Ditengah keromantisan itu.
Tidak lama setelah pelukan itu, aku mengajak kim untuk kembali pulang, karena hari telah menunjukan hampir petang.
"Kim, ayolah kita pulang sekarang. Udah sore nih." aku melepaskan pelukan dan lekas berdiri."O ?? Anda ingin pulang ? Baiklah, akan saya antar anda pulang ufa. Tapi, apakah kamu lapar?" kim bertanya
"Iya kim aku pengen pulang, aku emang lapar tapi makan di rumah saja. Ibu pasti udah nyiapin makan kim. Ayo pulang aja sekarang ya ?"
"Mmm.. Yasudahlah, mari akan saya antar anda untuk pulang."
Dalam Perjalan
"Kim, kenapa ya kamu bisa lancar bahasa indonesia ?" tanyaku
"O, anda belum tahu ya ? Di korea, sebelum saya berpindah kesekolah ini, saya telah mempersiapkan semunya. Mulai dari bicara berbahasa dan yang lainnya. Saya mempelajari semua tentang indonesia." jawab kim tenang sembari merangkulku.
"Oh okelah, tapi bahasa kamu terlalu baku kim. Nanti aku ajarin kamu bahasa indonesia yang engga baku oke?" tawarku
"Oke, saya bersedia. Terima kasih ufa." kim melepaskan rangkulannya dan menunduk khas korea untuk berterima kasih.
Kamipun sampai depan rumahku dan segera masuk kedalam rumah untuk bertemu dengan orangtuaku.
"Inikah rumah anda?" tanya kim"Iya kim. Ini rumah aku, aku pulang ya ?"
"Iy-" ucapan kim terpotong, karena ibu yang tiba-tiba datang.
"Eh kalian sudah pulang, kim ayo istirahatlah dulu dimari. Ibu udah membuatkan makan malam." ucap ibu
"Ah ibu merepotkan saja, apa tidak masalah bila saya mampir sejenak?
"Ya gapapa lah kim, kamukan teman ufa yang baik." ucap ibu dengan memberikan senyum seperti senyum yang benar benar menyukainya.
"Baiklah, saya akan mampir sebentar. Terima kasih" kim menunduk berterima kasih
Kamipun mulai untuk makan malam bersama di ruang makan ku yang pas pasan. Dan banyak hal yang kami perbincangkan
"Ibu, maaf saya ingin bertanya. Apakah ibu menyukai saya bila berteman dekat dengan ufa?" tanya kim
"Ohahahahha.. Tentang itu ? Tentu saja ibu suka. Karena semenjak ibu melihat kamu bersama ufa kemarin, ufa tampak lebih banyak tersenyum dan terlihat nyaman. Tolong jaga ufa ya."
"Eh ibu.. Memalukan saja." ucapku
"Eh nak, memang benar seperti itukan ?"
"Ayeuna ufa udah dewasa, sigana udah muncul muncul rasa." ucap ayah bergurau.
"Ih ayahh.. Memalukann.." ucapku kesal cemberut.
Kami semua tertawa karena ucapan ayah yang memalukanku itu. Hahahahha.. Tapi perkataan ayah dan ibu memang betul juga sih. Hehe..
"Haha, saya nyaman berada disini. Semuanya tampak berbahagia dan bersahaja. Saya berjanji akan menjaga ufa." ucap kim tersenyum
"Ohaha. Kau ini kim. Kalo seperti ini kamu udah kayak bagian dari kita kok. Terima kasih udah mau menjaga ufa." ucap ibu.
Ah, hatiku senang hari ini. Ibu menyukai kim, rasanya sangat tenang dan bahagia tentunya. Ibu dan ayahku memang sangatlah baik dan mengerti keadaanku. Aku sayang ibu dan ayah.Makan malam kamipun telah usai dan ini waktunya kim untuk pulang. Dia segera berpamit kepada ayah dan ibu.
"Baiklah ibu, saya pulang dulu terlalu larut bila dinanti nanti. Terima kasih atas makan malam malam ini. Saya senang bersama kalian semua disini." salam kim berterima kasih."Iya kim sama sama dan terima kasih telah mengantar ufa. Jangan kapok kapok untuk datang kesini lagi ya."
"Iya ibu, saya tidak akan pernah kapok untuk bermain kesini bersama ufa. Baiklah, selamat tinggal ufa."
"Selamat tinggal juga kim. Kamu hati hati ya."
"Dia sangat baik padamu nak, ibu menyukainya. Dan dari tatapan matanya padamu itu sangat penuh kesungguhan dan kasih sayang." ucap ibu pergi.
Ya Tuhann.. Apakah benar yang diucapkan oleh ibu ?? Aku harap memang betul. Aku sangat senang dan bahagia karena kim itu dari awal sampai sekarang. Terbayang bila suatu saat aku ditinggalkan olehnya.
" Tolonglah jangan pisahkan kami berdua. Jujur saja aku mulai mencintainya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice Living
RandomMungkin aku memang tampak berbeda dari yang lain, yang dapat membuatku merasa iri dan tidak percaya diri dan bahkan ku dijauhi semua orang, mereka tidak menyukai apalagi sampai menemaniku. Dan mungkin karna aku berbeda dari mereka yang benar benar s...