21.1 - The Real Final Chapter

2.3K 232 28
                                    

Setelah Lulus Aku dan Jongin membangun sebuah studio les private kecil di salah satu sudut di gangnam. Kami berdua juga mendapat Tawaran menjadi pelatih vocal untukku dan Koreografer untuk Jongin di Agensi yang kini menaungi Soojung.

Setelah lulus Dari CalArts Soojung kembali ke Seoul karena mendapat tawaran bermain di salah satu film di Seoul, ia juga digandeng agensi ternama membuatnya cukup sukses dengan film pertamanya.

Pukul 9 pagi aku telah berdiri didepan jendela studio vokal yang masih sepi dengan secangkir teh ditanganku. Wajar saja karena kebanyakan siswa studio kami masih duduk dibangku sekolah. Dan jadwal les baru berjalan mulai dari sore hari hingga tengah malam.

Suara ponselku kontan membuatku bangun dari lamunanku yang entah kemana. Kuletakkan cangkir tehku dijendela dan mengangkat telepon dari Chanyeol.

"Annyeong" suara barithon Chanyeol yang sengaja ia imut-imutkan terdengar dari ujung telepon.

"Euhm" jawabku.

"Kau tidak lupa kan hari ini?" Tanya Chanyeol.

"Ada apa dengan hari ini?" Aku balik bertanya karena bingung.

"Jangan bercanda KimTae!"

"Apa? Aku benar-benar tak mengerti"
Aku benar-benar tidak mengerti, seseorang tolong jelaskan apa yang sedang dibahas Chanyeol?

"Bedah bukuku! Kau harus datang!"

Kutepuk jidatku refleks. Aku benar-benar lupa akan itu.
"Mian, aku lupa. Tapi kenapa aku harus datang?"

"Kau harus datang!" Dan Chanyeolpun memutuskan hubungan telepon kami begitu saja.

Bicara mengenai Chanyeol. Ia kini sedang menjalankan perusahaan ayahnya di bidang textil cabang Seoul. Lagi-lagi ia melakukan pelerjaan yang sangat berbeda jauh dari Musik yang ia pelajari di CalArts. Selain bekerja di Perusahaan textil ayahnya Chanyeol tak berhenti menulis ataupun bermain musik. Ia bahkan saat ini juga tengah menyipkan perusahaannya sendiri, perusahaan alat musik yang akan ia usung dengan nama 'Loey'.

Katanya ia sudah tidak sabar melihat gitar-gitar dipasaran dengan ukiran 'loey' disana. Ia sangat terobsesi dengan alat-alat musik tapi tak pernah meninggalkan urusan tulis menulis juga pekerjaannya.

Mungkin ini yang membuatku tidak berani masuk lebih dalam kedalam kehidupan Chanyeol. Mungkinkah ia sempat memikirkanku dibalik semua yang ia lakukan saat ini?

Kembali kusesap Teh yang tadi kuletakkan di dijendela tadi lalu berfikir ulang untuk pergi ke acara bedah buku ketiga milik Chanyeol.

...

Aku datang sedikit terlambat. Ruangan yang digunakan diacara bedah buku Chanyeol pun sudah hampir penuh. Akupun segera duduk dibarisan kedua dari barisan paling belakang. Ruangan ini hampir penuh dengan para pembaca dan juga Wartawan yang akan bertanya banyak pada Chanyeol.

Tak lama acarapun dimulai Chanyeolpun masuk kedalam ruangan tersebut melalui pintu belakang. Ia tersenyum lalu menunduk dan menyapa semua yang hadir hari ini.

Setelah membahas secara singkat tentang buku-buku sebelum hingga buku ketiga, bagian tanya jawabpum dimulai.

Pertanyaan pertama untuk Chanyeol : "annyeonghaseyo, namau Kim Hejin. Yang ingin kutanyakan padamu adalah, Kami dengar kau jurusan Musik di CalArts?" Tanya gadis yang duduk dibarisan paling depan. "Lalu mengapa kau menulis?" Tambahnya.

LUCID DREAMING (SEHUN - CHANYEOL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang