11-The Boys

975 92 9
                                    

Febryan berjalan menuju teman-temannya yang sedang duduk diposko sebelah sekolah dengan baju yang basah beserta aroma bakso yang masih tercium ditubuhnya.

"Bhak lo habis mandi dimana bro, wangi sabunnya enak banget." Kata Fais sambil tertawa guling-guling, oke Fais kelewat alay.

"Dia mah bukan pake sabun tapi pake parfum." Tambah Celvin, Febryan menatap mereka dengan tatapan tajam tapi Fais dan Celvin bukan takut malah tertawa semakin keras, Febryan pun melihat Frans yang adem ayem tidak seperti kedua temannya.

"Lo ga ikutan ngejek gue?" Tanya Febryan.

"Buat apa mengejek lo, harusnya kita prihatin liat Febryan kaya kucing disiram air comberan bukan dibully gini." Kata Frans dan melanjutkan bacaannya, memang diantara merekaFrans paling kaku tapi sekalinya bicara seperti pedang.

"Dia mah bukan kucing disiram air comberan tapi anjing disiram nair comberan." Kata Fais membuat Febryan semakin murka.

"Nyesel gue temenan sama kalian." Kata Febryan sambil membuka seragamnya.

"Kaya ada yang mau temenan sama lo aja." Sahut Frans yang membuat kedua temannya tertawa terpingkal-pingkal.

"Aduh perut gue sakit haha ha haha, lagian lo kenapa bisa basah kaya gitu?" Tanya Fais yang masih menyisakan sedikit tawanya,

"Gue disiram sama Wawa pakai kuah bakso." Jawabnya dengan wajah kesal, kali ini ia memang bener-bener apes, Febryan harus berurusan dengan tiga cewe sangar sekaligus.

"What Wawa mantan gebetan lo yang sekarang jadi jahannam itu? Wah hebat banget ini yang pertama kalinya mantan dari seorang pemilik sekolah berani menentangnya." Kata Celvin yang histeris seperti anak alay.

"Gak usah bawa status gitu kan semua jadi tau gue gak jadi pacaran sama dia, ah gagal move on jadinya kan." Katanya dengan wajah frustasi.

"Bagi rokok lo nyet." Lanjut Febryan pada Celvin.

"Lo mau Frans?" Tanya Celvin setelah memberikan rokok itu pada Febryan.

"Lebih baik gue nyium bau sampah dari pada merusak tubuh gue dengan rokok." Jawabnya yang masih membaca bukunya.

"Sok alim lo dikasih satu aja langsung ketagihan." Sahut Fais sambil menjitak kepala Frans.

"Anjir lo."

"Eh btw lo kenapa bisa berurusan sama Wawa?" Tanya Celvin.

"Gue ga punya masalah sama Wawa tapi sama temennya."

"Ratu maksud lo?" Tanya Fais tapi Febryan menjawabnya dengan gelengan.

"Farah?" Tanyanya lagi.

"Mungkin, pokoknya dia sangar banget melebihi singa yang ngamuk walau masih sangar Ratu yang kaya gorila ngamuk."

"Haha Farah emang sangar tapi kalo lo kerjain itu lebih seru kaya ada manis-manisnya gitu." Kata Celvin yang masih mengingat bagaimana ekpresi Farah saat mengambil sepatu Farah dan menggantungnya di pohon mangga.

"Gue mah bawaannya panas mulu dekat dia berasa kayak dineraka." Kata Febryan sambil mengibas-ngibas kaosnya seperti orang kepanasan.

"Sesama setan tidak boleh menghina." Sahut Frans yang sudah tidak memegang buku lagi, Frans merebahkan dirinya melipat tangannya sebagai bantal sambil memandang langit-langit posko tersebut. Frans masih kepikiran orang yang ia bawa lusa lalu ke UKS, siapakah dia?. Itulah yang ada diotak Frans sejak lusa lalu.

"Dia setan garang yang kalo liat orang bawaannya pingin nyakar, sedangkan gue setan baik hati, rajin menabung, rajin sholat dan tidak sombong." Kata Febryan yang membanggakan dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trio Jahannam Vs Trio SorgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang