Dari sekolah sampai rumah tidak ada yang berani mengeluarkan suara, itu diakibatkan oleh The Jahannam yang lagi berkepala panas saking panasnya sampai lahar muncul dari kepalanya bak gunung berapi yang ingin meletus. Aku hanya diam tak mau ikut campur urusan mereka, yah biarlah mereka yang beradu mulut aku tak ingin ikutan dalam hal itu, bodo amatlah mau mereka taruhan, pukul-pukulan, jambak-jambakan, tidur-tiduran aku gak peduli.
"Gila gue kesel banget sama mereka." Kata Ratu saat kita sudah sampai diruangan tengah, aku berasa ada singa yang keluar dari kebun binatang dan mendatangi rumah kami.
"Kalau tadi bukan disekolah ya gue jamin mereka udah jadi sate lilit satu-satu." Kata Wawa yang tak kalah panas dari Ratu melebihi panasnya lahar yang keluar dari gunung berapi.
"Ake ne pelih sebenarne." Kataku yang mencoba ngelawak ditengah-tengah neraka yang panas ini, tapi usahaku gagal saat Ratu dan Wawa memberikanku tatapan tajam, aku baru nyadar kalau itu quote dari Surya yang sering jadi bahan lawakan yang artinya 'Aku yang salah sebenarnya.'
"Kalian kenapa sih marah-marah sama Boy, duh Boy itu ganteng banget tau apalagi waktu mainin gitar gilak dah gantengnya berpuluh-puluh persen." Kata Rina yang membuat suasana makin panas, sudah hawa panas, cuaca panas, ruangan ini panas kelarlah semua.
"Ih Boy itu gak ada apanya lebih gantengan Calvin, apalagi waktu kacamatanya dilepas aduh gak kuat aku." Oke sepertinya Azza sudah mulai keluar fangirlingnya.
"Gue pingin muntah dengar kata-kata lo pada." Kata Ratu yang mengeluarkan muka jijiknya. "Pokoknya gue mau balas dendam sama Boy and the geng. Masa kalian terima girls harga diri kalian diinjak-injak sama the idiot itu." Kata Ratu yang sudah mengeluarkan taringnya.
"Jangan sakiti dia, mending kamu sakiti aku saja!" Kata Azza sambil menatap Ratu dengan puppy eyesnya.
Farah yang sedari tadi celingak-celinguk seperti anak kecil yang tersesat dan tak tau arah jalan pulang bagaikan butiran debu, bingung dengan apa yang dikatakan oleh mereka ber6. "Kok lo jadi mendramatisir gitu sih? Eh tunggu-tunggu btw kalian pada ngomong apaan sih?" Tanya Farah.
"Kamu sih asih kejar-kejaran sama celvin jadinya gak dapat nonton debat gratis." Kata Rina.
"Abis gue kesel banget sama si cina blangsak, demi Cameroon Dalas yang hadi simpenan gue yang ke 145 gue baru pertama kali ketemu sama orang yang ngeselin gitu mana gue dikatain lagi." Kata Farah yang kembali mengingat kejadian tadi.
"Lah kan kamu emang bener jo..."
"DIEM LU!!!" Bentak Farah yang membuat Rina langsung kicep.
"Duh gue laper, gue mau masak dulu." Kata Angel yang bergegas menuju dapur.
"Ngel omelet 1."
"Angel nasi goreng 2."
"Ngel juice alpukat 1."
"Woy lo kira Angel waitress apa?" Tanya Farah dengan sakartis "Eh btw ngel gue request capcay 1 yak GPL." Lanjut Farah
"SAMA AJA BEGE." Semua langsung melempari Farah dengan berbagai barang mulai dari laptop, meja, hingga kulkas.
TING TONG
Aku berjalan dengan terpaksa membuka pintu tersebut karena semua sahabatku pada stay bongol, aku binhung apakah mereka pura-pura budeg atau memang budeg.
"Siapa ya?" Tanyaku dengan cool, jaga imagelah girls.
"Gue Fais." Kata seseorang yang bernama Fais tersebut dengan senyum simpul, buset dah ni orang ya ampun tinggi gilak! Rambutnya berantakan gitu, duh ane baper bang, bodynya sih gak kotak-kotak kaya tahu goreng tapi tetep aja ya amoun gagah banget apalagi pas senyum gilak behelnya mengalihkan duniaku!!! Halalin adek bang.
"Eh kok bengong?" Tanyanya saat aku sudah kembali ke dunia nyata.
"Eh sorry tunggu bentar ya." Akupun langsung ngacir ke ruang tengah.
"Woi lu semua punya temen yang namanya Fais kagak, mending kalian keluar, kali ada yang kenal." Kataku pada mereka.
Alhasil semua pergi ke depan kecuali Angel yang sedang masak melihat siapa yang bernama Fais. Ternyata eh ternyata saat didepat mereka pada baper coy.
"BUSET TAR!!! ITU SIAPA LAGI SIH, KOK LO SELALU NEMU COGAN. AAAA HALALIN ADEK BANG." Kata Farah yang mulai keluar Fangirlingnya, sedangkan Wawa melihat Fais seperti orang yang kekurangan oksigen, kuharap ia tak pingsan sekarang, malu-maluin nama planet bumi aja kalau dia pingsan disini apalagi dengan gayanya yang seperti kecoa sekarat.
"Siapa lo?" Tanya Ratu dengan cool mencoba menahan jiwa lemotnya saat melihat cogan.
"Gue Fais, gue mau nyari Solid Boy May Wenson. Ini bener rumahnya." Jawab Fais yang tak kalah coolnya
"Oh Solid di sini gak ada namanya Solid, kalau kunci gembok merek Solid baru gue punya." Nah sekarang baru Ratu keliatan lemotnya.
"Gue nyari orang bukan benda." Kata Fais dengan datar tapi tak mengurangi kadar kegantengannya malah dia makin ganteng.
"Eh tadi lo bilang Solid Boy May Wenson? Maksud lo Si Boy bin Boboboy itu? Ngapain lo cari dia kesini hah, oh atau lo pura-pura nyamar jadi orang asing yang tersesat dan tak tau arah jalan pulang bagai butiran debu biar lo bisa mata-matai kita, lo suruhan si Boy kan? Lo kesini mau mata-matai kita yang pingin merencanakan sesuatu supaya dia kalah dipensi kan, jawab lo!!!" Oke kayaknya Ratu sudah mulai mengeluarkan taringnya dan dengan santainya ia memberi tau bahwa ia merencanakan sesuatu untuk acara pensi tersebut.
"Hey calm down baby, gue bukan mata-mata dari mereka atau orang terdekat dari si idiot itu, btw tadi lo bilang ingin merencanakan sesuatu untu mereka? Apa gue bisa bantu?" Tanya Fais dengan senyum smirknya yang menggoda Ratu, yaampun apakah ia juga memiliki sifat yang sama dengan The Jahannam?
To be continue
Haha (ceritanya tawa devil) akhirnya selesai juga part ini, eh btw ini bukan gue yang bikin, ini adalah part yang dibikin oleh tarizqa jadi kalau the Jahannam atau the Sorga mau protes jangan ke gue tapi ke dia, jadi gue gak ikut-ikutan ya:D
Terus baca kisah-kisah dari mereka ya
Lv yu:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Trio Jahannam Vs Trio Sorga
HumorKisah keenam sahabatku yang mempunyai karakter yang sangat berbeda Ps: Hanya sekedar cerita biasa untuk kesenangan saja so jangan baper karena baper itu susah Cover by @beexxsy