Sesaat setelah Valen pulang, Ia melihat pintu rumah bibinya terbuka. Valen sedikit ketakutan, Ia takut jika yang masuk adalah pencuri.
"Hello?is anybody here?" langkah demi langkah Valen lakukan dengan pelan.
Tidak ada respon apapun, namun Valen melihat ada sepatu converse diluar. Itu bukanlah milik keluarga bibi Rachel bahkan dirinya sekalipun.
Pruk.
Seperti sebuah benda terjatuh di gudang. Valen semakin ketakutan. Ia bergegas mengambil pisau kecil yang berada di dapur.
Valen tahu, Ia tak akan bisa melakukannya. Tetapi anak ini tetap saja mengambil barang berbahaya itu.Seorang pria memakai kemeja merah kotak-kotak hitam kebiruan dengan rambut pirang turun dari tangga.
"Lo siapa!" teriak Valen sehingga membuat pria itu hampir melewati satu anak tangga.
Pria itu terus melanjutkannya. Valen semakin mundur dan mundur. Pria itu menaruh sebuah box di lantai dan menghampiri Valen. Ada dua tindikan di dekat alis pria tersebut.
"Don't worry. I'm michael" senyumnya.
Valen menaruh pisau itu di meja dapur.
"And.. Valentine? Is that you?" lanjutnya.
Pria itu tampak mengenal Valentine. Namun tidak setitik pun Ia mengenal Michael itu.
"Yee-s.. And who are you?" tanya Valen.
"I'm michael. Cousin of Mr.Griff" ucapnya.
Sejenak Valen pun berpikir dan berkata dal hatinya "ooh.. Kenapa bibi rachel tidak memberitahuku tentang Ia sebelumnya?"
"And i'm here to find something then i found it." lanjutnya.
Valen tak bisa berkata-kata dan malu. "Wann-a some drink?"
Michael mengangguk dan Ia duduk bersantai di sofa. Lalu Ia menceritakan bagaimana Ia bisa mengenal Valen.
Di setiap ceritanya, Valen hanya bisa menganggukan kepala karena Ia tak ingat apa yang dimaksud Michael tentang kejadian dulu.15 menit kemudian, Michael pun pulang. Dan Valen lagi-lagi mendapatkan nomor pria aussie. Ya walaupun Valen menyukai Calum, apa salahnya Ia memiliki kenalan baru di aussie?
***
07:07Lagi-lagi suara kegiatan manusia kembali terdengar di lantai bawah. Valen yang tadinya masih tertidur pulas, sekarang menjadi terbangun.
Tanpa mencuci muka terlebih dahulu, Ia bergegas ke bawah. Ia akan melihat dan bahkan mungkin menangkap orang yang berisik dibawah itu."Calum?" Valen terkejut.
Calum melihat ke arah tangga dan matanya melihat ke arah ujung kepala sampai ujung kaki Valen. "Wow you look so-" ucapannya terpotong ketika Valen menyadari maksudnya dan Valen langsung berlari keatas.
Valen hanya memakai sport bra dan juga celana pendek 1/4 bagian paha. Ia berlari sambil menahan malu.
Hoodie dengan celana pendek dan gigi yang telah disikat cukup merapihkan figure Valen didepan Calum. Valen masih saja merasa malu.
UH! KENAPA DARI KEMAREN GUE NGELAKUIN HAL YANG BODOH TERUS?!?.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANES 11:11
Fanfiction"We can meet again in 11:11" "Airplanes?" "Yeah, Airplanes 11:11"