Sekolahku sudah seperti pasar yang dikelilingi oleh banyak orang, oh bukan seperti pasar melainkan seperti konser 1D yang dipenuhi oleh jutaan manusia, bila dilihat dari atas sudah seperti semut yang sedang antri sembako.
Dan disinilah aku didalam kelas yang hampa seperti hatiku yang sedang hampa tak terisi oleh seseorang, wait-wait kenapa gue jadi melankolis gini? Dah ah lanjut. Bersama keenam temanku dan satu setan baru yang sedang mengatur strategi bersama ratunya setan yaitu Fais dan Ratu.
Kalian pasti bingung apa yang sedang mereka rencanakan, sama aku juga bingung, mereka berdua berbicara dengan khusuk seperti orang yang lagi solat sampai hasutan setanpun gak didengar.
Fais gak satu kelas sama aku, dia anak Ipa2 yang hobinya tidur setiap jam pelajaran dan datangnya satu jam setelah pelajaran berlangsung, suka bikin rusuh macam sahabat aku, tapi dia jadi anteng kalau dikasi novel Dilan, gak tau kenapa katanya dia suka banget sama karakter Dilan, Katanya Fais sih itu seperti dirinya sendiri.
"Jadi semuanya sudah siap?" Tanya Ratu pada kita semua, alhasil kita cuma celingak celinguk bingung apa yang harus disiapkan.
"Kok lo pada lola amat sih, dari tadi gue ngomong kalian gak denger."
"Woy pe'a lo dari tadi ngomong sama orang karatan eh kawatan ini berduaan cem orang pacaran dan kita jadi obat serangga, lah kitanya dianggurin." Kata Wawa yang sudah kesel dari tadi
"Eh kecoa sekarat gue itu bukan pacaran tapi nyusun skripsi eh nyusun rencana buat gagalin perfomnya si idiot, ini kan juga demi kebaikan bangsa dan negara kejahannaman."
"Woy lo pad-"
"Morning." Kata Celvin yang memotong perkataan Farah dengan cengirannya seperti biasa.
"Eh cina blangsak ngapain lo disini." Kata Farah yang sudah mulai kesal saat melihat muka Celvin.
"Serah gue mau kemana aja, atau lo kangen ya sama gue." Kata Celvin dengan senyumannya yang membuat aku ingin mutah didepan mukanya.
"Idih najis amat demi Manurios yang sekarang dikudeta sama Ratu sampai Jb naik haji gue gak bakalan kangen ama elu."
"Eh cipao lo ngapain kesini ganggu kenyamanan dan ketentraman sekaligus keindahan kelas aja lo dah sana hus sek sek." Kata Fais yang mengusir Celvin yang diibaratkan seperti guguk
"Yah tar masa iya gue diibaratkan anjing tar." Katanya dengan tampang melasnya.
"I don't care." Jawabku dengan singkat, lebih baik Fais ngusir dia deh dari pada berkeliaran disekitar aku bisa-bisa aku ke rabies eh piss vin:D
"Kok tarizqa gitu kan aku kangen sama kamu, kamu gak kangen sama aku?"
"Gak." Siapapun bisa bawa dikeluar dari sini gak?.
"Tar mending lo bawa peliharaan lo ini keluar deh sebelum sepatu gue terbang." Kata Wawa dengan tampang datarnya dan celvin dengan mata melototnya walaupun dia gak bisa melotot karena matanya sipit.
"Vin mending lo keluar deh." Kataku yang sudah jengah melihat mukanya yang polos-polos bang*at itu.
"Demi Tarizqa apa aja aku lakuin daa tarizqa, daa jones akut." Kata Celvin lalu ngacir keluar sebelum Farah keluar tanduk beserta lahar panasnya.
"Jadi kelanjutan ceritanya gimana?" Tanyaku.
Ratu dan Faispun memberi tau rencana yang mereka rancang tadi pada kita, ternyata mereka berdua sudah merencanakan semuanya dari tadi malam, begitu juga dengan barang-barang yang mereka bawa.
"Apa itu nggak dosa? Kata Abi aku balas dendam itu gak boleh tau." Kata Aza dengan tampang polosnya.
"Ini enggak dosa Azza jugaan kita cuma ngerjain mereka aja, biar mereka tau mereka berhadapan sama siapa." Kata Wawa, yah memanga Azza yang paling polos dari mereka ber enam, paling pendiam dan irit ngomong tapi ia juga paling lemot.
"Gue nggak mau ikut seperti the jahannam ntar jadinya masuk neraka jahannam lagi, kan neraka jahannam panas banget, kan gak sesuai banget sama nama gue Angel masa iya malaikat tinggal dineraka."
"Lebih tepatnya malaikat penjaga neraka." Ucapku yang membuat semuanya tertawa kecuali Angel yang cemberut.
"Udah mending lo ikut kita aja, gak kenapa kok, lo kaya gak tau dunia SMA aja, masa SMA itu harus senang-senang, ntar tua nyesel baru tau, ntar cucu lo nanya 'Oma masa muda oma gimana?' Trus lo ceritain masa lo yang hambar kaya masakan gak ada rasanya." Kata Farah yang mulai ceramah seperti mama yang ada ditv itu.
"Jadi kita mulai dari mana?" Tanya Rina.
"Kita mulai dari-"
"Oh bagus ya teman-teman kalian pada sibuk kalian malah santai disini, mau jadi apa anak bangsa kalau orangnya seperti ini, mau jadi-"
"Ibu cerewet banget sih, pantes aja ibu belum punya pacar, abis ibu cerewet mulu kaya burung beo tau, ibu mau disamain sama burung beo? Burung beo aja gak mau disamain sama ibu." Kata Rina saat Bu Clarissa mau menyeramahi kita. Aku dan yang lainnya berusaha menahan ketawa, Bu Clarissa itu guru terkiller disekolah ini tapi entah Rina dapat nyali dari mana berani ngatain Bu Clarissa.
"Kamu ini ya berani banget sama Guru mau jadi apa anak bangsa ini."
"Kalau saya mau jadi Dokter bu, ibu gak ada kerjaan sih nanya-nanya gitu, yaudah kita pergi dulu ya bu daa." Kata Rina yang sudah jalan duluan sedangkan kita jalan didepannya, muka Bu Clarissa mulai merah.
Daaaan
"RIIIIIINAAAAA AND THE GEEEEEEEEEEENG." Suara Bu Clarissa menggelegar melebihi suara petir sampai genderang telingaku ingin pecah, kami melihat kearah Bu Clarissa yang sudah menunjukkan taring tajamnya lalu....
"KABUUUUUUUUUR."
TO BE CONTINUE
Sumpah gue kehabisan ide cuma ini aja keluar dari otak gue, mungkin ntr malem gue updet lagi byee kawan
Lv yu:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Trio Jahannam Vs Trio Sorga
HumorKisah keenam sahabatku yang mempunyai karakter yang sangat berbeda Ps: Hanya sekedar cerita biasa untuk kesenangan saja so jangan baper karena baper itu susah Cover by @beexxsy