It's Cold. Can you hug me?

7.7K 741 207
                                    

A/n : mungkin bakal keselip sedikit rated m(?)  dan mungkin long chapter. harap dimaklumi.

-Author pov-

Semenjak pulang dari rumah sakit, Minghao tinggal bersama Jun di apartemennya Jun. Minghao menceritakan kepada Jun ia menghilangkan kunci apartemennya yang membuat Jun terkekeh. Sebenarnya tanpa Minghao menghilangkan kuncinya, ia akan tetap mengajak Minghao tinggal dirumahnya.

Jun mendapat perintah dari Jeonghan untuk menjaga dongsaengnya yang lucu dan imut itu. Mana mungkin Jun menolaknya. Dan juga Jun ingin memastikan Minghao benar benar pulih seutuhnya. Jun masih tak mengizinkan Minghao masuk sekolah, ia masih tak yakin akan kesehatan Minghao meski si pemuda bermata bulat lucu itu terus merengek.

"Hyung izinkan aku sekolah yaa~"ucap Minghao dengah sedikit nada aegyo

"Tidak. Kau sekolah mulai minggu depan saja, Haoie."balas Jun tanpa menoleh ke arah Minghao, ia tengah sibuk memperhatikan kertas kertas yang harus ia urus soal perusahaannya.

-Minghao pov-

"Tapi, Junnie hyung. Ayolah Hyungie~" aku tak henti memohon.

"Hm?" Jun hyung masih sibuk dengan file file perusahaannya. Ia tak sadar jika aku tengah cemberut. Jun hyung terlalu sibuk dengan tumpukan kertas dan tak memperdulikanku.

"Junnie hyung~"

Tak ada respon.

"Hyungie~"

"Hm?"

"Boleh yaa?"

Tak ada respon lagi.

"Uugh! Yasudah. Urus saja kertas kertasmu itu. Aku tak mau lagi berbicara denganmu, padahal aku hanya ingin bermain denganmu tapi kau cuek padaku! Aku kembali ke kamar saja!"ucapku meninggalkan Jun yang tengah melihatku dengan tatapan kaget.

"Apa pentingnya sih kertas kertas itu! Apa sekarang aku kalah penting dari kertas?"ucapku sambil menuju ke kamar. Setelah sampai aku masuk dan menyembunyikan diri dibalik selimut. Aku tau tak seharusnya aku begini. Tapi aku merindukan Junnie hyung, namun ia sibuk berkutat dengan kertas kertas itu.

Ia mendengar pintu kamar terbuka. Ia tau pasti itu Jun. Sebuah lengan memelukku dari belakang. Aku masih diam, perlahan lengan itu membuka selimut yang menutupiku dan langsung memelukku lagi. Dapat kurasakan nafas Jun hyung mengenai leherku.

"Haoie.."

Aku masih diam

"Haoie.."

"Hm."

"HaoHao"

"Chagi.."

Jun hyung menghela nafasnya.

"Mianhae.."

Aku masih diam, tanpa sadar aku menangis. Harusnya aku tak marah seperti ini pada jun hyung. Harusnya aku tau ia sibuk dan tak mengganggunya

Jun hyung mengelus rambutku, mencium puncak kepalaku. Aku semakin merasa bersalah kepadanya

"Mian, aku terlalu sibuk dengan semua file file itu. Aku seharusnya mengajakmu bercerita atau menonton film. Aku sadar kau sangat bosan jika aku tengah pergi, aku--"

Aku berbalik menatap Jun hyung. Ia nampak kaget mataku memerah dan berair.

"H-haoie? Kau kenapa? Apa ada yang sakit?"

Aku menggeleng perlahan dan menunduk. Memainkan ujung kaosku, dengan Jun hyung masi menatapku.

"Mianhae hyungie. Tak seharusnya aku mengganggumu bekerja. Jeongmal mianhae.."

Bully, change everything. [Junhao FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang