"Noona WAE?" Dalam sekajap aku terperanjat karena pekikan Taehyung dan kepalaku sepertinya terbentur sesuatu.
"AKK!" AKu menjerit , mataku terbuka lebar karena tanpa kusadari kepalaku baru saja terbentur kaca mobil disampingku.
"Akhir-akhir ini , aku sering sekali melihatmu tertidur." Suara Jongin yang sedang terfokus pada kemudinya pun terdengar. Aku , Jongin sedang dalam perjalanan menuju kampus seraya mengantar Taehyung ke sekolahnya.
"Maja Hyung , ia bahkan tertidur saat sedang cuci piring!" Tambah Taehyung.
Perlahan aku mulai merasakan sengatan dari dunia Lucid Dreaming , benar apa yang dikatakan Luhan tak aka nada ujung yang baik . perlahan aku lebih senang berada dalam dunia mimpiku dibanding dunia nyata. Aku bahkan tidak sadar pernah tertidur saat sedang cuci piring seperti yang dikatakan Taehyung.
"Jaga bicaramu!" Sentakku pada Taehyung. Mataku menangkap tatapan tajam Jongin melalui spion tengah mobil. Kuharap ia tidak menyadari sesuatu.
"Kurasa kita harus bicara setelah ini Tae" Aku menutup mataku kesal , Jongin menyadarinya.
"Aku ada kuliah full hari ini"
"Kau pikir aku bodoh!"
"Kalian bisa melanjutkan percekcokan kalian setelah aku turun dari sini! Noona , cucilah wajahmu. Muka bantal mu benar-benar terlihat jelek" Ungkap Taehyung yang kemudian telah melepas sabuk pengamannya dan beringsut keluar dari dalam mobil lalu berlari menuju gerbang sekolahnya.
Tapi Jongin sama sekali tidak menjalankan mobilnya , ia masih menatapku tajam dari arah spion tengah. "Wae?" seruku bingung.
"Kau Kira aku supirmu? Pindah!"
Dengan kesal akupun membuka pintu disampingku lalu membantingnya dengan kasar , Kim Jongin benar-benar mulai bertindak semaunya , ralat bukan mulai namun selalu bertindak semaunya. Pantas saja ah sudahlah , kubuka pintu penumpang tepat di sampingnya lalu segera memasang sabuk pengaman , tanpa kata Jonginpun segera melajukan mobilnya menuju kampus.
...
Aku berbohong pada Jongin mengenai jadwal kuliahku hari ini , namun sayangnya ia begitu tahu melebihi aku. Karena ia selalu membuntutiku kemanapun jika dikampus. Karena dia sampai saat ini aku belum memiliki teman , tak ada yang berani dengan tatapan mematikan dari seorang Kim Jongin.
Aku sedang duduk di salah satu meja kantin kampus , menunggui Jongin yang sedang memesankan beberapa potong roti bakar sebagai teman dari mengobrol serius yang akan kami lakukan setelah ini. Yah , aku sangat yakin ia pasti sudah begitu yakin pengaruh dari buku misterius itu padaku.
Sejujurnya , setelah berhasil masuk kedalam mimpi aku tak lagi membaca keseluruhan buku , aku hanya menikmati hidupku yang bisa melihat Sehun kapanpun aku mau. Ya , meski pada kenyataannya Seseorang yang sudah mati tidak akan selalu bisa berada di dalam mimpi. Buku itu , benar-benar berpengaruh dalam obsesiku untuk selalu bersama Sehun, meskipun hanya dalam mimpi.
"Jangan melamun , karena dua detik lagi sepertinya kau akan segera teridur" Suara Jongin baru saja membuatku kembali terjaga , benar hampir saja aku akan tertidur jika saja ia datang beberapa detik terlambat.
"Apa yang ingin kau katakan?" Tanyaku kemudian menyambar satu potong roti bakar di depan Jongin dan langsung ku santap tanpa memotongnya terlebih dulu. Aku tidak sempat sarapan pagi ini.
"Chonchoni Tae!" Seru Jongin seraya mendorong sebotol air mineral padaku.
"Kurasa kau harus kedokter" Aku terperanjat , aku baru saja membuka tutup botol air mineral yang kini melayang entah kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCID DREAMING (SEHUN - CHANYEOL)
Fanfiction[ COMPLETED! ] Semua bermula sejak aku menemukan buku misterius didalam lemari tua di villa kakekku. Buku ini membuatku tertarik akan satu hal , tepat di halaman pertama setelah sampulnya dengan hati - hati aku membacanya "Lucid Dreaming , Kontrol M...