Malam ini aku dan Jongin duduk diatas sofa kamarku sedang Taehyung sibuk bermain dengan ponselnya di karpet di depan kami . Aku dan Jongin berpandangan lalu kemudian kompak menatap kearah Taehyung.
"Kau ingatkan ini tahun ketigamu?"
Taehyung mengangkat wajahnya lalu menatap kearahku dan Jongin yang sama-sama sedang melipat kedua tangan kami didepan dada sambil memandangnya serius. Taehyung pun mengangguk pelan."Kau menyukai Dahyun?" Mata Taehyung melebar lalu pandangannya teralih kearah Jongin , ia menggeleng cepat.
"Jongin yang mengatakanya padaku"
"HYUNG!" Ringis Taehyung.
"WAE?" Seru Jongin.
"Ah! Molla! Noona , jangan percaya padanya." Sergah Taehyung. AKu hanya bergidik mengangkat bahuku tak peduli, yang jelas aku sangat percaya pada Jongin.
Aku tidak masalah jika Taehyung menyukai seorang gadis hanya saja ia harus tau apa yang harus dan tidak ia lakukan mengingat sekarang ia sudah berada di tahun ketiga sekolah menengahnya. Saat aku berada di tahun ketiga sepertinya jadwal kencanku dengan Sehun benar-benar ku forsi habis untu belajar . Tak ada jalan-jalan tak ada drama , kami hampir tak pernah bersitegang selama satu Tahun itu kami berdua hanya fokus belajar. Rekaman Video saat kami berada di pantai itupun satu-satunya toleransi yang kami buat dan kami sepakati berdua.
Jika tahu Sehun akan pergi meninggalkan aku , aku tak akan menghabiskan waktuku hanya belajar dengannya , aku pasti akan memintanya untuk berlibur bersama . jika saja itu tidak terjadi mungkin sehun masih berada disampingku dan membela Taehyung saat ini.
"Aku hanya tak ingin kau kecewa dengan hasil mu nanti Taetae, Jika kau memang suka dengan Dahyun dan berjanji tidak akan meluangkan waktu belajarmu , Noona mendukungmu sajalah"
"Noona Jinjjaro?" Mata Taehyung melebar menatap tak percaya kearahku , aku hanya mengangguk lalu meraih mug hitam besar berisi cokelat panas di atas meja didepanku.
"Gomawo Noona!" Ucapnya riang lalu menjulurkan lidahnya kearah Jongin. Tak terlihat kesal atau apapun Jongin hanya tertawa kecil dan melakukan hal yang sama denganku meraih mug hitamnya.
Jongin kembali ke rutinitasnya seperti semula , mengajar Taehyung. Jongin amat sangat berterimakasih pada Buku sakti milik Sehun , mereka menyebutnya buku sakti karena buku tersebut merupakan buku rangkuman matematika milik Sehun yang sangat lengkap. Dijamin jika mempelajari buku itu soal ujian akan dengan mudah terselesaikan. Seperti itulah yang Sehun katakana pada mereka.
Menjelang malam Jongin dan Taehyung masih saja bergelut dengan buku-buku di depan mereka , entah mengapa Jongin terlihat lebih semangat dari sebelumnya saat menemani Taehyung belajar. Apa mungkin karena Sehun. Mengapa kepergian Sehun benar-benar mampu merebuah semuanya ?.
Dan yang menjadi pertanyaanku mengapa mereka belajar dikamar ku ? Akhir-akhir ini keduanya hampir wajib berdiam dikamarku. Apakah mereka takut aku bunuh diri untuk bertemu Sehun? atau apa?.
Sejak tadi aku berusaha untuk mengusir mereka namun keduanya taka da yang bergeming untuk berniat keluar dari kamarku. Seolah cercaan kata demi kata yang aku katakana pada mereka untuk membuat mereka keluar dari kamar ku bagaikan angina lalu.
"Kau tidur saja , Jangan perdulikan kami! Kami berjanji tak akan ribut" Ungkap Jongin menantapku sejenak lalu kembali menjelaskan sesuatu pada Taehyung.
...
Aku kembali berada di ruangan serba putih tempat dimana aku terjatuh dari atas pohon pencakar langit itu saat ini. Aku menunggu Sehun yang tadinya pergi mencarikan aku beberapah buah pear di hutan. Sehun kembalilah cepat , pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCID DREAMING (SEHUN - CHANYEOL)
Fanfic[ COMPLETED! ] Semua bermula sejak aku menemukan buku misterius didalam lemari tua di villa kakekku. Buku ini membuatku tertarik akan satu hal , tepat di halaman pertama setelah sampulnya dengan hati - hati aku membacanya "Lucid Dreaming , Kontrol M...