinku. "Wah wah. Dia dari China juga? Apakah ia yeoja? Cantik?" "Kau mau kuadukan ke Jeonghan hyung, leadernim?"ucap Wonwoo tiba tiba. "Ya! Aku hanya menggoda Jun, aish kau ini"bela Seungcheol hyung. Aku menghela nafas, "Dia namja, dan bisa dibilang dia tipikal uke manis bermata bulat besar yang tak tergoda pada namja playboy sepertimu, jika ia gay."ucapku begitu saja. "Wah kau sudah sangat mengenalnya ya hyung?"ucap Mingyu yang membuatku sadar akan apa yang kukatakan barusan.

Aku segera melihat kearah jendela, memperhatikan jalanan yang ramai, "Cheollie? Kau disini?"suara itu membuatku melihat sang empunya suara dan tebakanku benar. Jeonghan hyung disini. "Hannie? Aku baru saja akan mengajakmu jalan. Ternyata kau sudah kesini duluan. Wah siapa yang bersamamu ini, Hannie?"ucapan Seungcheol hyung membuat kami semua melihat siapa yang bersama Jeonghan hyung, dan membuatku terkejut bukan main.

-Minghao pov-

Sudah hampir 1 setengah jam aku dan Jeonghan hyung berkeliling mall. "Myeongie, apa ada lagi yang ingin kau beli?"tanya Jeonghan hyung padaku. "Ani noona, eh maksudku hyung heheh"ucapku sambil nyengir disambut tatapan sinis Jeonghan hyung "awas kau ya Myeongie, kali ini kau kumaafkan. Ah bagaimana kalau kita ke cafe ku. Kau mau?" "Jeonghan hyung punya cafe? Yang mana hyung?" Jeonghan hyung langsung menepuk jidatnya. "Jangan bilang kau lupa aku punya cafe." Ucapnya dan aku hanya nyengir. "Baiklah kita kesana sekarang. Kajja Myeongie" akupun mengangguk dan segera mengikuti Jeonghan hyung

- S K I P -

Kami sudah sampai di depan cafe. Sekarang aku ingat cafe ini adalah yang pernah kudatangi ketika tiba di Seoul. Jeonghan hyung tengah mengunci mobil, dan sekarang ia menarikku masuk ke dalam.

"Kau sudah ingat akan cafe ini kan, Myeongie?" "Ne, hyung aku mengingatnya. Heheh mian aku lupa tadi" Jeonghan hyung hanya terkekeh sambil menepuk pundakku "Arra, arra. Tak apa Myeongie. Kau mau duduk di--"dan Jeonghan hyung tak melanjutkan kata katanya. Aku segera menepuk pundaknya, "Hyungie, wae?" "Ah itu.., sepertinya itu Cheollie. Kajja, kukenalkan kau padanya." Jeonghan hyung menarikku. Ia pun memanggil orang yang dimaksudkannya tadi. Orang itu nampak bersama teman temannya yang lain. Cheollie hyung itu menanyakan siapa yang Jeonghan hyung bawa.

"Ah, ini sepupuku yang kemarin kujemput, mumpung kalian semua disini aku akan mengenalkannya pada kalian. Myeongie, jangan bersembunyi terus." Akupun bergeser dan membungkuk, sambil mengenalkan siapa diriku dan ketika aku berdiri tegak. Ternyata mereka teman teman sekelasku. Dan parahnya, ada Jun disana, yang tengah menatapku. Begitu juga dengan Wonwoo, Mingyu, dan Soonyoung.

"Jadi kau sepupunya Jeonghan? Kenalkan, Seungcheol"ucap Seungcheol hyung dan aku menjabat tangannya. Seungcheol hyung menyuruhku ikut bergabung dengan mereka. Jeonghan hyung sudah duduk disebelah Seungcheol hyung. Ketika aku akan duduk, Jun berdiri "Aku duluan. Ada urusan mendadak. Sampai jumpa lagi Jeonghan hyung."ucapnya lalu sengaja menabrakkan bahunya dengan bahuku, meninggalkan kami dengan suasana aneh. Aku segera duduk dan berusaha melupakan kejadian barusan.

