Seorang wanita yang sedang terbaring diatas bangkar Rumah sakit itu mengerjapkan matanya, berusaha beradaptasi dengan cahaya yang berada diruangan berdinding putih itu.
Dan saat pandangannya mulai jelas, ia menangkap seorang perempuan yang sedang menatapnya sendu.
jessica. wanita itu kini tersenyum melihat Reen sudah siuman. Ia sedari tadi sudah memanjatkan berbagai macam doa agar sahabatnya itu cepat segera bangun.
"Jess" ucap Reen lirih seraya berusaha bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk
"Sshhh" jessica menahan tubuh Reen untuk tetap dalam posisi tidur "kau jangan terlalu banyak bergerak dulu" ucapnya lagi
Reen kembali memejamkan mata. Aroma obat-obatan dan bau lantai khas Rumah Sakit menyeruak masuk ke indra penciumannya. Rasa pening itu terus menjalari seluruh kepalanya tapi ia tahan sebisa mungkin.
"Apa yang terjadi padaku?" Tanyannya pada jessica sambil menetralkan rasa nyeri pada kepalanya "dan siapa yang membawaku kesini?"
"Harusnya aku yang bertanya kepadamu seperti itu, Reen. Dan tentang orang yang membawa mu kesini, dia warga yang kebetulan lewat melihat kau pingsan"
"Ah, ya. Aku pingsan" gumam reen.
"Dan Reen sepertinya kau harus bercerita padaku tentang laki-laki yang sangat mengkhawatirkanmu"
"Laki-laki? Siapa?"
"Mana ku tahu" jessica mengangkat bahu-nya acuh "tapi yang pasti dia tampan"
"Mungkin.....alex?" gumam Reen "tapi kemana dia sekarang?" Tanyanya lagi.
"Alex? Siapa dia? Temanmu? Pacarmu? Saudaramu? Dia keluar sebentar katanya ingin membeli makanan" tanya jessica bertubi-tubi.
"temanku. Kita lihat saja nanti apakah dia Alex atau bukan"
"Baiklah akan kutunggu, Reen kau pasti merasakan pening itu lagi kan sampai pingsan dipinggir jalan"
"Begitulah"
"Astaga Reen, kau ini keras kepala sekali" jessica frustasi.
"Baiklah, setelah ini akan ku periksa lagi ke dokter, tapi kau harus menemaniku"
"Anything for you"
Tepat saat itu, pintu terbuka menampakkan seorang lelaki yang hanya memakai kemeja putih dengan jas yang tersampir ditangan kirinya. Pun ia masih memakai celana hitam dan sepatu hitam mengkilat khas orang kantoran.
"Hai" sapanya sambil tersenyum ramah.
"Hai alex" sapa Reen kembali sambil memberikan jawaban atas pertanyaan yang sudah ia terima dari jessica melalui tatapan matanya.
"aku membawakanmu buah, semoga kau suka" ucap Alex sambil berjalan menghampiri Reen.
"ah terima kasih, lex. Ngomong-ngomong kenalkan ini temanku jessica" Reen memperkenalkan Alex pada jessica.
"Jessica"
"Alex"
"Baiklah Reen, sepertinya tugasku untuk menjagamu sudah selesai. Aku harus pergi" pamitnya pada Reen "aku pulang dulu ya Alex, senang bertemu denganmu, dan kuharap kau bisa menjaga Reen" lanjutnya pada Alex.
"tentu saja, dengan senang hati" jawab Alex.
"ingat, kau masih hutang cerita padaku, Reen moies" desis jessica disamping telinga Reen.
Reen terkekeh dan mengangat ibu jarinya ke atas menandakan akan menceritakan semuanya pada jessica.
Setelah jessica berlalu, alex menghampiri Reen lebih dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reen
RomanceSaat hujan aku mengingatnya. Saat hujan aku tersenyum karnanya. Tapi saat hujan juga aku menangis karnanya. -------------------------------- "Apakah kau memang ditakdirkan tuhan untuk membuatku bahagia diakhir sisa hidupku?" -Reen moies "Mengapa ka...