Pria itu membuat Valen kagum. Valen mulai merasakan keringat dingin menetes melalui ubun-ubun kepalanya.
"hello? Are you okay?" pria itu melambaikan tangannya didepan muka Valen.
"e-eh.. sorry, I'm okay ..?" gerakan kepala dan mata valen mengisyaratkan pria itu untuk memberitahu namanya.
"Calum Hood." Jawab pria itu tersenyum dan menjulurkan tangannya.
Hati Valen berteriak dan berdebar kencang. Dan tanpa ragu, Valen merah jabatan tangan Calum dan berkata "Valentine Deaffers."
"wow, nice name Valentine." Senyumannya yang manis membuat pipinya sendiri memerah.
Valentine pun menjadi salah tingkah karenanya.
***
"Beef Teriyaki or Chicken Teriyaki ms?" tanya seorang pramugari yang menawari Valentine makan.
"Beef please" ucap Valen yang baru terbangun oleh tawaran pramugari tersebut.
Satu set Beef Teriyaki dengan Nasi dan Salad dipinggirnya langsung disantap oleh Valen. Waktu yang berada dilayar pesawat pun menunjukan pukul 11:11 Malam dan kemungkinan sampai di Sydney sekitar 4 jam lagi.
Makanan Valen sudah disantapnya setengah habis, namun Ia baru menyadari bahwa Calum si pria berparas tampan itu tak disisinya.
"kemana calum?" tanyanya dalam hati.
Sekitar 5 menit kemudian, Calum datang dari arah belakang.
"oh hey valen, kamu sudah bangun" ucapan Calum membuat Valen bertanya-tanya.
"oh my god. Bagaimana bisa kamu pake-" bahkan membuat Valen tak mampu mengucapkan kata-kata dengan baik.
"itu ceritanya panjang Valen, lebih baik kita santap makanan ini bersama-sama setelah itu kita dapat bercerita" ucapnya manis sembari membuka sendoknya yang terbungkus oleh tissue.
Valen setuju dan mengangguk walaupun hatinya masih bawel bertanya pada dirinya sendiri.
15 menit telah dilewati dengan makan bersama, kini saatnya Calum bercerita. Valen pun sudah terlihat siap mendengarkan ceritanya.
"so.. gue ini sebenarnya udah stay di Indonesia selama kurang lebih 4 bulan untuk berliburan, sedikit project dan job. Di Indonesia gue belajar banyak tentang budaya dan bahasanya. So this is the good time for back to my place Sydney, Australia " ucapnya dengan aksen khasnya.
"it's good cal, btw kok lo bisa langsung ngomong bahasa Indonesia ke gue tanpa tanya gue kewarganegaraan mana? Ahaha." Valen mulai berbasa-basi
"I'm sorry for saying this. But tbh, layar handphonemu sempat terbuka dan aku melihat sekilas bahasa Indonesia di handphonemu."
"and also I saw a boy on your lockscreen. Is that your boyfriend?" lanjutnya yang membuat Valen Flashback.
"yeah. But not now. We break up this evening bcs we don't want to have a long distance relationship. So yeah" Valen sedikit berkaca-kaca mengingat kejadian tadi sore.
Calum mengusap rambut Valen dan mengatakan dengan senyuman "My Shoulders are here for you. If you want to cry here, just lay in my shoulders."
Valen tersipu malu dan tentu saja iya tak menyianyiakan tawaran Calum tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANES 11:11
Fanfic"We can meet again in 11:11" "Airplanes?" "Yeah, Airplanes 11:11"