Chapter 13

213 20 3
                                    

"Tentu saja aku mengenalmu!" Ucap Jungkook antusias.

Taehyung terdiam.

Ia tidak mengerti apa yang barusan Jungkook katakan.

Ia tidak mengenal orang itu, tetapi lelaki itu bilang ia mengenalnya.

"Maaf, sepertinya kau salah orang." Taehyung mengelak.

"Tidak, aku tidak mungkin salah orang. Namamu Kim Taehyung bukan?" Tanya Jungkook berusaha memastikan.

Taehyung mengangguk. "Ya, tapi nama Taehyung ada banyak. Bukan hanya aku." Lelaki itu berusaha meyakinkan Jungkook bahwa Taehyung yang Jungkook cari bukan dirinya.

"Sudahlah, hentikan." Hana angkat bicara.

Jungkook mengerutkan dahinya. "Hei, dia lelaki yang kau cari sejak satu tahun yang lalu. Apa reaksimu hanya seperti ini?"

Hana memberanikan diri untuk menatap wajah kekasihnya itu. "Dia bilang dia tidak kenal kau, Jungkook. Kau salah orang. Dia bahkan tidak mengingatmu." Ucap Hana lirih.

"Tapi dia-"

"Sudahlah, Jeon Jungkook. Aku sudah muak dengan semua ini." Ucap Hana lalu pergi dari tempat itu.

Jungkook pun segera bangkit dari tempat duduknya kemudian pergi mengejar Hana tanpa menghiraukan lelaki yang sedari tadi didebatkan dengannya dan Hana.

Jungkook mengedarkan pandangannya. Dari sudut satu hingga ke sudut lainnya.

Nihil, ia tidak menemukan gadis itu.

'Maafkan aku.'

.

Malam tiba.

Langit semakin gelap.

Hanya sinar lampu yang menerangi meja belajar Hana saat ini.

Ia mencerna satu persatu kata yang ada didalam bukunya.

Entah mengapa, semua yang ia baca tidak masuk kedalam otaknya.

Ia merasa bersalah dengan perlakuannya yang tiba-tiba menghilang dari hadapan Jungkook.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Dengan terpaksa Hana pun bangkit dari tempat duduknya.

Ia membuka pintu kemudian melihat ibunya membawa setumpuk buku ditangannya.

"Bisakah kau mengambil ini?" Suruh ibunya seraya menyodorkan buku-buku itu.

Hana pun mengambil buku-buku itu dari tangan ibunya.

"Seseorang mengetuk-ngetuk pintu, tetapi orang itu menghilang setelah Eomma membuka pintu. Dan orang itu menaruh buku-buku ini didepan pintu." Jelas wanita tua itu.

Hana menatap buku-buku itu. "Terima kasih, Eomma." Ucap Hana yang dibalas anggukan dari ibunya.

'Kau bahkan tidak berani datang ke rumahku.'

-

"Hana-ya, pulang nanti Oppa akan menjemputmu." Bisik Sehun tepat di telinga kanan Hana.

"Untuk apa? Aku bisa pulang sendiri. Lagipula aku membawa mobil, bagaimana dengan mobilnya nanti?" Tanya Hana santai seraya memakai sepatunya.

Sehun menghela nafas. "Tinggalkan saja mobilmu. Teman Oppa akan mengambilnya."

"Lalu bagaimana dengan cafenya?" Tanya Hana seraya keluar dari rumahnya, begitupun Sehun.

"Sementara ini, cafenya akan Oppa tutup. Kau tahu? Cafe tidak pernah tutup sejak pertama kali buka." Ucap Sehun.

MY KOOKIE [ON EDITING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang