Reen sedang menunggu kedatangan jessica di halte bus dekat apartemennya. jessica sudah berjanji akan menemani Reen memeriksa perihal sakit kepala-nya ke dokter. Dan tentu saja yang bersemangat ingin memeriksa ke dokter itu adalah jessica.
siapa yang sakit disini sebernarnya?! Pikir Reen.Tapi lihat sekarang? Dia yang bersemangat tapi dia pula yang terlambat. yasudahlah, menunggu beberapa saat tidak akan membuatnya jatuh pingsan lagi. Mungkin.
"Reen" jessica datang dengan sedikit mengejutkan Reen yang sedang melamun
"akhhh. kau mengejutkanku, jessica" pekik Reen tertahan karena terkejut oleh kedatangan jessica
"Maaf aku terlambat"
"Aku sudah biasa dengan yang satu itu"
Setelah terlihat bus yang datang, Reen segera berjalan naik ke arah dalam bus yang langsung diikuti oleh jessica
setelah sampai di halte bus yang dekat dengan Rumah Sakit, dengan hanya memakai pakaian casual, mereka berjalan gontai memasuki kawasan Rumah Sakit yang terlihat sederhana tapi tidak juga terlihat Mewah. Biasa saja.
"Ada yang bisa saya bantu" ucap seorang perempuan dengan ramah yang berada di meja resepsionis
"saya ada janji dengan Dokter alinski"
"Oh iya, dia ada di ruangannya. Silahkan ke ruangan dipojok lorong itu" ucap suster itu sambil menunjuk bagian lorong yang berada disebelah kiri-nya
"Baiklah, terima kasih"
"Sama-sama"
Reen dan jessica pun langsung menuju ke ruangan yang ditunjukkan oleh suster tadi.
Reen mengetuk pintu bercat biru air laut itu dengan 2 ketukan dan setelah ada sahutan 'masuk' dari dalam, Reen langsung memegang kenop pintu tersebut dan memutarnya perlahan.
"Selamat siang dokter" sapa Reen
"Selamat siang Reen dan...."Jessica" tambah jessica.
"Ya, jessica. Jadi apa lagi yang harus saya periksa dari kepalamu Reen?" ucap dokter alinski
"Dia kembali sakit kepala lagi dokter dan baru-baru ini dia pingsan setelah sakit kepala itu datang" bukan Reen yang menjawab melainkan jessica.
"Apakah sekarang lebih sering terasa?" Tanyanya lagi
"Ya" sahut reen
"Baiklah, saya akan memeriksanya, Mari ikuti saya"
Reen berjalan mengikuti dokter ke sebuah ruangan yang lebih kecil daripada ruangan yang tadi.
Pemeriksaan berjalan selama kurang lebih 15 menit dengan berbagai alat medis yang Reen tidak ketahui.
Sungguh! Reen sangat buta teknologi Rumah Sakit Modern. ia benar-benar sangat tidak tahu dan tidak ingin tahu."Selesai" kata dokter alinski memberitahu
dokter itu dan Reen kembali ke tempat dimana masih ada jessica dengan setia menunggu.
Dokter itu terlihat menghembuskan nafas setelah melihat kertas hasil pemeriksaan kepala Reen.
"Reen apa kau sering merasa cepat lelah?" Tanya dokter itu
"Iya, sepertinya begitu"
"pernah mimisan?"
"Pernah satu kali"
"Apakah riwayat keluargamu ada yang pernah mempunyai penyakit kanker?"
"Maaf dokter aku tidak tahu" jawab reen menggeleng kuat kuat. sedangkan dokter alinski mendesah

KAMU SEDANG MEMBACA
Reen
RomanceSaat hujan aku mengingatnya. Saat hujan aku tersenyum karnanya. Tapi saat hujan juga aku menangis karnanya. -------------------------------- "Apakah kau memang ditakdirkan tuhan untuk membuatku bahagia diakhir sisa hidupku?" -Reen moies "Mengapa ka...