Bab XI

10.1K 627 21
                                    

Awalnya semua menghitam, kemudian datanglah setitik cahaya putih yang menarikku untuk meninggalkan kegelapan dan menuju ke tempat berpenerangan.

Disana telah berdiri lelaki muda sebaya denganku yang mengenakan baju serba putih dan wajahnya bercahaya serta senyum tak pernah lepas dari wajahnya.Ia melambaikan tangan menyuruhku mendekat padanya.

"Assalamualaikum"

Salamnya saat aku berhenti tepat didepannya. Tiba-tiba ada rasa rindu yang dalam merasuk dalam hatiku hingga mata ini berkaca-kaca. Siapa dia ?

Kaku bibir ini bahkan saat ingin menjawab salamnya. Tak dapat ku gerakkan walau hanya untuk membuka mulut.

Ia tersenyum dan mengelus kepalaku yang terbungkus hijab putih. Hey, sejaak kapan aku ganti pakaian ?

Ia menghapus air mataku yang jatuh di pipi. Kemudian ia menarikku ke sebuah tebing yang curam. Bahkan kau tak dapat melihat ada apa dibawah sana. Hanya serba putih diselimuti kabut dasarnya. Kami pun duduk di bibir tebing .

" nak, jagalah hatimu agar selalu tenang, karena terburu-buru bukan cara yang tepat dalam bekerja

Nak , jadilah orang yang selalu mengendalikan amarah jangan sampai kau dikendalikan oleh amarah. Ketahuilah, bahwa akhir dari kemarahan adalah penyesalan.

Nak selalulah kau ikhlas walaupun sulit. Karena kau pun tau bahwa Allah itu adil. Ingat selalu adil.

Anakku, seriuslah engkau dalam memperbaiki diri. Karena masa depanmu tergantung dengan apa yang kau lakukan saat ini. Selalu perbaiki kesalahanmu.

Nak janganlah kau lupa bersyukur. Karena bahkan setiap udara yang kau hirup adalah rezeki. Janganlah kau suka mengeluh walaupun masalahmu sepanjang sungai maka jadikanlah sabarmu luas membentang seluas samudra.
Janganlah kau sering meratapi nasibmu seakan kau lah manusia termalang di dunia. Malu lah nak,
Ingat..

Sekali lagi Allah itu adil

Kunci jannahnya adalah Lakukan apa yang Ia perintahkan dan jauhi apa yang ia larang. "

Anakku ?
Siapa dia ?

_***_

Author pov

beeeb beeb beeb

Suara dari pendeteksi detak jantung bertanda masih ada kehidupan dalam tubuh gadis yang tergeletak lemah itu.
Disampingnya, duduklah seorang pemuda

"Assalamualaikum zulaika "

" sombong kamu dek, gapernah jawab salam aku sekarang. Sekarang siapa yang songong ? "

Ia mengusap wajahnya kasar. Dan menghembuskan napasnya dengan berat

" aku mau minta maaf , dulu aku sering ngomong kasar ke kamu lai. aku nggak berniat buat kamu sakit hati. Tapi aku cuma ingin meluruskan pemikiranmu dan sekaligus membentengi perasaan yang harusnya belum kita rasakan. Jujur dulu aku bingung harus gimana .. "

Pemuda itu mengusap air matanya yang tanpa permisi menuruni pipinya.

" aku bukan tidak menghargai perasaanmu lai, bahkan aku merasakan yang sama. pada saat itu aku cuma nggak mau kita terjebak dalam lubang kemaksiatan lai, aku juga liat dulu persepsimu tentang agama salah. Dan kuputuskan meluruskan pemikiranmu dengan caraku. Walaupun aku tau kamu pasti sakit hati dan mungkin akan membenci ku. Aku selalu menyebut namamu dalam doa ku agar kau diberi hidayah dan selalu dekat padaNya"

Cinta DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang