7. The Somplak

5.1K 270 4
                                    

Perlahan Bia mengintip dari celah bulu matanya. Rasanya matanya sulit sekali untuk dibuka. Kepalanya masih sakit dan terasa berat.

Bia mencoba untuk membuka mata, Pandangan yang pertama kali ia lihat adalah, kamar yang diyakini milik anak laki-laki. Karena bernuansa biru laut dan abu-abu.

Bia langsung duduk terkesiap saat ia sudah berganti pakaian menjadi pakaian rumahan dengan celana pendek dan kaos yang berwarna soft pink.

"Ini kamar siapa?" Gimamnya.

Setau Bia tadi ia dibully sama Sherly and the geng. Dan terakhir aku pingsan. Tapi ia ingat ada yang menggendongnya. Siapa?

Bia memegangi kepalanya karena sakit itu datang lagi. Bia mendengar suara pintu terbuka mengundangnya untuk melihat kesana.

Dan ternyata....

"Lo udah bangun, dek? Udah enakan? Mana yang sakit?" Semprot Abi.

Ya yang tadi masuk itu Abi.

"Jadi ini rumahnya Kak Abi dong? Terus ini baju siapa? Masa Iya Kak Abi punya baju cewe begini?" Batin Bia.

"Udah mendingan tapi masih pusing." Bia memijat pelipisnya.

Abi menempelkan punggung tangannya ke dahi Bia dan sukses membuat Bia blushing.

"Oksigen woi! Mana oksigen?!"

"Lo masih panas." Kata Abi.

"Kak gue mau pulang, udah jam 6 sore, nanti gue dicariin sama mama papa." Pinta Bia.

"Ga mau makan malem disini dulu?" Tanyanya khawatir.

"Apa aku ga salah tangkap? Kak Abi khawatir?" Batin Bia lagi.

"Nggak deh Kak, makasih."

"Yaudah, ayo gue anter lo pulang."

"Btw, Kak ini baju lo?" Tanya Bia hati-hati.

"Hahaha... bukan lah, itu punya sepupu gue ketinggalan." Kekehnya.

"Oh."

Bia keluar kamar sambil membawa tasnya. Saat ia keluar Bia malihat seorang wanita paruh baya yang ia yakini adalah mamanya Abi.

"Kamu udah mau pulang ya." Tanyanya.

"Iya tante." Jawab Bia sopan.

"Ga usah sungkan sama tante. Uhh..m manisnya, kapan-kapan kesini lagi ya. Abi ga pernah bawa cewek kerumah. You're first." Katanya sambil mencubit pipi Bia gemas.

"Aku ga salah denger kan? Aku yang pertaman? Hah?! Demi Apa?!" Batin Bia menjerit senang.

"Eh, tapi wajar sih, Kak Abi kan tertutup orangnya." Lanjutnya dalam hati.

"Tan, aku pamit dulu ya. Asalammualaikum." Bia mencium punggung tangan mamanya Abi.

"Iya. Bi, hati-hati bawa mobilnya." Tutur mamanya Abi.

"Iya ma." Jawab Abi.

Saat didalam mobil, mereka ngobrol ria. Tapi Sebenarnya Bua sedang memikirkan alasan yang tepat saat mama, papa, atau kakanya bertanya.

"Lo punya sodara?" Tanya Abi.

"Punya, kakak cowok. Lha lo Kak?"

"Gue anak tunggal."

Bia hanya ber-oh-ria. Dan selanjutnya hanya ada suara deru mesin mobil yang menghiasa diantara mereka.

"Lo punya pacar?" Abi tiba-tiba bertanya.

The Same FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang