Suara itu adalah suara ibuku, aku melihatnya belari ke arahku dan langsung memeluk tubuhku dengan erat. Itu karena hari ini adalah hari terakhir aku ada di kota ini, kota tempat ku lahir karena aku harus menjalankan sebuah misi demi menyelamatkan umat manusia dari ancaman berbahaya diluar dinding kota ini.Ibu memulai pembicaraannya dengan ku setelah dia melepaskan pelukannya yg sangat erat tadi bahkan aku sangat sulit bernafas karena pelukannya tadi.
"Ibu sangat menyayangimu Zyn, sebenarnya ibu tidak ingin kamu pergi kelua dinding namun apa boleh buat itu adalah pilihanmu" ujar ibuku sambil mengusap kedua matanya yg berair.
"Tenang saja bu, aku akan menjaga diri diluar sana lagipula anak laki-lakimu ini sudah menjadi pemimpin di kelompoknya, aku juga sudah bisa menjaga diriku bu" ujarku.
"Baiklah ibu percaya padamu, tapi ibu mau kamu berjanji pada ibu" ujar ibuku dengan sedikit senyuman di bibirnya.
"Iyaa, janji apaa?" ujarku.
"Kamu harus kembali kesini lagi, ke kota Alisyum, bawa juga semua teman-temanmu kembali. Jagalah kelompok mu, ku sekarang adalah seorang pemimpin dan kamu mempunyai tanggung jawab yg besar, berjajilah pada ibu Zyn.." ujar ibuku sambil memegang kedua tanganku.
"Aku berjanji bu" ujarku dengan senyuman di wajahku.
Akhirnya ibuku percaya sepenuhnya kepadaku, kami berdua bercerita semuanya bahkan aku tidak sadar bahwa waktu keberangkatan tinggal sedikit lagi.
Tiba-tiba ada suara yg memanggil namaku, suara itu adalah suara ayahku yg berjalan ke arahku sambil membawa dokumen di tangan kirinya.
Dia menghampiri aku dan ibuku.
"Zyn, kau melupakan ini. Bawalah dokumen ini, kau akan membutuhkannya nanti" ujar Ayahku sambil memberikan dokumennya kepadaku.
"Ini dokumen yg Profesor berikan kepadaku bukan?" ujarku dengan tangan kananku yg mengambil dokumen milik Profesor Rudolfh
"Yaa, ayah menemukannya di kamarmu. Ayah juga sudah membaca isi dokumen itu dan setelah mengetahui isinya ayah langsung membawanya kesini karena ayah pikir itu sangat berguna untukmu" ujar ayahku.
"Ohh, terima kasih ayah" ujarku.
Ayahku tersenyum, sekitar 5 menit kemudian, saat aku sedang berbincang dengan kedua orangtuaku suara alarm berbunyi. Itu menandakan bahwa para anggota Vynixs harus berkumpul di mobil Jeepnya sesuai dengan kelompok masing-masing.
"Sudah waktunya yaa" ujarku dengan wajah tertunduk.
"Semangat nak, kau pasti bisa. Kau sudah menjadi pemimpin sekarang" ujar Ayahku sambil memukul pundakku pelan.
"Kami berdua percaya padamu nak" ujar Ibuku.
Aku langsung melihat ke arah mereka, mereka berdua menampilkan senyuman ke arahku, akupun membalas senyum mereka dan kemudian berpamitan untuk pergi.
"Sampai jumpa Ayah dan Ibu" ujarku dengan tangan ke atas seperti memberi hormat kepada mereka.
"Sampai jumpa jagoan kecil kami" ujar Ayahku yg membalas hormatku.
Lalu aku pun pergi meninggalkan mereka, rasanya saat aku meninggalkan mereka itu seperti sebuah udara yg ada diruangan kosong, hampa dan sepi. Aku berbalik untuk melihat kedua orangtuaku untuk yg terakhir kalinya. Mereka melambaikan tangannya kearahku, aku membalas lambaian tangan mereka.
---------
Aku terus berjalan ke arah kelompokku berada, saat aku melihat kelompokku sudah ada David, Laura, Ben, dan Sheryl tapi kemana Anna aku tidak melihatnya.
Aku bergabung bersama mereka dan berbaris menghadap seseorang yg ada di depan kami semua.
Orang itu adalah Jendral Steve, dia memberi sebuah pidato untuk pelepasan para anggota Vynixs.
"Baiklah, selamat jalan para pahlawan kami..." Ujar Jendral Steve
Kemudian semua anggota Vynixs pergi menuju mobil Jeep mereka masing-masing, begitu juga dengan kelompok ku.
Jarak kami ke mobil Jeep tidak jauh hanya sekitar 23 meter.
Mobil Jeep kami sudah dilengkapi dengan berbagai senjata mesin di bagian depan dan belakang.
Di mobil itu berdiri seorang perempuan yg ku kenal, dia Anna namun dia berpenampilan berbeda kali ini. Dia terlihat lebih tomboy apa mungkin karena Jesselyn yg mengajarinya.
Kami menghampirinya, dan Ben memulai perbincangan di kelompok kami sekaligus membahas tentang jalan yg akan kita lewati nanti.
"Hay Anna, kemana saja kau?" ujar Ben.
"Aku hanya ada perbincangan sedikit dengan ayahku tadi, jadi aku tidak bisa bergabung dengan kalian, maaf" ujar Anna dengan nada dinginnya.
Anna tidak pernah seperti ini sebelumnya, gumam hatiku.
"Aku suka dengan gayamu tau" ujar Sheryl sambil berdiri disamping Anna.
Anna hanya tersenyum kecil dan dia menanyakan rute yg akan kami lewati ke Laura.
"Laura, jadi kita akan lewat mana?" ujar Anna sambil membuka peta yg didapatkannya dari anggota Defence Corps.
Laura menghampiri Anna.
"Jadi kita akan melewati rute ini, karena yg kutahu rute ini aman dan bisa lebih cepat menuju tempat tujuan kita" ujar Laura dengan jari tangan yg menunjukan jalan yg ada di peta.
Lalu aku pun mulai berbicara, aku merasa seperti bukan pemimpin karena daritadi aku hanya diam tak berbicara.
"Jadi kalian semua setuju kalo kita lewat sini?" ujarku.
"Aku setuju saja, karena aku yakin pada Laura" ujar David.
"Setuju" ujar Ben dan Sheryl kompak.
"Baiklah, bagaimana kalo denganu Anna?" ujarku.
Anna hanya mengangguk kecil, memberi tanda bahwa dia setuju.
"Okey, semuanya sudah setuju kalo begitu kita akan lewat sini semunya cek peralatan kalian semua" perintahku.
"Baik kapten" ujar teman-temanku kompak.
Aku tersenyum lalu aku juga mengecek peralatanku mulai dari senjata, amunisi, makanan, minuman, dan obat-obatan.
"Semuanya sudah siap kapten, peralatan kami juga sudah lengkap" ujar Ben.
"Bagus, kalo begitu kita naik ke Jeep. Ben dan aku di depan dan yg lainnya di belakang" ujarku.
"Baik" ujar mereka.
Kami menaiki Jeep kami, Ben yg menyupir mobilnya sedangkab aku berada di sampingnya.
Kami berjalan menuju gerbang, aku melihat gerbang hanya terbuka sedikit dengan jarak sekitar 7 meter.
Satu per satu mobil mulai keluar dinding, dan kemudian giliran mobilku yg akan keluar.
Sebelum kami keluar, aku sempat berbalik dan mengucapkan.
"Goodbye Alisyum"
A.n Authors ..
Maaf ya kalo lama updatenya, maklum lagi sibuk nih haha ..
Jangan jadi silent readers okey?
Keep comment and vote my story, thanks guys ...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vynixs-Hunter Corps : Find The Q-Virus[Slow Update]
Science FictionHari ini adalah tanggal 6 Januari tahun 2197, Namaku adalah Zyn Franskyv dari keluarga Franskyv. Di dunia sekarang bukan lah masa depan yg di impikan semua orang, manusia di masa ini adalah mereka yg berhasil bertahan hidup dari sebuah ancaman yg sa...