Darkness, i'm back.

6.3K 744 74
                                    

-Author pov-

Sudah hampir 2 bulan Minghao dibully oleh Jun. Ia masih belum menemukan si pelaku utama yang mengatasnamakan dirinya. Tak jarang ia pulang dengan luka luka yang terbilang cukup parah. Mulai dari bekas pukulan biasa, hingga yang tak bisa dijelaskan dengan kata kata. Teman? Ia seakan tak memiliki kata itu di dalam kamusnya. Hanya Wonwoo yang baik kepadanya. Tapi itupun ketika tak ada siapapun selain mereka berdua.

Jun? Ia baik saja. Dan mendapat teman baru. Ya kau benar, ia adakah Lee Hyemin. Mereka dekat semenjak Jo Ssaem membuat mereka sekelompok. Darisitu mereka makin dekat.

Kembali ke Minghao, ia sendiri di apartemennya sekarang. Jeonghan yang sedang pergi keluar kota mengurus perusahaan ayahnya pun tak kunjung pulang. Minghao sangat merindukan Hannie hyungnya itu.

Hari ini Minghao pergi ke sekolah seperti biasa. Ia tengah berjalan dijalanan yang sepi

BUGH!!

Bunyi benda tumpul yang mengenai belakang kepala Minghao. "Argh.. Mama..." hanya itu yang bisa ia ucapkan sebelum ia terjatuh pingsan.

"Ia sudah pingsan, bos"ucap lelaki berbadan kekar yang memukul Minghao

"Bagus. Bawa dia ke markas. Bayaranmu sudah ku transfer, tugasmu selesai"ucap seseorang yang dipanggil bos itu. Ia menampakkan senyuman terlicik yang pernah ada dan pergi ke suatu tempat.

-Jun pov-

"Apa? Benarkah? Baiklah tolong periksa data pemasukan bulan ini. Aku akan kesana sepulang sekolahku nanti."

"Yayaya, urus semuanya sebentar, ketika aku sampai disana aku akan menghendlenya. Arra? Ok" ucapku memutuskan sambungan telepon.

Aku menghela nafas, yah beginilah nasib anak SMA yang menjadi pimpinan sebuah perusahaan. Aku segera mengambil tasku dan turun dari mobil. Terlihat Soonyoung dan Mingyu menungguku.

"Hey, dimana target?"tanyaku pada mereka.

"Ia belum tiba juga, hyung"ucap Mingyu. Yang benar saja? Jam segini dia belum datang? Apa dia minta penambahan hukuman? Batinku. Aku hanya terdiam dan Soonyoung menepuk punggungku. "Hey, apa kau tak merasa kasihan padanya? Sejak kapan kau menjadi sekejam ini?"ucap Soonyoung. "Kasihan? Untuk apa kasihan pada pengkhianat itu? Salahkan dia menyebarkan rahasia yang harusnya hanya dia yang mengetahuinya."balasku.

"JUNN!!"suara itu membuatku menoleh. Dapat kubilang Soonyoung dan Mingyu memutar bola mata mereka. Kesal sepertinya. "Apa Hyemin-ah? Kangen eoh?"ucapku sambil terkekeh. "Ya!! Kau kegeeran sekali. Ani aku hanya bosan. Oh iya kemana si kacamata pengkhianat itu? Kenapa belum tiba?" "Memangnya kenapa? Kau kangen padanya? Entahlah sepertinya dia minta hukuman tambahan"ucapku sambil melipat tangan di dada.

"Hmm. Yasudah, kajja ke kelas. Sebentar lagi bel berbunyi"ucapnya sambil menarik tanganku. Kedua temanku menyusul dengan malas. Aku tak mengerti apa yang kurasakan sekarang. Aku sangat ingin membullynya sekarang, tapi

.

.

.

.

.

'Minghao, kau dimana..?'

-Minghao pov-

Aku membuka mataku perlahan dan merasakan pusing yang amat sangat. Aku melihat sekitar, gelap. Hanya itu yang dapat kusimpulkan. Aku melihat kearah tubuhku, oke bagus aku diikat. Tanganku diikat ke belakang kursi yang sedang kududuki, kakiku juga diikat. Aku tengah mencoba meloloskan ikatan itu ketika pintu di depanku terbuka.

"Wah, sudah bangun kau bocah? Apa tidurmu nyenyak?"aku tak bisa melihat jelas. Aku memicingkan mataku, ternyata ia pria yang berbadan besar dan kekar.

"Ah. Maafkan soal kacamatamu yang kubuat rusak. Sepertinya kau harus membeli kacamata baru. Tapi kurasa kau tak akan membutuhkannya lagi, hahahah."pria itu mengoceh sendiri. Aku hanya menatapnya sinis.

"Kau bisu eoh? Sepertinya tadi pagi aku memukulmu terlalu kuat ya hingga kau jadi--"

"Apa maumu?"ucapku begitu saja. "Wah wah. Lihat siapa yang akhirnya bicara" "Cepat katakan apa maumu, pak tua" "Kau menantangku eoh?!?bahkan melepaskan diri saja kau belum tentu bisa"ucapnya remeh. "Apa maumu hingga kau menangkapku?" "Mauku? Ini bukan mauku. Kalau boleh jujur lebih baik aku menjualmu ke om om mesum daripada menyekapmu disini. Lebih menghasilkan, yah tapi bayaranku menyekapmu lumayan juga. Sudahlah selamat menunggu ajalmu bocah"ucapnya meninggalkanku.

-Jun pov-

Aku tengah berjalan menuju ruang kerjaku. Semua karyawan menunduk ketika aku lewat, ya diumurku yang masih 18 ini aku sudah memimpin perusahaan milik ayahku. Aku masuk dan melihat berkas yang harus kutangani.

Ketika aku memeriksa berkas, terdengar ketukan di pintuku. "Masuk" ucapku. Pintu terbuka menampakkan sosok sekertarisku. Jung Eunbi. "Ada apa, Eunbi-ssi/?" Tanyaku. "Begini sajangnim. Ada perusahaan yang mengajak kita bekerja sama, namun belum ada data yang jelas tentang perusahaan itu." "Apa nama perusahaannya?" "LJW Corp. Sajangnim." "Baiklah,cari tahu lagi tentang perusahaan itu. Kau boleh keluar" ucapku disambut anggukan pelan Eunbi.

"Haah banyak sekali kerjaan ku hari ini"keluhku. Aku memainkan ponselku dan tak sengaja menemukan fotoku dan Minghao disana. Foto ketika aku mengajaknya ke kedai eskrim langgananku

 Foto ketika aku mengajaknya ke kedai eskrim langgananku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memandangi foto itu lama. Seketika aku teringat kata kata Soonyoung. Apakah aku terlalu kejam? Lalu, kemana kau Xu Minghao? Aku mengusap wajahku kasar. "Baiklah Wen Junhuil lebih baik kau kerjakan semua berkas ini dulu"ucapku mencoba melupakan masalahku dan Minghao

-Minghao pov-

Aku kembali membuka mataku perlahan dan melihat sekitar. Masi di tempat yang sama, 'Ah aku ketiduran ya?'batinku. Aku hanya bisa duduk lemas disini. 'Apakah ini semua kerjaan Jun ge? Tapi ia tak mungkin menyuruh orang selagi ia masih bisa.' Aku menghela nafas, tak mengerti dimana salahku. 'Apa memang seperti inikah takdirku. Hai kegelapan,aku kembali'batinku sambil tersenyum getir.

Daridulu aku selalu di dalam kegelapan, hingga sekarang. Tak ada 1 orang yang menarikku keluar dari kegelapan itu. Ada dulu,namun papaku melukainya dan keluarganya. Ketika aku baru menemukan orang yang bisa menarikku, ia tak percaya padaku dan makin menjerumuskanku dalam kegelapan.

Pintu terbuka. Membuatku melihat siapa yang masuk. Kukira lelaki kekar tadi, ternyata seorang yeoja. Tunggu, untuk apa seorang yeoha disini?. Ia mengenakan topi yang membuatku tak bisa melihat wajahnya.

"Halo, Xu Minghao. Kita bertemu lagi.."

Holaa~~
Chanri hiyer membawa apdetan^^
Jadi beginilah wkwkwk
So,mind to vomment/?

*Chanri-ya*

Bully, change everything. [Junhao FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang