4- Kumis Pak Fuad

1.5K 144 13
                                    

Aku sedang mencatat materi yang diberikan oleh Pak Fuad guru Matematikaku sekaligus wali kelasku , sungguh aku tidak mengerti dengan apa yqng dijelaskan Pak Fuad karena ia hanya menjelaskan sekilas dan ia memberikan soal lalu pergi ke mejanya untuk tidur, ngeselin banget kan.

"Enak banget ya tu guru ngasi soal langsung tidur kaya kebo." Kata Farah yang sangat kesal dengan sikap Pak Fuad, Pak Fuad memang rada-rada dalam mengajar, waktu itu kita diberi tugas mengerjakan satu lks Matematika, bayangkan kawan Matematika pelajaran paling horor dan jika tak mengerjakannya maka kita akan dihukum berdiri ditiang bendera sampai jam istirahat disiang bolong, sadis bangetkan.

"Iya geng gue sebel sama guru sok galak itu, rasanya ya pingin gue kurban bersama para teman-temannya yang siap digorok saat idul adha lalu gue jadiin rendang." Kata Ratu dengan senyum setannya yang membuat kita jadi jijik.

"Astagfirullah Ratu sudah kaya Sumanto." Kata Angel.

"Bukan kaya ngel tapi dia cucunya Sumanto." Sahut Azza membuat semuanya jadi tertawa kecuali Ratu yang sedang cemberut.

"Eh gengs gue punya edi nih." Kata Wawa dengan senyum smirknya,

"Edi Ayahnya Rina ya? Yawlah lo koleksi Ayahnya Rina ya Wa? Yawlah Wa lo udah bosen ya koleksi cogan?" Tanya Angel yang membuat kita berenam menganga.

Wawa menjitak kepala Angel yang membuatnya jadi meringis " Heh pe'a lo ya kali gue koleksi om-om nauzubillah deh, maksud gue edi itu ide pe'a"

"Makanya wa kalau pakai bahasa itu yang baik dan benar jangan diputar-putar gitu kaya simetri, mana nama Ayah aku dibawa-bawa itu memcermarkan nama baik orang tau," Kata Rina.

"Udah diam lo bocah." Kata Wawa yang sudah naik darah gara gara dua orang yang ada didepannya ini.

"Emang lo mau ngapain Wa?" Tanyaku.

"Udah mendingan lo diem aja deh, gue mau beraksi." Wawapun beranjak dari bangkunya dan menuju meja guru.

"Woy Jahannam ngapain lo?" Tanya Dhini saat melihat Wawa yang berada didepan kelas sedangkan Wawa menatap Dhini dengan malas.

"Mau main dikit lah gak seru kelas jadi kaya kuburan." Jawab Wawa dengan santai.

"Sekali aja lo maju gue potong kaki lo." Kata Dhini dengan datar sedangkan Pak Fuad masih tidur, dia mah kalau udah tidur kaya kebo mau ribut gimana aja gak bakal denger kecuali bel istirahat.

"Udahlah Dhin lo jadi ketua kelas terlalu tegas tau, sekali-kali ngerjain guru apa salahnya sih." Kata Farah

"Tapi-"

"Udah semuanya gue yang tanggung jawab." Kata Ratu sang wakil ketua dikelas ini,Dhini tidak bisa berkata apa lagi kalau wakilnya ini sudah angkat bicaramntah kenapa Dhini tak bisa melawan Ratu kecuali Ratu sudah kelewatan, sedangkan Wawa melanjutkan aksinya.

Ia mengambil spidol yang berada disebelah papan dan menggambar sebuah kumis dibawah hidung Pak Fuad dengan pelan agar Pak Fuad tidak bangun, para murid sudah menahan ketawanya saat Wawa sedang beraksi. Setelah hasil karyanya selesai ia memanggil Ratu melalui matanya. Ratu berjalan menuju Wawa sambil mengabil i-phone yang berada dikantongnya dan memencat sesuatu disana entah itu apa. Ratu mendekatkan i-phonenya ke telinga Pak Fuad dan terdengarlah bunyi sirine pemadam kebakaran.

Bisa kulihat mata Pak Fuad terbuka dan keluar sambil mengucapkan "KEBAKARAN-KEBAKARAN ANAK-ANAK CEPAT KELUAR SEBELUM API MEMAKAN KALIAN." Kami tertawa memdengar perkataan Pak Fuad apalagi wajahnya yang bikin ketawa terpingkal-pingkal.

Pak Fuad masuk kedalam kelas lagi dengan tampang bingung beserta lukisan kumis yang masih setia ditempatnya membuat kita harus menahan tawa begitunjuga Ratu dan Wawa yang sudah duduk dimejanya.

"Lo kalian kenapa gak keluar?" Tanya Pak Fuad.

"Bhak Pak disini gak ada kebakaran, makanya jangan tidur kaya kebo." Kata Farah yang sudah tak bisa menahan tawanya begitu juga para murid-murid yang lain.

"Ya-yaudah kalau gitu pelajaran diakhiri sampai sini, selamat pagi." Kata Pak Fuad yang sudah keluar sambil membawa bukunya dengan malu.

Kelas dipenuhi dengan tawa para murid begitu juga aku, aku gak kuat menahan tawaku saat melihat tampang Pak Fuad yang polos-polos bang*at apalagi dengan kumis hasil karya dari Wawa.

"Astajim Wa kamu parah sekali guru jadi bahan mainan." Kata Rina sambil geleng-geleng kaya orang yang lagi dustak-dustak.

"Iya lo juga ati-ati kena karma lo." Kata Angel.

"Kata Abi aku ya, gak boleh jailin orang lain apalagi jailin guru, ntar dosa lo dan dosa itu masuk neraka apalagi nerakanya neraka Jahannam." Kata Azza

"Udah lo bertiga berisik amat kalau mau khotbah noh dimasjid depan sekolah lumayan dapat 5000 perjam bisa beli cilok semangkok." Celetuk Farah yang diakhiri dengan tawanya.

Dhini yang tadi diam tak tertawa sama sekalipun bangkit ke arah bangku kita dengan wajah datarnya dan itu membuat semua siswa menjadi diam termasuk kita bertujuh.

Dhini menunjukkan wajah dinginnya membuatnya menjadi seram.

Krik

Krik

Krik

"HAHAHAHA DEMI SHAWN MENDES YANG JADI PACAR GUE LO BEDUA NGAKAK ABIS GUE GAK KUAT LIAT MUKA SI FUAD YANG POLOS-POLOS BANGSADH BESERTA KUMISNYA GILA NGAKAK ABIS LAH LO BERDUA GUE TERHURA HAHAHAHA." Tawa Dhini pecah disaat kelas seperti kuburan sedangkan kita hanya bengong liat Dhini yang awalnya kaya papan jadi seperti ini, setan apakah yang memasuki tubuh Dhini.

TO BE CONTINUE

Sebenarnya gue bingung mau bikin apa, apalagi si jahannam anak gue udah protes kek orang kerasukan dan untunglah gue dapat edi gila saat melihat chat grub.

Baca terus kegilaan mereka ya.

Lv yu kawan:*

Trio Jahannam Vs Trio SorgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang