Bab XII

9.8K 698 40
                                    


" baiklah langsung saja. Maksud kedatangan kami disini adalah untuk meminta ananda zulaika untuk anak kami, yusuf "

Ayahnya merangkul bahu mas yusuf. Mas yusuf pun tersenyum padaku. Hey.. kau baru tadi pagi menikah dengan sahabatku dan sekarang kau......
Ya Allah terbuat dari apa hati lelaki ini ???

" saya selaku ibu zulaika menyerahkan semua keputusan di tangan zulaika, karena zulaika kan yang menjalani "

Mama mengelus kepalaku dan tersenyum haru. Ada apa dengan mama, harusnya mama tidak seperti ini. Apakah mereka tak memikirkan perasaan kamima ?

Kamima tersenyum padaku. Senyum bahagia dan tak ada sedikitpun kesedihan tersorot di matanya. Hal ini semakin membuatku sedih. Bahkan kamima bahagia suaminya melamarku. Suami yang baru menikahinya kurang dari 24 jam.
Harusnya ia cembutu, harusnya ia marah. Tapi....

Jahatkah aku bila sebenarnya ada setitik bahagia dihati ini ?
Setelah sekian lama kupendam rasa ini dalam setiap doaku untuknya.
Di satu sisi aku ingin sekali menerimanya namun disatu sisi aku tidak mau sejahat itu.

" saya mohon maaf, saya tidak bisa menerima pinangan mas yusuf "

Jawabku dalam satu tarikan napas. Semua diam . Aku menunduk dan tak berani melihat wajah mereka. Aku tidak tau ini keputusan yang salah atau benar. Semoga semuanya dapat memahami kepustusanku

" kenapa lai ?? "  kamima mengangkat daguku dengan tangannya

" bukankah cinta lamamu kini berbalas, setelah sekian lama.  ? " tambahnya lagi.

Hey. Aku lakukan ini semua karena aku tau diri siapa aku. Aku tidak mau kau membagi kebahagiaanmu denganku ima. Harusnya tidak seperti ini.

" lalu bagaimana denganmu ? "

Tanyaku sambil mengusap airmataku yang tanpa permisi menuruni pipiku.

" ada apa denganku ? "

Tanya ima dengan bingung. Kenapa seakan akan ia tak merasakan apa-apa .

" Apa kamu nggak mau nyusul aku sama mas yunus lai ? "

Tanya kamima sambil memegang tangan mas yunus dan tersenyum bersama.
Tunggu, mas yunus ? Kamima ? Tangan ?

" kalau aku boleh tau,apa alasanmu menolak pinanganku lai ? "

Suara mas yusuf memecah lamunanku.

Mengapa semuanya rumit ?
Mas yusuf melamarku
Kamima dan mas yunus berpegangan tangan
Tunggu,
Saat sebelum kecelakaan kamima mendiamkanku
jangan-jangan itu karena aku mengagumi senyum mas yunus terang-terangan saat di kamar inap zahra waktu itu
Jadi......
Apa inti dari ini semua ?

" apa kita bisa bicara ber empat ? "

_***_

" jadi apa yang ingin dibicarakan lai ? "

Tanya mas yunus memecah keheningan.
Setelah aku meminta untuk berbicara berempat di kamar inapku ini, semua orang keluar dari sini dan kami ber empat pun tenggelam dalam pikiran kami masing masing.

" jadi, mas yusuf..."

Kini mata itu memandangku dengan intens.

" apa tujuan mas yusuf memilih ku ? "

Tanyaku sambil menunduk. Tak bisa menatap mata tajam yang mengintimidasi itu. Kudengar mas yusuf menglea napas.

Cinta DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang