3 bulan berlalu, aku sudah memiliki waktu tidur yang normal. Akupun mengikuti kuliah dengan lancar. Masa teraphy ku benar-benar singkat setelah dinyatakan aku sembuh oleh Luhan dua bulan lalu.
Aku pindah ke lingkungan yang berbeda dua hari yang lalu dan juga diikuti Jongin. Kami tinggal di sebuah gedung apertemen di daerah Mapo, dan apartemen kami kembali berhadapan. Tapi aku yakin apartemen itu akan sia-sia mengingat Jongin lebih banyak akan menginap ditempatku dan Taehyung daripada diapartemennya sendiri.
Taehyung sudah selesai ujian akhir nasionalnya. Ia sedang gencar-gencarnya menyiapkan sekolahnya di Callifornia. Dan aku akan tinggal sendirian di Seoul. Bersama Jongin. Haha
Selain gencar-gencarnya menyiapkan sekolah. Taehyung juga gencar-gencarnya menjodohkanku dengan kakak dari temannya, seniornya di kelompok belajar ataupun seseorang yang ia temui random di cafe.
"Noonaa! Kumohon ini terakhir kalinya!" Seru Taehyung sembari mengikutiku kesana kemari Yang sedang sibuk merapikan setiap sudut apartemen yang masih berantakan.
"Apa lagi? Siapa lagi yang akan kau kenalkan padaku?" Akhirnya aku menyerah.
Taehyung tersenyum lebar. "Namanya Kim Junmyeon, 27 tahun ia lulusan Seoul University jurusan Telekomunikasi Jaringan. Ia adalah anak dari pemilik salah satu perusahaan Game Online terbesar di korea selatan Starcraft.kr"
"Lalu?"
"Aku bertemu dengannya di salah satu seminar game online dan aku menunjukkan fotomu dan ia bersedia bertemu denganmu malam ini!"
"Taehyung-ah! Mitchosseo! Shirro! Aku tidak mau"
"Noona! Please! Kumohon, kau kira gampang mendapatkan waktu berharga seorang Kim Junmyeon! Ayolah noona"
"Tapi kenapa harus malam ini? Aku harus menyaksikan pertunjukkan Jongin!"
"Maka dari itu noona! Ia akan menemanimu kesana setelah minum teh misalnya?" Sebenarnya apa yang sedang dipikirkan Taehyung. Mengapa ia benar-benar berniat mencarikan jodoh untukku sedang ia saja tak punya.
Ia tak kapok juga setelah kumarahi habis-habisan karena mengenalkanlu dengan seorang pria yang lebih peduli dengan dirinya sendiri dari padaku. Pria itu bernama Byun Baekhyun, seorang model mall online terkenal di seoul. Di sepanjang pertemuan kami ia sibuk membahas bagaimana hidupnya atau bahkan skincare yang ia pakai tiap harinya. Bahkan jari-jarinya lebih lentik daripada jari-jariku.
"Kau yakin ini yang terakhir kalinya?" Tanyaku pada Taehyung.
Taehyung mengangguk semangat.
"Aku berjanji, jika kau tidak berjodoh dengan Kim Junmyeon ini maka aku tak akan ikut campur urusan percintaanmu noona""Aku tak pernah meminta mu mengurusi urusan percintaanku adikku yang manis!" Seruku kemudian menghindari dari Taehyung dan kembali merapikan rumah.
...
Bukan Kim Taehyung namanya jika tak berhasil memperdayaku. Aku saat ini telah duduk di sebuah cafe yang tak jauh dari gedung pertunjukan Jongin. Menunggu sosok Kim Junmyeon yang ia bicarakan.
Saat kusesap kopiku seorang laki-laki berkulit putih bak susu dengan kemeja hitam ketat pas ditubuhnya mendatangiku.
"Kim Taerin-ssi?" Tanyanya.
"Ne, kim junmyeon--?" Tanyaku. Ia kemudian tersenyum kemudian mengangguk.
Perkenalan awkwardky dengan Kim Junmyeon pun selesai. Saat ini kami hanya mengobrolkan apa yang kami lakukan sehari-hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCID DREAMING (SEHUN - CHANYEOL)
Fiksi Penggemar[ COMPLETED! ] Semua bermula sejak aku menemukan buku misterius didalam lemari tua di villa kakekku. Buku ini membuatku tertarik akan satu hal , tepat di halaman pertama setelah sampulnya dengan hati - hati aku membacanya "Lucid Dreaming , Kontrol M...