-Jun pov-

Aku tak tahan jika berada disana berlama lama. Apalagi ada dia. Haah entahlah, disatu sisi aku kecewa, disisi lain aku tak yakin dia pelakunya. Mengapa harus kau yang melakukan itu, Minghao?. Aku memikirkan lagi semua kejadian yang terjadi. "Aarghh sial!" Aku memukul setir mobilku. "Baiklah Xu Minghao. Kau sudah membuat jebakanmu sendiri"ucapku sambil menyeringai.

- S K I P -

Pagi ini aku menunggu di depan gerbang sekolah. Aku tak sendirian, aku bersama Soonyoung. Ya, dia akan membantuku. Aku melihat kearah kanan dan terlihat sasaran kami mulai mendekat. Ia sudah hampir mencapai gerbang sekolah, aku segera menariknya, dan membawanya kearah gudang tua dibelakang sekolah. Soonyoung segera mengambil tali dan mengikat tangan dan kakinya.

"Jun.. apa yang akan kau lakukan?"ucap Minghao sambil meringis, pergelangan tangannya merah karna aku menariknya terlalu kuat. "Jujur saja, kau pelakunya kan?" "Masi masalah yang kemarin? Bukan aku pelakunya Jun" "lalu kenapa fotonya bisa ada di hpmu?"tanyaku sambil menarik kerah bajunya. "Foto itu tiba tiba saja--" "kau benar benar tak mau mengaku? Soonyoung tahan dia."

Soonyoung pun menahan Minghao. "Apa yang akan--" aku menjambak rambut Minghao, "ini akibatnya kalau kau tak mengaku"

Bugh!

Satu pukulan melayang tepat ke perutnya, Ia tampak kesakitan, aku tak perduli dan lanjut memukulinya. Setelah puas aku suruh Soonyoung melepaskannya dan Minghao terjatuh. Ia memegangi perutnya dan menatapku. "Apa? Ada yang ingin kau katakan?" Ia hanya menatapku, namun perlahan ia tersenyum sangat tulus. Membuatku dan Soonyoung keheranan. "Ya! Mengapa kau tersenyum, babo?" "Aku.., aku akan mencari siapa pelakunya. Tenang saja, Junhui ge.."ucapannya membuatku merasa bersalah, namun aku tak memperdulikannya, "baik kalau kau masih tak mau mengakuinya, aku akan terus membullymu. Selamat merasakan 'sekolah' Xu Minghao. Kajja Soonyoung, tinggalkan dia." ucapku lalu meninggalkannya.

-Minghao pov-

Aku masih disini, dengan tangan yang masih terikat. Aku berusaha melepaskan tali ikatan yang mengikat tangan dan kakiku. "Argh.."erangku saat bergerak dan membuat perutku sakit. Aku berhasil melepaskan ikatan di tangan dan kakiku. Namun untuk berjalan kekelas sepertinya aku tak sanggup. Perlahan aku membiarkan cairan bening yang kutahan ini mengalir. "Hiks.. Mama, sakit.."ucapku sambil memegangi perutku yang sakit akibat pukulan Jun. Jangan lupakan seluruh tubuhku yang habis dipukuli. Untung saja Jeonghan hyung sedang melakukan perjalanan ke luar kota, sehingga aku tak perlu memikirkan alasan kenapa tubuhku penuh luka.

Aku masih menangis, menangis dalam diam. Sakit. Sangat sakit, baik tubuh maupun hatiku. Aku sedih ternyata Jun lebih percaya pada orang yang membuat berita palsu itu daripada aku. Aku tak tau kenapa perasaanku hancur mengetahui Jun lebih percaya pada berita itu. Aku menghela nafas dan..

.

.

.

.

.

.

"Jun ge.., bisakah kau percaya padaku.. sekali saja?"

.
.
.
.
.
.

Hai hai chanri disini✋✋
Chanri membawa apdetan nih hohoho~
Happy reading, and vomment juseyo^^

Ps : itu fotonya, quotesnya mewakili kata hati minghao ama jun wkwk

*Chanri-ya*

Bully, change everything. [Junhao FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang