Bab Satu

16.8K 1.4K 82
                                    

IT'S (not) A
PERFECT WEDDING
Sherry Kim
.
.

"Setiap orang pasti memiliki suatu rahasia yang tidak ingin di ketahui oleh orang lain. Begitu-pun aku."

Kim Jaejoong.

***

Aku adalah mempelai wanita paling mengerikan dalam sejarah. Pikir Jaejoong. Ia ngeri melihat bayangan di dalam kaca lebar di hadapannya. Benarkan itu dirinya?

Lingkaran hitam di bawah mata masih terlihat samar meski sudah di poles bedak. Wajahnya sedikit sembab karena menahan tangis sepanjang malam sampai ia lelah dan jatuh tertidur.

Kim Jaejoong yang biasanya terlihat bersemangat, gadis tomboy dengan semangat hidup yang mengagumkan meskipun hidup tanpa kedua orang tua di sisinya itu terlihat mengerikan. Untuk saat ini di hari terpenting dalam hidupnya.

Helaan napas Jaejoong terdengar mengerikan. Ia memang sudah pasrah dengan nasib yang menimpa dirinya sejak dua hari lalu. Ya Tuhan, bagaimana bisa pria itu meminta dirinya menjadi mempelai penggantin tanpa pendekatan atau perkenalan yang layak sebelumnya. Atau lebih tepatnya pria itu memaksanya dan menyeret ia ke altar.

Jaejoong tidak bisa menolak ketika di hadapkan dengan kenyataan bahwa mereka semua akan menanggung aib, malu dan mungkin akan di tendang dari rumah mereka sendiri jika menolak permintaan seorang Jung Yunho. Keluarga terpandang yang di segani banyak kalangan. Jaejoong tidak cukup bodoh untuk melakukanya meskipun sungguh, ia sangat tergoda untuk menolak.

Tatapan pasrah paman Jong Kook dan tatapan memohon bibi Eun Hae menghantui Jaejoong setiap waktu sejak dua hari lalu. Hanya dirinya lah yang dapat meyelamatkan hidup mereka dari kemiskinan, dan juga menyelamatkan Jung Yunho dan nama baik keluarga Jung.

Andai ia punya pilihan lain. Tetapi pilihan itu tidak bisa menghampirinya dalam waktu singkat, dua hari. Oh Tuhan!

Jaejoong terperangkap seperti seekor kelinci bersama keluarga pamannya, terperangkap di jalan buntu dan tidak ada jalan untuk kembali. Dan di sinilah ia, di salah satu ruangan dalam gereja menunggu detik-detik pernikahannya dengan pria yang tidak ia kenal dalam arti sesungguhnya.

"Aku pikir kau kembali untuk menghadiri pernikahan kakak sepupumu," Jaejoong terlalu larut dalam kesedihan sampai ia tidak mendengar pintu terbuka. Seseorang berdiri di belakang Jaejoong. Seseorang yang sangat ia kenal dan sayangi lebih dari siapa pun. "Tapi ini?"

Jaejoong berbutar cepat dan berdiri kaki menatap pemuda di hadapannya dengan perasaan bersalah.

Shim Changmin memandang gadis yang berdiri di depan sana yang sudah mengenakan gaun pernikahan itu nanar. Gadis yang ia cintai itu memakai gaun pengantin untuk berjalan ke altar yang sayangnya bukan bersama dengan dirinya.

"Tadinya aku berpikir begitu, tapi kau lihat... " Jaejoong mengangkat kedua lengannya tinggi tinggi hanya untuk ia hempaskan kembali ke sisi tubuhnya. "Aku menggantikan posisinya sebagai mempelai wanita, konyol bukan." Jangan menangis, kau harus tegar Kim Jaejoong.

Changmin mengerjap cepat dan tertawa sumbang. Tawa kaku yang keduanya tahu adalah suara hati penuh kehampaan. "Kau bercanda, bukan? Ya Tuhan, Jongie, ini tidak lucu. Kau pengiring wanita, bukan mempelai wanita." Ada nada terluka di setiap kata-kata Changmin yang mampu Jaejoong tangkap.

Pemuda itu tidak ingin mempercayai ini karena ia mencintai Kim Jaejoong sejak pertama kali mereka bertemu dua tahun lalu dan mereka tidak mungkin berpisah dengan cara seperti ini.

It's (not) A Perfect WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang