☆Sherry Kim☆
.“Kau apa?” Yunho menghentikan gerakannya mengikat dasi mendengar ucapan yang di lontarkan istrinya. Pria itu menatap Jaejoong dengan mata mengerjab lambat melalui kaca meja rias besar yang saat ini mereka gunakan.
“Aku seperti ikan balon. Lihatlah tubuhku,” Jaejoong berputar, membuat gaun sutra berwarna hijau apel itu mengembang di bagian bawah saat wanita itu melakukannya. “Seperti ikan balon yang mengembung.”
“Ya,” Yunho membenarkan. “Kau seperti ikan balon yang sexy.”
Jaejoong memberenggut tidak suka mendengar itu. “Tidak ada ikan balon sexy.” yang membuat Yunho tertawa karenanya. “Aku gendut dan akan membuatmu enggan untuk menatapku jika aku lebih gendut lagi. Itulah yang dia katakan padaku tadi.”
“Dia?” Yunho menatap istrinya usai memastikan dasi itu terpasang rapi. “Siapa?”
“Kyuhyun. Gadis kecentilan adik dari temanmu, Siwon.”
Salah satu pengagum Yunho di masa lalu. Pikir Yunho lelah. Pengagum terberat Yunho malah. Jaejoong tidak akan senang jika tahu gosip dari masa lalu tentang Yunho pernah berkencan dengan Kyuhyun, yang pada kenyataanya adalah tidak.
Yunho sering mengunjungi Siwon pada masa mereka masih kuliah dulu. Yang membuat semua orang membenarkan apa yang di katakan Kyuhyun bahwa ia datang mengunjungi gadis itu.
Demi Tuhan, saat itu Kyuhyun masih berusia lima belas tahun. Masih seperti anak-anak dengan imajinasi kelewat tinggi. Mengatakan pada teman-temannya bahwa Yunho menyukainya, menggunakan alasan bertemu dengan Siwon, kakaknya, untuk melihat Kyuhyun di rumahnya.
Gadis tinggi itu mengaguminya, bukan cinta. Yunho tahu. Hanya saja ia menganggap Kyuhyun adiknya, tidak lebih dan memperlakukan gadis itu sebagai mana seorang kakak menyayangi adik sendiri yang tidak Yunho milikki.
Setahu Yunho gadis itu baru lulus kuliah dan kembali beberapa waktu lalu. Jika benar Kyuhyun datang, Yunho tidak meragukan bahwa gadis seusia dengan istrinya itu akan mengatakan hal buruk tentang istrinya di depan wajah Jaejoong sendiri.
Kyuhyun tidak berniat jahat, Yunho tahu. Kyuhyun hanya gadis kaya manja yang selalu mendapat apa yang di inginkannya, tidak suka menerima kenyataan bahwa Yunho tidak bisa ia milikki.
Yunho berputar, berjalan kearah istrinya untuk memeluk Jaejoong dari belakang. “Kau adalah wanita paling cantik bagiku. Jangan ragukan itu.”
Jaejoong masih belum puas mendengar pengakuan suaminya. Ia memang gendut, iya sadar betul akan hal itu. Hamil di usia delapan bulan membuatnya seperti induk gajah. Pikir Jaejoong ngeri.
Tubuh langsingnya mengembang dengan cepat dari bulan ke bulan.“Hal itu wajar untuk wanita hamil. Terlebih bayi kita kembar.” bisik Yunho seakan mampu membaca apa yang di pikirkan oleh istrinya.
“Kau hanya menghiburku, kan?”
“Aku mencintaimu.” Yunho memeluk istrinya lebih erat, menatap wajah istrinya dari kaca dan tersenyum penuh cinta. “Jangan ragukan itu. Tak peduli kau gendut atau kurus. Cintaku tidak akan kekang oleh waktu atau perubahan alam.”
“Sejak kapan kau pandai bicara?” Yunho tertawa karenanya. “Tidak lucu.” Jaejoong memukul lengan suaminya yang melingkari dadanya. Pria itu kembali tertawa. Mengusap penuh sayang perut besar Jaejoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's (not) A Perfect Wedding
Roman d'amour@YJskPresent. YunJae Tidak sedikit wanita mengantri untuk menjadi istri pria terkaya no satu di Korea tidak membuat Jung Yunho sembarangan memilih seorang istri. Duda dengan tiga putra kembar berumur empat tahun itu ingin wanita baik baik yang menci...