Bab X

9.2K 573 13
                                    

Ya Allah maafkan hambamu ini yang berlumuran dosa
Yang dibutakan oleh kemilau dunia
Berilah petunjuk pada hambamu yang tersesat ini
Luruskan jalan hamba
Mantapkan hati hamba
Untuk berjalan menuju satu tujuan
Yaitu jannahMu
Bukan dunia yang sementara ini

_***_

Kusampirkan tasku menyamping di bahu dan kubawa bingkisan dengan tangan kananku. Sekarang aku berada di parkiran motor rumah sakit dimana zahra dirawat. Aku sedikit gugup. Dapatkah hati ini kujaga saat melihatnya lagi ?

"Bismillah "......

Di depan kamar zahra

Kuhentikan langkahku dan kutarik napasku sedalam yang kubisa. Kutahan beberapa saat lalu kuhembuskan. Oke zulaika kamu bisa.

"Assa..."

Kulihat didalam sudah ada kamima yang sedang menyuapi zahra, mas yusuf dan dan seorang lelaki yang sedang mengelus rambut zahra juga maryam yang sedang mengupas buah mangga.

Kuhembuskan napasku berat, melihat begitu dekatnya kamima dengan zahra. Harusnya aku yang berada disana. Mengapa kamima selalu beruntung ? Dulu, aku yang menyukai mas yusuf namun dia yang kini akan menikah dengannya. Aku yang lebih dulu menyayangi zahra seperti anakku sendiri namun kini ia yang akan menjadi ibu tiri zahra.

Astaghfirullah....
Mengapa aku mengeluh terus..
Dia sahabat yang baik
Harusnya aku senang ima bahagia
Sahabat macam apa aku ini ?

" lo zulaika kenapa nggak masuk nak ? "

Tanya bu anisa dengan senyum yang menenangkan. Andai saja beliau bisa jadi mertuaku. Oke zulaika berhenti berandaiandai.

" assalamualaikum bu, ini juga mau masuk "

Aku mencium tangan bu Anisa. Beliaupun mengelus kepalaku dengan sayang.

" waalaikum salam . Aduh jangan panggil ibu deh nggak enak. Panggil bunda aja ya "

Aku pun tersenyum dan mengangguk. Bunda ? Hmmm jadi kangen mama di rumah. Mamaaaa lai kangeeen.

" bundaaaaaa "

Seru zahra sambil merentangkan tangannya yang masih di infus. Sontak semua orang menoleh kearahku. Tak terkecuali mas yusuf. Huft pagari hatimu zulaika. Ayo semangat.

" assalamualaikum anak sholehah "

Salamku pada zahra dan tersenyum peda semua yang ada di ruangan ini.

" assalamualaikum " tambahku.

"Waalaikumsalam" jawab mereka.

Mas yusuf menatapku dengan terkejud namun kemudian tersenyum miring penuh arti. Apa maksud dari senyuman itu ? No no no itu bukan senyum untukmu. Janfan GR.

" oooo jadi tante zulaika yang sering zahra ceritain ,bunda bwrunya zahraa ? "

Tanya mas yusuf menatapku dan zahra bergantian.

" iya, bunda baik banget setiap hari nemenin zahra makan, bacain zahra cerita nasehatin zahra harus doain bunda di surga  "

Cinta DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang