"Huh ini udah jam berapa" Valen menguap dan mengucek matanya.
Valen bangkit dari kasurnya dan melihat jam di layar hpnya. Waktu menunjukkan pukul 9 pagi.
Bibi Rachel mengetuk pintu kamar Valen dan membawakan segelas susu hangat."Thanks aunt" ucap Valen tersenyum.
"Kamu udah tidur 4 jam lebih, i think you so tired." ucap bibi rachel sambil membuka gordyn kamar Valen.
"Ya begitulah" valen mengikat dan menyisir rambutnya.
"Let me wash your jacket. Its so dirty hahah." ucap bibu rachel meledek.
Valen menggeleng tersenyum dan memberikan jaketnya.
"Let me check your... Ow-"
"There is a letter.."
"Letter from.... Calum!" ucapan terakhirnya mengejutkan Valen.
Valen menariknya dan bibi rachel tersenyum dan perlahan keluar dari kamar Valen.
Valen mulai membaca surat itu. Satu per satu kata yang Calum tulis, Ia baca secara teliti."OHMYGOD WTF DKDNDJDUUDBDBDJD"
"But wait.."
"Kenapa Calum ga ngasih nomernya aja sih?" keluh Valen.
Valen terlihat bahagia dan ia merencanakan untuk pergi hari ini saja ke Sydney Park. Tapi pasti bibi Rachel tak akan mengizinkannya untuk pergi kemana-mana hari ini.
Ia langsung turun kebawah dan mencari bibi Rachel.
"Hey Valen, what are you looking for?" tanya paman Griff yang sedang bersantai membaca korannya.
"Where is aunt Rachel?" tanya Valen.
"She is at the backyard, you can go there" jawab paman Griff menunjukan sebuah pintu di dapur
Valen langsung menghampiri bibinya yang sedang menjemur pakaian.
"Aunt! Look at this" Valen menunjukan suratnya.
Bibi rachel mulai membaca.
"So do you wanna go to Sydney Park now?" tanya bibi Rachel dengan sedikit muka jutek
"Ye-" ucapan Valen terpotong.
"No Valen. Not now. You can go there tomorrow" jawab Mrs.Rachel
"Okay lah aunt, aku tak akan membantahmu." Valen bersedih dan kembali ke kamarnya.
Di kamarnya, Ia membuka Macbooknya dan videocall bersama sahabatnya, Olive. Valen menceritakan semuanya tentang Calum sekaligus curhat. Sampai akhirnya Valen stuck ketika Olive bertanya apakah secepat ini dirinya move on dari mantannya?
"Padahalkan lo juga janji sama dia buat balikan lagi setelah lo balik lagi ke indo.." ucap Olive.
"Ya mau gimana lagi liv, guenya juga udah bosen gitu sama dia. Yaudah lah yaa.. Btw gue matiin dulu ya, gue mau kerjain sesuatu dulu dadahhh" akhrnya video call itu diakhiri.
Valen tidak begitu menghiraukan pertanyaan Olive tadi. Dia malah terus memandang ke layar hp dan juga jam. Sekarang tepat pukul jam 11:11 siang. Valen berdoa semoga Calum tidak menungguku pada hari ini.
***
19:30
Malam ini, bibi Rachel memasak shabu-shabu. Dan di meja makan semuanya tertata rapih dan indah. Paman Griff, Valen, dan Bibi Rachel telah dimeja makan dan siap untuk menyantap makanannya. Si kecil broodie juga hadir di ruang makan dan duduk di kursi bayi.
Sekiranya 20 menit makan malam, Valen menuju kamarnya dan membuka jedela lotengnya. Malam ini, langit Sydney dihujani bintang-bintang yang bersinar. "Tuhan, aku harap aku dapat bertemunya lagi di esok hari" Valen menohon sambil menatap langit.
Hampir 30 menit Ia berbicara sendiri, berharap, berimajinasi bersama bintang-bintang. Tak seperti biasanya Valen seperti itu. Ini hanya dikarenakan Calum Hood, si pria berwajah asia itu.
HI GUYS!
HOW ARE YOU?
WHAT DO YOU THINK ABOUT ' AIRPLANES 11:11' ? IS IT GOOD FF?BTW, MENURUT KALIAN GUE UPDATENYA SEMINGGU BERAPA KALI? COMMENT DISINI &VOTE SETIAP PARTNYA YA!
1 VOTE = YOUR RESPECT:)
TYSM❤❤❤
-author&cast(s)
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANES 11:11
Fanfiction"We can meet again in 11:11" "Airplanes?" "Yeah, Airplanes 11:11"