Sacrifice Living

Rasa

Semakin lama kita semakin dekat saja. Semenjak kim datang dan mengantarku pulang kerumah dan kim yang mampir sebentar untuk makan malam bersama saat itu, dia semakin sering datang kerumah untuk bermain bersama dan terus bersama, yang pastinya bersama denganku bukan yang lain.

Seiring dengan berjalannya waktu. Tidak terasa lagi, kami telah melewati waktu 1 tahun semuanya dengan bersama. Kami bagaikan keluarga, selalu bersama, bermain bersama, berjalan jalan bersama, berjalan jalan dengan keluarga kupun sangat sering pula, sampai-sampai untuk berkemopun kim tetap mengantarku. Dan pada intinya, kami selalu menghabiskan waktu untuk bersama-sama kapanpun dan dimanapun itu. Selama satu tahun ini kim ku ajarkan berbahasa indonesia yang tidak baku seperti awal dia berbicara. Dan kini dia benar benar telah lihai berbahasa indonesia yang ku ajarkan. Sungguh, kim pintar sekali. Dalam sela-sela pengajaran itu, kami selalu bergurau. Dan kim selalu saja berkhayal. Dan kalian ingin tahu apa ? Khayalannya adalah, kim yang selalu membayangkan jika suatu saat nanti dia akan menikah dengan seseorang bidadari yang jatuh dari langit, namun tampak berbeda. Bila dipandang oleh orang lain bidadari itu tampak seperti manusia buruk rupa. Tapi jika dilihat olehnya, bidadari itu tampak dengan sayap yang besar dan indah. Bocah sekali khayalannya. Apakah semua orang korea seperti itu ? Ck

Selama 1 tahun ini kami melewati waktu bersama dengan penuh kebahagiaan, kerukunan, dan saling menjaga. Canda dan tawa selalu kami lontarkan.

Jujur saja, semakin kami dekat semakin bertumbuh rasa sayangku padanya. Namun, aku tidak tahu bagaimana dengan kim. Entah ia merasakan hal yang sama atau bahkan sampai tidak merasakan apa apa. Ya Tuhan aku harap dia merasakan hal yang sama.

Semakin kemari, semakin aku tak ingin kehilangannya. Sikapnya yang penuh ketulusan dan perhatiannya itu membuatku sangat nyaman dan aman bersamanya. Sungguh, kim lelaki pertama yang pernah ku kenal. Dan kim lelaki pertama yang dapat membuatku jatuh cinta sedalam ini. Selama bersama dengan Kim, aku selalu menyembunyikan rasa sanyangku padanya. Karena mungkin kalian tahu apa alasanku, aku sangat takut dan malu. Serta biasanya bila ada dua orang sahabat pria- wanita, dan salah satu dari mereka memiliki rasa cinta dan memberitahukannya. Salah satu dari mereka pasti akan menjauh karena tidak ingin menjalani hubungan yang disebut "Pacaran" karena mereka menyebutkan bahwa pacaran pasti akan ada kata putus dan perpisahan.

Tapi dalam pikiranku, tujuan dalam berpacaran hanyalah dua, yaitu putus dan meneruskan ke jenjang pernikahan. Serta bagiku jika kita terus saja bersahabat tidak berhubungan pacaran dan tidak ada status padahal salah satu dari kami mempunyai rasa yang lebih, tidak akan pernah ada yang namanya "perkembangan". Dan kalian tau ? Sifat dasar dari manusia adalah rasa ingin memiliki sesuatu yang baginya indah dan pantas. Ego manusia sangatlah tinggi, semakin kita menyukai dan menyayangi, semakinlah besar rasa ingin memilikinya itu. Sungguh, aku memiliki ego itu. Jujur saja sebetulnya aku ingin memiliki kim sebagai kekasih ku saat ini dan sebagai pilihanku untuk masa depan nanti.

"Kau ?? Adalah sesosok lelaki yang ku damba, sesosok makhluk tuhan yang hanya untukku. Sungguh, ku ingin memilikimu sepenuhnya."