REEN POV
Hari ini aku dan Alex berencana untuk menghabiskan hari minggu kami untuk pergi kemana saja, atau biasa orang-orang bilang 'jalan-jalan'
Begitulah Alex mengatakannya pada hari jum'at malam karena hari senin besoknya, ia harus ke luar negeri untuk menemui rekan bisnisnya."Berapa lama kau akan pergi?" tanyaku saat itu setelah ia mengatakan akan pergi.
"Bisa dibilang lama tapi bisa dibilang juga tidak terlalu lama" jawabnya santai.
"Oh, kenapa kau menjadi menjengkelkan seperti ini"
"Kau juga menjengkelkan, kau ingat?"
"Tinggal jawab pertanyaanku saja, apa susahnya"
"Biarlah, kau tak perlu tahu. Biar menjadi kejutan dan kau akan merindukanku"
Aku memutar bola mataku malas. Ya Tuhan, orang ini... Semakin hari semakin menjengkelkan. Selalu saja menggodaku dengan ucapan yang terkesan murahan tapi tak bisa kupungkiri pipiku selalu saja merona setiap kali ia menggodaku.
"Apa kau lama menungguku?"
Aku tersentak dari lamunanku dan kulihat Alex sedang berdiri di ambang pintu apartemenku dengan menggunakan kemeja biru dongker yang dilipat sampai siku dan celana panjang hitamnya.
Astaga, apa aku pernah mengatakan bahwa dia itu tampan? Kurasa aku akan mengatakannya sekarang. Dia tampan bahkan teramat tampan.
"Tidak, hanya sekitar 30 menit" jawabku sarkatik.
Alex terlihat menautkan kedua alisnya dan tersenyum simpul.
"Benarkah?""Mm hmmm kurasa begitu" jawabku seraya berjalan menghampirinya "bisakah kita pergi sekarang?"
"Tentu saja bila kau sudah tidak sabar untuk menghabiskan waktu liburmu bersamaku" lihat? Dia menggodaku lagi, kan!
"Terserah kau saja" jawabku mengalah. Alex terkekeh.
*****
"Mengapa kau membawaku ke sini?" tanyaku heran saat melihat Alex membawaku ke daerah lansing-kota terbesar di michigan- yang terkenal dengan berbagai macam tempat rekresi.
"Kenapa? Kau tidak suka?"
"Tidak, tidak. Aku suka, maksudku ku kira kau akan membawaku ke mall atau semacamnya" kataku masih memasang tampang bingung
"Itu terlalu biasa, aku hanya ingin memberikan yang berbeda untukmu"
"Baiklah terserah kau saja" akhirnya aku turun dari mobil Alex dan mengikutinya yang berjalan mendahuluiku.
Disana sudah terlihat orang-orang berlalu lalang, dari satu wahana ke wahana yang lain, tak lupa ditangan mereka bertengger makanan ringan yang terjual rapih disepanjang perjalanan dekat tempat pembelian tiket di depan tadi.
Aku terus menyapu pandanganku ke tempat yang sangat padat dengan ramai orang ini.
Kemudian tak terasa tanganku sudah digenggam oleh Alex yang genggamannya sangat terasa pas ditanganku.
"Kita mau kemana?" tanyaku pada Alex yang terus terusan membawaku melewati kerumunan orang-orang.
"Tenanglah, kau pasti akan suka" jawabnya sambil berbalik ke arahku sekilas lalu fokus kembali ke depan.
Dan tibalah kami ditempah yang sepertinya pertunjukan sirkus atau apalah aku sendiri tidak tahu. Alex berada disampingku terus menerus tersenyum sambil sesekali melirikku.
"Menurutmu Apa yang akan mereka lakukan?" tanyanya sambil menunjuk ke arah depan panggung yang sudah ada beberapa orang seperti sedang melakukan pemanasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reen
RomansaSaat hujan aku mengingatnya. Saat hujan aku tersenyum karnanya. Tapi saat hujan juga aku menangis karnanya. -------------------------------- "Apakah kau memang ditakdirkan tuhan untuk membuatku bahagia diakhir sisa hidupku?" -Reen moies "Mengapa ka...