Tiga

106 13 3
                                    

"Senang bekerja sama dengan anda nona Reen" ucap alex setelah selesai membahas urusannya dengan pihak peter company yang diwakili oleh Reen

"Ah kau terlalu formal tuan alex"

"Baiklah mari kita tinggalkan formalitas kita untuk sesaat, bisakah kau menganggapku teman untuk saat ini saja"

Reen terhenyak dengan ucapan alex, sepertinya menambah satu teman lagi dikehidupannya tidak masalah.

"jika kau menginginkan lebih dari saat ini juga tak apa, aku sudah siap menambah teman dalam kehidupanku untuk waktu yang lama"

"jadi sepertinya siapa duluan yang sedang menawarkan kita menjadi teman, aku atau kau?" tanya alex bermaksud menambah bahan pembihacaraan

"Ku rasa kau, karna lelaki yang selalu memulai dan wanita yang selalu menerima"

"kau selalu membuat pusing reen, kau harus tahu itu" ucap alex sambil terkekeh kecil

"well, sepertinya kesan pertama bertemu kita juga tidak terlalu baik, Kurasa. Jadi kau harus meminta maaf untuk membuat kesan itu menjadi baik"

"for what?"

"Sudah ku bilang, untuk kesan pertama bertemu kita menjadi baik, karena aku tahu saat itu kau merasa jengkel padaku"

"lalu kenapa aku yang harus meminta maaf?" alex semakin bingung dengan apa yang diucapkan reen

"Karna sikapku yang  membuatmu jengkel" jawab Reen sambil tersenyum puas

"Harusnya kau yang meminta maaf, tapi-" alex menghentikan ucapannya kala melihat mata Reen yang sedang menatapnya tajam "Baiklah, baiklah. Wanita selalu benar. Aku meminta maaf padamu reen moies karna kau telah berhasil membuatku jengkel"

"ya, ya. Aku terima permintaan maaf mu tuan alex fernando"

Mereka diam sesaat, merasakan nyaman-nya suasana sore yang tercipta di tempat ini. Mata mereka sibuk menjelajahi setiap sudut tempat yang sedang mereka kunjungi

Sebuah cafe yang bernuansa antara campuran modern-tradisional sangat terasa tercipta ditempat ini. Dibagian kiri cafe Hiasan dinding tahun 80-an yang tertempel rapi di dinding cafe ini semakin menambah kesan tradisional tapi di bagian kanan juga tertempel beberapa miniatur dan berbagai aksesoris masa kini.

"Reen, sudah sejak kapan kau bekerja di kantor itu?" alex terlebih dahulu memulai pembicaraan memecahkan kesan hening diantara mereka

Reen terlihat berfikir untuk beberapa saat, sampai akhirnya ia ingat berapa lama ia bekerja di peter company "kurasa, 2 tahun"

setelah Reen mengucapkan itu, ekor matanya tidak sengaja melihat seorang lelaki yang baru saja masuk dengan masih mengenakan kemeja formal sehabis pulang kerja.

Reen menahan nafasnya untuk sesaat, tidak ingin lelaki itu menyadari keberadaannya. Alhasil ia mengambil buku menu yang ada di hadapannya. Tapi baru saja Reen hendak mengambil buku menu tersebut, suara laki-laki itu lah yang membuat ia membeku.

"Reen" ucap laki-laki itu

Laki-laki itu terus menunggu respon dari sang pemilik nama, tapi sia-sia saja, diam. hanya itu yang bisa ia lihat dari diri Reen.

"Reen, kau dipanggil" kini alex yang memanggil Reen

Reen mengerjapkan mata dan mendongkak menatap alex. Dan alex melirik laki-laki yang masih berdiri dihadapan Reen dengan isyarat mata, pun reen memaksakan seulas senyum tipis saat melihat laki-laki dihadapannya itu

"Ya?" Jawab reen singkat seolah bertanya

"Bisa kita bicara sebentar?"

"Maafkan aku daniel, aku sungguh tidak bisa"

ReenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang