Cinta Diam

Bab VII

Sedih ? Sudah pasti
Marah ? Tidak punya hak
Menangis ? Untuk apa
Dan yang kulakukan sekarang ini hanya diam di taman kampus duduk dan mengasihani diri sendiri.

2 kali ternyata aku kalah start
Hahaha bahkan dalam setiap doaku ada namamu
Bahkan engkau yang menyadarkanku hingga aku berhijrah
Bukan aku tidak menyesal akan sakit hati itu
Karena sakit itu lah aku dekat denganNya
Namun aku menyesal kulanjutkan memupuk perasaan ini
Hingga aku sadar kaulah hama antara cintaku dan cintaNya
Hingga Ia cemburu dan menjauhkanmu dariku
Dan kini aku sadar aku salah untuk mengejarmu

_***_

" mut kamu kenapa ? " tanya afifah lembut sambil menggenggam tanganku.

Afifah adalah teman satu kampusku yang sangat sangat dewasa dalam menyikapi permasalahan.

" 4 tahun fah aku menyebut nama seorang lelaki dalam doaku. 4 tahun aku berharap ia membalas rasaku. 4 tahun aku menunggu. Dan sekarang apa ? Dia mengkhitbah sahabatku. Dan ternyata dia sudah punya anak fa. Apakah 4 tahunku itu sia-sia ? " tangisku sambil memeluk afifa.

Afifa mengelus pundakku menenangkan. Ia diam. Tak biasanya afifa seperti ini. Apakah memang kesalahanku sangat fatal ?

"Niat mu untuk memperbaiki diri salah mut "

Terdengar afifa menghela napas, aku pun melepaskan pelukanku padanya. Ya Allah sungguh hamba berlumuran dosa.

" jangan mengejar cinta Allah semata mata hanya untuk mendapatkan cinta seorang lelaki. Kejar cinta Allah untuk mendapatkan cintaNya dan pasti Allah kirimkan seseorang yang telah Ia simpan untuk mu. Dan Insha Allah kamu akan bahagia "

Sudah kubilang kan afifah selalu bersikap dewasa. Sungguh beruntungnya aku mempunyai teman sahabat seperti afidah.

" jazakallahu khairan faaa " isakku kembali memeluknya

_***_

Ikhlas ?
Ya sudah
Kini aku sadar selama ini yang kulakukan salah
Siapa saja jodoh yang Ia kirimkan ia lah yang terbaik untukku
Ya Allah maaf kan hambamu yangntelah dibutakan oleh cinta
Kini kuputuskan tuk benar benar kejar cintaMu.

___________________

Assalamualaikum
Hehe muncul lagi eeykeee