Temporary End.

7.4K 660 76
                                    

-Minghao pov-

Aku terbangun dikamar Jun hyung. Perlahan aku mengingat 'kejadian' semalam. Aku segera memakai bajuku dan mencari dimana keberadaan Jun hyung. Aku mencari disekeliling apartemen dan menemukan ia diruang kerjanya. Kembali berkutat dengan kertas perusahaan sambil menelpon seseorang.

"Yang benar saja?!? Kenapa data yang kau berikan tak akurat seperti ini, Eunbi."

Eunbi? Siapa dia? Batinku

"Baiklah baiklah. Aku akan kesana sebentar lagi untuk mengecek segalanya. Siapkan berkas yang harus kuperiksa Eunbi, arra?"

Setelah itu Jun hyung mematikan telponnya. Ia meletakkan kepalanya diatas meja, lalu mengacak rambutnya.

"Argh, Kupikir aku bisa berlibur bersama Minghao hari ini" ucapnya membuatku tersenyum. Ya sekarang hari sabtu, dan kami tak bersekolah. Perlahan aku masuk ke ruangannya, lalu memeluknya yanh tengah membelakangiku. Ia tampak kaget dan berbalik.

"Morning, Junnie hyung" ucapku sambil tersenyum. Ia berdiri lalu memelukku erat sambil mengelus rambutku.

"Morning, chagiya" ucapnya lalu mengecup singkat bibirku. "Morning kiss" ucapnya ketika menyadari aku hanya terdiam.

"Yak! Hyung! Kau ini" dan dia hanya tertawa melihatku cemberut seperti sekarang.

"Kau mau ke kantor ya?" Tanyaku yang disambut anggukan malas darinya.

"Sebenarnya aku ingin mengajakmu jalan jalan. Tapi ada kerjaan yang harus ku periksa di kantor."

"Bagaimana.. kalau aku ikut ke kantormu?"

Junnie hyung pun mengangguk. Ia menyuruhku bergegas pakaian agar kami segera berangkat.

-Author pov-

Mereka sudah sampai di kantor Jun. Jun turun sambil menggandeng tangan Minghao. Banyak mata menatap mereka, ada yang menatap sinis, ada juga yang menatap seperti memuja (?). Mereka memasuki ruangan Jun. Dan Jun mulai berkutat dengan kertas kertas berisi grafik perusahaannya belakangan ini.

Hingga tiba tiba ponsel Minghao berdering. Ia pun segera mengangkatnya.

"Yeobose.."

"Minghao-er! Ini mama"

"Mama?!? Ada apa mama menelpon?"

"Begini nak.."

"Hao-er? Cepat ke bandara sekarang! Atau beritahu dimana kau berada sekarang agar para bodyguard baba menjemputmu."

Minghao terdiam, membuat Jun heran akan kekasihnya yang tiba tiba diam.

"A-apa? Kenapa baba?"

"Kau harus belajar memimpin perusahaan baba, Hao-er. Baba sudah tua dan tak kuat mengurus perusahaan lagi."

"T-tapi apa ini tak terlalu cepat?"

"Tidak. Baba yakin padamu. Sekarang cepat ke bandara atau bodyguard baba akan menjemputmu. Paling lama jam 5 sore. Baba juga sudah mengabari Jeonghan kalau kau pulang hari ini."

"B-baiklah baba.." ucap Minghao mematikan telponnya.

"Kenapa, chagi?"

Suara itu. Minghao takut mengatakan kepada Jun bahwa ia harus pulang hari ini juga. Ia tak menyangka waktunya dengan Jun harus berakhir hari ini juga.

"Junnie hyung.."

"Ne?"

Minghao menghela nafasnya panjang. Ia tengah mengumpulkan keberanian untuk mengatakan yang sejujurnya pada Jun.

"A-aku harus pulang.."

"Kenapa? Kau bosan disini ya chagi? Mianhae, setelah ini kita akan--"

"Ani. Aku harus pulang ke Cina hari ini juga.."

Hening. Tak ada yang berani bersuara setelah kalimat itu terucapkan. Tak ada yang berani bertanya meski di benak mereka masing masing banyak pertanyaan.

"Kenapa?"

Minghao menunduk. Ia tak berani menatap wajah kekasihnya yang ia yakini melukiskan kekecewaan disana. Ia tak sanggup melihat wajah sedih Junnie hyungnya.

"B-baba menyuruhku belajar m-memimpin perusahaannya. Sejujurnya.. aku tak mau meninggalkanmu hyungie. Tapi--"

Jun memeluk erat Minghao. Sangat erat seakan tak ingin melepaskannya pergi. Begitu juga Minghao yang membalas pelukan itu seakan tak ingin dipisahkan dengan Junnie hyungnya itu. Tapi meraka harus. Harus terpisah dan menerima kenyataan.

Minghao menangis dalam diam dipelukan Jun. Jun tak berkata sedikitpun. Ia tak tau harus berkata apa. Jun melepaskan pelukan mereka dan mencium Minghao. Hanya sekedar menempelkan bibir mereka.

"Gwaenchana. Jangan menangis, Haoie" ucap jun sambil mengusap air mata kekasihnya yang imut itu.

"A-aku ingin b-bersama Junnie hyung" ucap Minghao sambil mengerucutkan bibirnya.

"Aku juga, Haoie. Tapi kau harus menuruti kata babamu"

"Tapi hyungie.."

Jun berlutut di depan Minghao, lalu mengecup tangannya. "Aku, Wen Junhui berjanji akan menjemputmu setelah aku sukses nanti. Selama kau pergi aku akan belajar sungguh sungguh dan belajar mengelola perusahaan ayahku. Aku janji akan membahagiakanmu setelah semua masalah perusahaan ini selesai."

Minghao hanya terdiam, ia tak menyangka Jun benar benar serius kepadanya. Jun berdiri lalu memeluk Minghao lagi.

"Aku juga akan berusaha disana, Hyungie. Tunggu aku, aku akan memperlihatkan kesuksesanku kepadamu, sebagai bukti aku pantas bersamamu." Ucap Minghao.

Setelah itu mereka bergegas menuju bandara. Semua barang barang Minghao akan dikirim oleh Jun nanti. Selama perjalanan mereka tak melepaskan genggaman tangan mereka sama sekali.

S K I P

Mereka sampai di bandara, dan berada di terminal keberangkatan. Minghao sebenarnya ingin menangis daritadi, namun Jun selalu menghiburnya dan berulang kali mengatakan 'gwaenchana'. Jun tak ingin ukenya ini khawatir padanya.

Pesawat yang Minghao tumpangi akan segera berangkat. Jun mengantar Minghao sampai di tempat pengecekan tiket.

"Hyung, aku pergi dulu. Aku akan berusaha sekeras mungkin agar dapat bertemu denganmu secepat mungkin"

Jun hanya tersenyum dan mengusak rambut Minghao.

"Aku juga akan berusaha disini, agar aku bisa membahagiakanmu nantinya."

Minghao tersipu. Membuat Jun tertawa.

"Arra hyung. Aku pergi dulu. Saranghae. Annyeong Junnie hyung"

"Nado Saranghae, HaoHao. Annyeong"

Setelah itu sosok Minghao menghilang dari pandangan Jun. Jun menghela nafasnya. 'Aku akan sangat merindukanmu, Haoie.' Lalu Jun kembali ke mobilnya dan kembali menyetir menuju kantornya. Ia harus mulai berusaha dari sekarang sesuai janjinya.


Annyeongg! Iya ini endingnya. Tapi ending sementara.
Chanri mau ijin hiatus nee. Udah kelas 12ㅠㅠ
Gabisaa sering2 on wpㅠㅠ
Miannhaeㅠㅠ
Makasih udah mau ngikutin cerita inii. Doain chanri bisa masuk ptn yaa readersnya chanrii.

Chanri sayang kaliann. Annyeong✋😭

*Chanri-ya*

Bully, change everything. [Junhao FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang