2 - The Story Begin

4.4K 458 6
                                    

Ini sudah tiga bulan sejak aku menemukan buku misterius itu , aku sudah mencoba seluruh teorinya namun sama sekali tidak berhasil padaku. Apa aku terlalu terobsesi? Atau itu semua hanya fiksi? Dan aku tetap saja mempercayai kebenaran dari buku itu. Dan saat ini aku akan bertanya pada Jongin.

"Aku tidak sedang ingin bercanda Tae" Seru Jongin , saat ini ia menatapku dengan tatapan menakutkan ia bersandar dikursinya dengan kedua tangannya bersedekap di depan dadanya. "Aku juga" Timpalku.

"Lalu? Kau akan terus mempercayai semua yang tertulis di buku konyol ini?" Tanya Jongin Sembari melirik buku mesterius itu yang tergeletak di atas meja di depan kami. Aku mengangguk mantap. "Aku sudah membaca semuanya diinternet , dan Lucid Dreaming itu benar-benar ada" Seruku membela diri.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?" Tanya Jongin.

"Bertemu Sehun" Jawabku ragu , namun inilah yang sebenarnya menjadi tujuan utamaku aku mempelajari dengan giat Lucid Dreaming ini demi bertemu Sehun.

"Kau gila? Tae! Sehun sudah tidak bersama kita lagi , dan bagaimanapun itu tidak akan dapat membuatmu bertemu dengannya" Tampik Jongin.

Entah mengapa kenyataan yang baru saja disampaikan Jongin sangat pahit dan membuat mataku sedikit berdenyut perih. Harapanku yang beranggapan setidaknya aku bisa bertemu Sehun didalam mimpipun menjadi buyar karena Jongin. Dan kurasa aku salah telah mempercayai Jongin untuk menceritakan hal ini. Bahuku yang tadinya tegak karena mantap kini berangsut lelah. Apa aku mungkin harus mempercayai kepergian Sehun?

...

Pagi itu tak ada yang berbeda dari pagi-pagi lainnya. Aku selalu berolahraga pagi bersama Jongin , dan juga si troublemaker Kim Taehyung! Meski dengan wajah ngantuk ia selalu mengintiliku dan Jongin kemanapun. Termasuk olahraga pagi seperti ini. Tapi ia tak pernah mengikutiku saat berkencan dengan Sehun.

"KIM Taehyung! Palli!" Teriakku ketika menyadari Taehyung tertinggal Jauh dibelakang kami. Menyadari hal itu Jonginpun berlari bermaksud menarik Taehyung agar segera mengikuti kami sementara aku hanya melihat Jongin menyeret Taehyung yang terlihat sangat ngatuk dari kejauhan.

Namun keadaan tiba-tiba berubah saat Taehyung dan Jongin berlari dengan kencang kearah berlawan dariku , mereka menuju suatu tempat tanpa memperdulikanku.

"YA!" Teriakku namun tak satupun dari keduanya mendengarku ataupun memperdulikanku. Suasana Sepi di sekitarku membuatku sedikit bergidik ngeri. Mengapa kedua bocah itu meninggalkanku. Dengan langkah malas akupun segera berlari mengejar Jongin dan Taehyung.

"Ya! Tunggu aku , Innoma!" Pekikku.

Namun langkahku terhenti ketika mendapati kerumunan orang mengitari sesuatu, akupun kembali berlari melihat kearah kerumunan tersebut dan mendapati Jongin dan Taehyung disana , dan yang membuat aku tak mengerti keduanya tengah duduk diaspal dengan wajah panik terlebih Taehyung saat ini ia tengah mendekap seseorang diatas pangkuannya.

"Tolong panggilkan ambulan" Pekik Jongin yang tak tahu melakukan apa-apa. Sementara aku masih kaku di tempatku , pelan aku mulai menyusup kedalam kerumunan tersebut . Tiba-tiba saja telingaku berdengung dan aku tak dapat mendengarkan apapun saat ini , lidahku keluh. Semua seolah beku dan waktu seolah berhenti di sekitarku.

Riuh kerumunan orang-orang itupun tak dapat kudengar , ketika mendapati seseorang yang sangat ku kenal dengan baiknya kini terkujur tak berdaya di pangkuan Taehyung.

"Sehun! OH SEHUN!" Teriakku , dengan cepat kutarik tubuh pemuda jangkung itu kedalam dekapanku dari Taehyung.

"Pabboya! Apa yang kau lakukan disini! YA! OH SEHUN! Jangan bercanda!" Pekikku lagi. Aku berusaha membuat suatu pemikiran positif bahwa semua kan baik-baik saja , atau Sehun sedang mengerjaiku. Karena ketiga Bocah itu sangat dekat dan sangat sering bertingkah konyol seperti saat ini.

LUCID DREAMING (SEHUN - CHANYEOL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang