(2)

51 11 0
                                    

Valen tertidur setelah 10 menit Ia menangis dipundak calum. Valen merasa pundak Calum adalah pundak ternyaman yang pernah Ia rasakan.

Calum tersenyum melihat Valen tertidur, dan Calum juga menulis sebuah kalimat untuk Valen di secarik kertas selembar yang ada dibuku mini pocketnya.

"You look so tired. I hope you're okay. Get well soon:) . dan btw, kalo kita tidak biea bertemu lagi di bandara maupun pesawat, pergilah ke sekitar Sydney Park jam 11:11 di hari apa saja:) and i'll be there every 11:11 if you want to meet me again:) xx cal "

Kemudian calum menyelipkannya disaku jaketnya dengan harapan Valen akan membukanya.

***
03:25

Akhirnya pesawat pun landing di bandara sydney. Valen baru terbangun ketika semua orang telah berdiri dan mengantri di jalan keluar. Valen bergegas berjalan perlahan dan membawa koper kecilnya yang berada di kabin pesawat.

Setelah keluar, Ia mencari Calum. Valen terus melihat sekelilingnya dan mencari Calum. Dan mulai berpikir "uhm. Mungkin di pengambilan barang di bagasi."

Valen bergegas ketempat pengambilan barang, namun tetap saja Ia tak dapat menemukan Calum. Valen merasa sedikit gelisah karena tidak sempat menanyakan nomer handphonenya.

"Oh ya!" Valen teringat akan amanah Mrs.Rachel.

Mrs.Rachel ini adalah bibi dari Valentine. Tujuan Valen di Sydney adalah untuk menjaga rumahnya karena Mrs.Rachel akan ke Melbourne selama 1 bulan lamanya.
Mrs.Rachel tidak mau jika rumahnya tidak ditempati oleh siapapun. Akhirnya Ibunya Valen mengirimnya ke Sydney karena kebetulan Valen sedang berjadwal kosong dalam 2 bulan.

"Halo bibi? Aku udah sampe yaa."

"Masih ingetkan rumahnya? See you valen"

Ya. Ini memang bukan pertama kalinya Valen mengunjungi sydney. Bahkan ini sudah yang ke 4 kalinya Valen mengunjungi Sydney. Wajar saja jika Ia cukup tau tentang Sydney.

***

Valen melamunkan tentang pria tampah itu kembali. Bayangan wajah Calum selalu melekat di otaknya. Valen sendiri pun tidak pernah merasa kagum sejauh dan sedalam ini.

20 menit perjalanan, akhirnya Valen sampai di rumah Mrs.Rachel. Valen disambut dengan kehadiran Mrs.Rachel dengan mengendong anak laki-lakinya yang baru berumur 6 bulan.

"Heyyy broodiee" ucap Valen membercandakan broodie anaknya Mrs.Rachel

Valen menggendongnya dan membawanya kedalam rumah.

"How is your journey valen?" tanya Mrs.Rachel.

"Its fun bi. Aku ketemu cowo dan dia tampan sekali tan." ucap Valen berbahagia

"Oh ya? Siapa namanya?" tanya tante Rachel sambil menyiapkan minum untuk Valen.

"Namanya Calum. Did you know him?" ucap Valen sambil bermain dengan broodie.

"Uhm.. Nah. Oh ya, kalo mau istirahat di atas aja ya di kamar loteng. Kemaren uncle griff udah renovasi tuh kamar haha" bibi Rachel pun mengambil broodie dari Valen.

Valen membawa minuman yang dibuat tantenya dan membawa barang bawaannya satu per satu. Valen terkejut karena kamar yang paling Ia benci sekarang seperti kamar putri raja. Semuanya terfasilitasi dengan baik.
Valen langsung membanting tubuhnya ke kasur dan mulai memejamkan matanya tanpa mengganti bajunya.

AIRPLANES 11:11Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang